Fathul Bari
Pendahuluan
Ancaman pada sektor pertanaian adalah kekeringan yang melanda, khsusnya untuk wilayah yang memiliki ketergantungan pada irigasi sawah, seperti Madiun. Pada saat tiba musim kemarau, terjadi pengurangan pada jumlah debit air sehingga dapat menjadi penghambat pada produksi pada, yang ini merupakan komoditas utama masyarakat. Langkah untuk mengatasi persoalan ini, sebuah inovasi teknologi pengolahan air limbah menjadi salah satu jalan yang efektif untuk dapat dipraktikkan dalam skala lokal. Salah satu inovasi tersebut adalah Smart Biofilter yang mampu mengolah limbah cair domestik menjadi air yang dapat digunakan kembali untuk irigasi sawah selama musim kemarau.
Teknologi Smart Biofilter
Smart Biofilter merupakan teknologi pengolahan limbah cair yang pada praktiknya dengan cara memanfaatkan kombinasi biofilter berbasis mikroorganisme berbantuan sistem kontrol pintar. Limbah cair dari rumah tangga yang biasanya dibuang secara langsung ke lingkungan dapat diolah menjadi air bersih melalui beberapa tahap penyaringan dan bioremediasi alami. Mikroorganisme dalam biofilter berfungsi untuk memecah kontaminan organik, sementara sensor canggih memantau kualitas air hasil olahan, memastikan bahwa air yang dihasilkan aman dan layak untuk digunakan dalam irigasi pertanian.
Saat ini, kurangnya pengolahan limbah cair rumah tangga di Indoneisa membuat meningkatnya pencemaran lingkungan. Komposisi limbah cair rata-rata mengandung bahan organik dan senyawa mineral yang berasal dari sisa makanan, urin dan sabun. Kuantitas air limbah dimestik dapat diandalkan kesinambugannya karena secara alamiah akan diproduksi terus menerus. INOTS merupakan inovasi teknologi monitoring dan kontrol limbah cair rumah tangga secara otomatis yang terintegrasikan dengan Internet of Things (IoT). Metode Biofilter digunakan untuk memfilter air limbah. INOTS dilengkapi dengan sensor COD, sensor pH, sensor logam, sensor ultrasonik dan sensor BOD untuk mengukur tingkat pencemaran air (Umamah, 2023).
Manfaat untuk Sawah di Madiun
Wilayah seperti di Madiun yang seringkali mengalami kekeringan pada saat musim kemarau dapat menjadikan teknologi ini sangat relevan untuk digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan mengolah limbah cair domestic dengan Smart Biofilter, sehingga petani dapat mengurangi adanya dampak kekeringan melalui upaya alternatif yakni menyediakan sumber air guna mengairi sawah. Langkah ini tidak hanya mampu membantu mengurangi kekurangan air, tetapi juga dapat meningkatkan ketahanan pangan dengan menjaga stabilitas produksi padi. Selain itu, teknologi ini membantu mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah cair, menjadikannya solusi ganda bagi permasalahan pertanian dan lingkungan.
INOTS adalah sistem filterisasi air limbah domestik rumah tangga dengan menggunakan biofilter. Limbah yang diolah adalah setiap air limbah yang dihasilkan oleh suatu rumah tangga, termasuk air bekas cucian, air limbah dapur, air limbah kamar mandi, dan limbah tinta akan dipopa ke dalam septic tank. Lalu air yang telah ditampung akan dipompa untuk kemudian dialirkan ke dalam biofilter (Umamah, 2023).
Keberlanjutan dan Prospek Pengembangan
Penerapan Smart Biofilter di Madiun memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara lebih luas. Selain mampu menghemat biaya, teknologi ini juga dapat diintegrasikan dengan energi terbarukan seperti panel surya, menjadikannya lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui pendekatan ini, daerah-daerah yang rawan kekeringan dapat secara mandiri mengelola sumber air mereka tanpa harus bergantung sepenuhnya pada irigasi konvensional. Penerapan yang lebih luas juga dapat mendukung program ketahanan air dan pangan di tingkat regional maupun nasional.
Adapun keunggulan yang dimiliki INOTS dijelaskan sebagai berikut.
- INOTS merupakan teknologi yang mampu mengurangi limbah domestic rumah tangga.
- Meminimalisir kerugian gagal panen akibat kekeringan.
- Dapat bekerja secara otomatis dan berbasis IoT
- Terdapat indokator kebersihan air setelah difilter sehingga dapat menjamin kebersihan air
- Mudah digunakan karena dapat dikontrol dan dimonitoring dari jarak jauh (Umamah, 2023).
Kesimpulan
Smart Biofilter merupakan inovasi teknologi yang berpotensi besar dalam mengatasi masalah kekeringan sawah, khususnya di wilayah Madiun. Selain menawarkan solusi irigasi alternatif dari limbah cair domestik, teknologi ini juga mampu memberikan manfaat lingkungan yang signifikan. Hal tersebut tentunya dengan cara dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat, sehingga Smart Biofilter dapat menjadi salah satu solusi andalan dalam mewujudkan pertanian yang tangguh terhadap perubahan iklim.
ReferensiÂ
Umamah, F. 2023. INOTS: Inovasi Teknologi Smart Biofilter Limbah Cair Domestik Guna Meminimalisir Kekeringan Sawah di Madiun Pada Musim Kemarau. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Book
Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). 2023. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. RM Books
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H