Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Eco Wind-Breaker: Solusi Biokomposit Zeolit-Bambu untuk Kendali Asap di Kota Industri

13 Oktober 2024   14:25 Diperbarui: 13 Oktober 2024   14:26 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Editing Penulis

Fathul Bari

Masalah besar di kota-kota industri saat ini adalah polusi udara, khususnya di kawasan dengan aktivitas manufaktur tinggi. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah kabut asap akibat emisi industri, yang sering kali membawa partikel berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Sebagai upaya mencari solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, rancangan Eco Wind-Breaker berbahan biokomposit zeolit-serat bambu muncul sebagai inovasi untuk mengurangi dampak polusi udara, khususnya kabut asap.

Bahan Ramah Lingkungan

Desain Eco Wind-Breaker ini memanfaatkan kombinasi zeolit dan serat bambu, dua material yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki kemampuan menyerap polutan. Zeolit, sebagai bahan alami yang memiliki struktur pori-pori mikroskopis, dapat menyerap gas-gas berbahaya seperti karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx). Sementara itu, serat bambu dikenal kuat, mudah diperbarui serta mampu menyaring partikel-partikel polusi udara secara fisik.

Global Burden of Disease mencatat polusi udara luar ruangan yang semakin memperburuk telah menggut hingga 9 juta nyara diseluruh dunia per tahun. Penempatan wind-breaker strategis karena berkontak dengan polusi udara yang tinggi, sehingga pengembangan material wind-breaker yang lebih multiguna merupakan sautu solusi yang patut dicoba. Pengembangan ini sangat worth to try  dengan pemanfaatan bahan alam yang diolah menjadi material adsorben penyerap karbon, sehingga meningkatkan nilai ekonomi dan fungsional dari wind-breaker bukan hanya sebagai dinding lubang semata (Azzah, 2023).

Fungsi dan Mekanisme Kerja

Eco Wind-Breaker didesain untuk dipasang di sekitar area industri atau perkotaan dengan tingkat polusi udara tinggi. Mekanisme kerjanya sederhana namun efektif: saat angin bertiup, polutan yang terbawa angin akan tersaring oleh struktur biokomposit ini. Zeolit yang terdapat dalam komponen penangkal angin bertindak sebagai penyerap gas berbahaya, sedangkan serat bambu bertindak sebagai penyaring fisik yang menahan partikel-partikel berbahaya agar tidak terlepas kembali ke atmosfer.

Material eco wind-breaker terbuat dari biokomposit serat bambu yang ditambahkan dengan bahan epoksi sebagai pengeras, serta filler berupa zeolit ampas terbu yang bersifat sebgai adsorben. Serat bambu dipilah dan disintesiskan menggunakan NaOH untuk melembutkan serat kemudian dibentuk menjadi fiber cellulose xanthate dengan CS2. Sebagai filler, bubuk zeolite alam disintesis dari abu sekam padi (larutan precursor NaOH dan Na2SiO3) dan dihaluskan untuk meningkatkan pengikatan zeolite pada serat bambu (Azzah, 2023).

Selain fungsinya dalam menyaring udara, Eco Wind-Breaker juga berperan sebagai pembatas angin yang mengurangi penyebaran kabut asap ke area pemukiman. Adanya struktur modular yang bisa disesuaikan, Eco Wind-Breaker dapat dipasang dalam berbagai skala sesuai kebutuhan, baik untuk kawasan industri besar maupun area perkotaan yang lebih kecil.

Zeolite abu sekam padi sebagai filler yang dipadukan dengan serat bambu teraktivasi berperan dalam adsorbasnsi senya karbon dioksida sebagai hasil pembakaran bahan bakar maupun industri dengan angka serapan mencapai 31.59% dalam 3 jam simulasi menggunakan experimental chamber. Angka ini hampir 3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan zeolite alam di pasaran yang hanya mencapai 11.35% (Azzah, 2023).

Manfaat Jangka Panjang

Penggunaan Eco Wind-Breaker berbahan biokomposit ini tidak hanya berdampak positif dalam pengendalian asap, tetapi juga berpotensi menjadi solusi ekonomi yang berkelanjutan. Material bambu mudah didapatkan dan bersifat terbarukan, sementara zeolit bisa diaktivasi kembali setelah masa pakainya habis. Hal ini menjadikan inovasi ini sebagai pilihan yang ekonomis untuk mengurangi polusi udara dalam jangka panjang.

Secara keseluruhan, Eco Wind-Breaker dengan kombinasi material zeolit dan serat bambu menghadirkan solusi cerdas, ramah lingkungan dan ekonomis untuk mengatasi masalah kabut asap di kota industri.


Referensi

Azzah, A, R. 2023. Breaks The Silent Killer : Rancangan Desain Eco Wind-breaker Biokomposit Zeolit-Serat Bambu Sebagai Upaya Kendali Tari Asap Kota Industri. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books

Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). 2023. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. RM Books

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun