Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

InovasiPeLiT: Strategi Penyediaan Energi Baru Terbarukan Bagi Komunitas di Daerah 3T Indonesia

8 Oktober 2024   07:32 Diperbarui: 8 Oktober 2024   08:01 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fathul Bari

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki tantangan besar dalam penyediaan akses energi yang merata, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Daerah-daerah ini sering kali terabaikan dalam hal infrastruktur energi, yang berakibat pada ketidakstabilan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, implementasi Pembangkit Listrik Terdistribusi (PeLiT) menjadi salah satu inovasi penting untuk meningkatkan akses dan penyediaan energi baru terbarukan di kawasan-kawasan ini.

PeLiT adalah sistem pembangkit listrik yang mendistribusikan energi ke berbagai lokasi secara terdesentralisasi, memungkinkan pengelolaan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. Konsep ini sangat relevan bagi daerah 3T yang memiliki sumber daya alam melimpah namun minim akses ke jaringan listrik nasional. Memanfaatkan PeLiT tidak hanya memberikan solusi energi yang ramah lingkungan, tetapi juga mendukung ketahanan energi lokal.

Selama tahun 2014-2020, Indeonesia berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi dari 84,35% menjadi 99,20% dengan rincian 29 provinsi memilki 95% rasio elektrifikasi, 4 provinsi memiliki 90-95% rasio elektrifikasi, dan 1 provinsi memiliki rasio elektrifikasi sebesar 80-90% (Kementerian ESDM, 2020). Selain itu lokasi pembangkit listrik yang tidak terjangkau oleh masyarakat di daerah 3T karena terletak secara centralized, membuat lebih dari 2.500 desa di pelosok dan pulau terluar Indonesia belum menikmati layanan listrik modern (The Asean Post Team dalam Adinugraha, 2021).

Salah satu keunggulan utama PeLiT adalah fleksibilitas dan skalabilitasnya. Sistem ini dapat diinstalasi dalam skala kecil hingga besar, menyesuaikan dengan kebutuhan energi masyarakat setempat. Misalnya, di daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik, instalasi panel surya kecil dapat memberikan penerangan bagi rumah tangga dan fasilitas umum. Selain itu, dengan menggunakan teknologi penyimpanan energi, seperti baterai, PeLiT dapat memastikan pasokan listrik yang stabil meskipun cuaca tidak mendukung.

Penjelasan Komponen Penyusun PeLiT

No
Komponen    
Penjelasan
1
Panel Surya Thin
film    Teknologi panel surya yang memiliki ketebalan 20-350 kali lebih tipis dibangingkan panel surya versi sebelumnya. Selain itu, perusahaan kemersial yang menjual teknologi ini diperkirakan telah mendapatkan investasi sebanyak US$ 2 miliar yang memungkinkan panel surya ini lebih efisien, ringan dan offordable
2
Turbin Angin
Listrik dari tubin angin dapat dijuan dengan harga stabil dalam jangka waktu panjang (20+ tahun) dan memilki biaya operasional rendah kareana enrgi angin bisa didapatkan secara gratis (WETO, 2021).
3
 GWVPP    Sebuah turbin mikro
hidro yang aman untuk biota daerah sungai karena kecepatan rotasinya relatif rendah. GWVPP dipasang di sungai dan membutuhkan hydraulic head rendah untuk meningkatkan produksi tenaga.
4
Monitoring & Control System
 Sistem kontrol yang berfungsi mengontrol operasional komponen PeLiT, memberi diagnosa otomatis terkait hadware, dan mengirimkan data antara sistem yang berbeda dengan kebutuhan pengguna.

5

Baterai  

 Penyimpanan listrik yang bertujuan agar energi listrik dapat digunakan walau produksi energi sedang tidak optimal. Dengan konsumsi rata-rata rumah di daerah 3T adalah 450 Wh/bulan, diperlukan baterai dengan kapasitas kurang lebih 1590 Watt

(Adinugraha, 2021).

Implementasi PeLiT di daerah 3T juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat. Melalui pelibatan komunitas lokal dalam proses pengembangan dan pengelolaan sistem energi, mereka akan merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan proyek tersebut. Pelatihan dan pendidikan terkait pemeliharaan dan pengoperasian PeLiT dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterampilan masyarakat. Selain itu, dengan adanya energi yang lebih tersedia, sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan dan usaha mikro dapat berkembang, memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.

Pemerintah dan lembaga swasta juga berperan penting dalam mendukung pengembangan PeLiT. Kebijakan yang mendukung investasi dalam teknologi energi terbarukan serta penyediaan insentif bagi pengusaha lokal untuk berpartisipasi dalam proyek PeLiT akan mempercepat adopsi sistem ini. Kerjasama dengan organisasi non-pemerintah (NGO) juga dapat memperkuat upaya sosialisasi dan implementasi PeLiT di masyarakat.

Pada konteks perubahan iklim, PeLiT merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Maka dari itu dengan memprioritaskan energi terbarukan, Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan energi masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam upaya global mengurangi emisi gas rumah kaca.

Sebagai kesimpulan, inovasi Pembangkit Listrik Terdistribusi (PeLiT) menawarkan solusi yang efektif dalam penyediaan energi baru terbarukan bagi komunitas di daerah 3T Indonesia. Melalui optimalisasi sumber daya lokal, melibatkan masyarakat, dan mendukung kebijakan yang tepat, PeLiT dapat menjadi pilar utama dalam mewujudkan akses energi yang berkelanjutan dan merata di seluruh nusantara. Implementasi PeLiT tidak hanya akan mengatasi masalah energi, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat yang lebih baik.

Referensi :

Adinugraha, R, C. 2021. Implementasi Pembangkit Listrik Terdistribusi (PeLiT) sebagai Langkah Efektif Penyediaan Energi Baru Terbarukan di Daerah 3T Indonesia. Indonesia Menuju Energi Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel Energi Baru Terbarukan. Piala Menteri ESDM RI 2021. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books 

Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM), 2021. Indonesia Menuju Energi Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel Energi Baru Terbarukan. Piala Menteri ESDM RI 2021. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun