Ikatan polimer plastik yang terus dibakar sempurna menghasilkan senyawa CO2 (karbondioksida) atau CO (karbonmonoksida), H2O (air), dan energi dalam bentuk panas. Energi panas inilah yang dapat dikonversi menjadi energi listrik.Â
Unsur penyusun plastic yang didominasi oleh karbon dan hidrogen dapat membuat fokus permasalahan lingkungan hanya pada CO2 dan CO saja. Hal ini dikarenakan hasil pembakaran sempurna dari ikatan polimer plastik hanya berupa CO2 atau CO dan H2O saja.Â
Karbondisoksida yang dihasilkan dapat diolah Kembali menjadi bahan pembuatan semen seperti CaCO3, sehingga dapat meningkatkan pembangunan di Indonesia. Selain itu dapat juga direaksikan dengan bahan kimia lain untuk dijadikan bahan-bahan untuk kebutuhan laboratorium.Â
Bahkan, perusahaan air products menjual CO2 untuk berbagai keperluan industri seperti pendinginan makanan, makanan berkarbonasi, fabrikasi logam, dan masih banyak lagi. Banyak yang bisa dilakukan dengan emisi CO2 yang dihasilkan ini. Bahkan, H2O yang dihasilkan dapat dikumpulkan melalui proses kondensasi untuk menyumbang kebutuhan air yang ada (Hendrajaya, 2021).
Indonesia dapat meniru Singapura yang dapat memproses sampah-sampah plastic menjadi energi hanya dalam waktu satu hari, tetapi tetap menghasilkan buangan yang ramah lingkungan. Selian itu, Indonesia juga dapat meniru Jepang yang dapat melakukan pemilahan sampah palstik yang wajib dilakukan masing-masing rumah tangga.Â
Namun, jika di Jepang tujuannya adalah untuk didaur ulang, maka di Indonesia dijakan sumber energi kemudian emisinya yang di daur ulang.Â
Tantangan tersebesar dalam penerapan konsep ini adalah terkait edukasi. Edukasi ini harus menyadarkan masyarakat bahwa sumber energi yang dapat diperbaharui saja tidak cukup tetapi juga harus ramah lingkungan (Hendrajaya, 2021).
Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga memainkan peran penting dalam memaksimalkan potensi sampah plastik sebagai sumber energi. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik, serta manfaat dari pemanfaatan sampah plastik untuk energi.Â
Adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya pengurangan, daur ulang dan pemanfaatan sampah plastik, membuat masyarakat dapat berkontribusi pada pencapaian pembangunan berkelanjutan.
Sampah plastik memiliki potensi besar sebagai sumber energi yang berkelanjutan. Cara ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi seperti pirolisis dan mendorong inovasi dalam pengolahan sampah, kita dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang.Â
Pemanfaatan sampah plastik tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga menyediakan sumber energi alternatif yang dapat mendukung keberlanjutan.Â