Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Budidaya Udang Berkelanjutan: Hy-Tech dan Energi Terbarukan untuk SGDS 2030

9 Oktober 2024   14:54 Diperbarui: 9 Oktober 2024   15:01 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fathul Bari

Budidaya udang merupakan salah satu sektor penting dalam industri perikanan, namun seringkali menghadapi tantangan terkait dampak lingkungan dan keberlanjutan. Maka di dalam konteks ini, muncul inovasi teknologi seperti Hybrid Cultivation Technology (Hy-Tech) yang menggabungkan teknik budidaya modern dengan konsep energi terbarukan. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, energi ramah lingkungan yang memiliki potensi cukup besar di Indonesia berpa energi angin 60,6 GW dan energi surya 207,8 GW (Kementerian ESDM, 2019) kedua konsep energi ini apabila dikembangkan aerator tambak udang akan berdampak positif bagi sosial ekonomi masyarakat, karena tidak perlu untuk membeli bahan bakar minyak dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan (Ma'ruf, 2021).

            Hy Tech didesai praktis dan inovatif untuk memudahkan dalam budidaya udang dengan komponen sebagai berikut :

  • Solar Cell (Sel Surya) : xSolar cell merupakan merupakan komponen aktif (semikonduktor) yang memanfaatkan fotovoltaik untuk merubah energi surya 
  • Turbin Angin VAWT : Teknologi alternatif yang mampu mengkonversi angin menjadi energi listrik.
  • Pengatur Listrik : Terdiri dari komponen seperti inverter, penstabil tegangan, dan kontroler.
  • Pompa Sumersible : Pompa celup (submersible pump) adalah jenis pompa yang dirancang bekerja di dalam air atau cairan.
  • Mikrokontroler NodeMCU : Salah satu bagian dari keluarga ESP8266 yang sudah dilengkapi dengan minimum sistem serta usb uart yang memudahkan untuk menggunakan dan memasukkan program pada modul tersebut.
  • Internet of Things : merupakan sebuah konsep dimana sautu objek yang memiliki kemampuan untuk mentrasnfer data melalui jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia atau dari manusia ke komputer (Ma'ruf, 2021).

Hy-Tech adalah sistem budidaya yang memanfaatkan teknologi tinggi dalam pengelolaan udang, termasuk penggunaan sensor untuk memantau kualitas air, suhu, dan pH. Melalui adanya data real-time, petani dapat melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga kesehatan udang dan lingkungan budidaya. Selain itu, penggunaan energi terbarukan, seperti panel surya atau turbin angin, dalam proses budidaya membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang berkontribusi pada emisi karbon.

Salah satu keunggulan dari Hy-Tech adalah kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Maka dengan menerapkan teknologi canggih, pemantauan dan pengelolaan pakan dapat dilakukan dengan lebih efektif, sehingga mengurangi limbah dan mengoptimalkan pertumbuhan udang. Ini sangat penting dalam mencapai target SDGs, terutama SDG 14 tentang kehidupan bawah air dan SDG 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Skema kerja dari Hy-Tech :

  • Hy Tech berpenggerak tenaga listrik yang dihasilkan dari energi Hybrid yaitu Solar cell yang memanfaatkan panas matahari dan Turbin VAWT dengan tenaga angin.
  • Setelah Hy-Tech mendapat energi listrik, maka mesin akan menyala.
  • Sistem vakum akan bekerja untuk menghasilkan oksigen (glembung) dengan cara kerja yaitu air keluar dari pompa air submersible dan masuk ke sistem vakum.
  • Hasil dari sensor suhu, sensor pH, dan sensor kadar oksigen kualitas dan pembudidaya dapat memantau jika ada masalah pada Hy-Tech dengan mudah serta lebih efisien (Ma'ruf, 2021).
  • Keunggulan Hy-Tech sebagai penyuplai oksigen untuk budi daya udang, antara lain :
  • Tidak menimbulkan polusi dan merupakan energi alternatid yang ramah lingkungan.
  • Energi terbarukan (Renewable Energy)
  • Sistem berbasis Internet of Things (IoT)
  • Cara perawatan dan penggunaan alat yang mudah karena berbasis controller yang hanya membutuhkan satu orang operator.
  • Waktu lebih optimal dan dapat digunakan dalam waktu lama kareana tidak mengalami over head.
  • Harga mesin yang lebih terjangkau untuk para pembudidaya dan kalangan pengusaha skala UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)

Inovasi pemanfaatan energi surya dan energi angin pada Hy-Tech aerator ini dapat

diterapkan dengan memasang panel surya pada kolam budi daya tambak untuk menyerap energi panas matahari. Sedangkan turbin angin VAWT tipe Squirrel Cage Dareius yang digunakan untuk memanfaatkan energi angin. Rancangan ini dapat dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak aerator tambak udang dan unit penrangan (Ma'ruf, 2021).

Selain dari aspek teknis, Hy-Tech juga mendorong penerapan praktik-praktik budidaya yang lebih berkelanjutan. Penggunaan sistem akuaponik yang mengintegrasikan budidaya udang dengan pertanian tanaman memberikan manfaat ganda: udang memberikan nutrisi untuk tanaman, sementara tanaman membantu menyaring air yang kembali ke kolam budidaya. Hal ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menciptakan ekosistem yang seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun