Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Penulis Buku dan Peneliti

Sebelumnya, agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki. Mohon komentarnya dan likenya. Sebagai penulis dan peneliti di Institut Hijau Indonesia, saya menggabungkan keahlian akademis dengan dedikasi terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi pendidikan. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan penelitian, saya telah berkontribusi melalui karya-karya yang mendalam dan relevan, termasuk makalah tentang keadilan pemilu dan pengelolaan sumber daya alam. Sebagai penulis, saya memiliki minat mendalam dalam menganalisis isu-isu global dan lokal dari perspektif geografi dan lingkungan. Dengan pendekatan yang kritis dan sarkastik terhadap demokrasi, saya terus berkomitmen untuk memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengoptimalan Sel Surya dengan Triboelectric Nanogenerator dalam Kondisi Hujan

9 Oktober 2024   00:46 Diperbarui: 9 Oktober 2024   02:52 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fathul Bari

Pada saat ini kebutuhan energi terbarukan semakin meningkat, akibatnya sel surya telah menjadi salah satu solusi yang menjanjikan. Namun, efektivitasnya sering kali terhambat oleh faktor cuaca, terutama saat hujan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengintegrasikan teknologi triboelectric nanogenerator (TENG) dengan sel surya dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya dalam kondisi hujan. Artikel ini membahas konsep dan implementasi teknologi tersebut, serta potensi manfaatnya.

Sel surya bekerja dengan mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik melalui efek fotovoltaik. Meskipun sangat efisien pada hari yang cerah, performa sel surya dapat menurun drastis saat hujan. 

Curah hujan mengurangi intensitas cahaya yang mencapai permukaan sel, mengakibatkan penurunan signifikan dalam produksi energi. Hal ini menciptakan tantangan dalam upaya memanfaatkan energi surya secara maksimal, terutama di daerah yang sering mengalami cuaca buruk.

Solar cell atau sel surya, merupakan sebuah perangkat yang sangat penting dalam pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) bila kita berbicara mengenai energi surya. Perangkat ini memungkinkan cahaya matahari untuk dikonversi menjadi sebuah energi listrik yang kemudian dapat digunakan untuk memnuhi kebutuhan elektrifikasi (Fadila, 2021).

Hybrid Energy Harvesting Solar Cell with Triboelektric Nanogenerator via mutual Electrode. Sebuah inovasi permanen energi sel surya (energy hasrvesting) yang dibuat dengan mengintegrasikan polimer poli-dimetil-siloksan (PDMS) transparan sebagai triboelektrik nanogenerator (triboelectric nanogenerator) dan dua polimer konduktif poli-3, 4-etilen-dioksi-tioefen (PEDOT) dan poli-stiren-sulfonat (PPS) sebagai elektroda timbal balik PEDOT: PSS (mutual electrode) yang memungkinkan sel surya dapat beroperasi pada kondisi cerah dan hujan.

 Sederhananya sistem integrasi ini merubah energi potensial yang dihasilkan dari tetes air hujan menjadi sebuah energi listrik pada sel surya, sehingga berpeluang dapat meningkatkan efisiensi dan kemampuan sel surya, sehingga berpeluang dapat meningkatkan efisiensi dan kemampuan sel surya itu sendiri sebari menutupi kekurangannya pada kondisi hujan (Fadila, 2021).

Triboelectric nanogenerator (TENG) merupakan teknologi yang memanfaatkan fenomena triboelektrik untuk menghasilkan listrik dari gerakan atau gesekan antara dua material. Pada konteks sel surya, TENG dapat digunakan untuk mengubah energi mekanik yang dihasilkan dari tetesan air hujan menjadi energi listrik. Mengintegrasikan TENG ke dalam sistem sel surya, energi yang biasanya hilang dapat dimanfaatkan, sehingga meningkatkan efisiensi keseluruhan sistem.

Implementasi TENG pada sel surya dapat dilakukan dengan menempatkan elektroda TENG di permukaan sel. Ketika tetesan air jatuh, gesekan antara air dan permukaan elektroda akan menghasilkan muatan listrik.

 Energi ini dapat disimpan dalam baterai atau digunakan secara langsung untuk memperkuat output sel surya. Melalui cara ini, meskipun intensitas sinar matahari rendah, sel surya tetap dapat menghasilkan energi berkat kontribusi dari TENG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun