Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mewujudkan SDGs 2030 Melalui Kapal Jungkuh: Teknologi Hybrid Energi dan Pancing LED yang Ramah Lingkungan

7 Oktober 2024   19:13 Diperbarui: 7 Oktober 2024   22:13 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Editing Penulis

Fathul Bari

Keberlanjutan menjadi fokus utama dalam berbagai sektor, termasuk sektor perikanan pada era modern saat ini. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah pengembangan kapal jungkuh ramah lingkungan yang dilengkapi dengan sistem energi hybrid dan teknologi pancing LED. Inovasi ini tidak hanya mendukung tujuan keberlanjutan, tetapi juga berkontribusi dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

Menurut data, potensi penangkapan ikan di Indonesia dapat menyentuh angka 10 juta kilogram pertahun (KKP, 2019). Hal ini tentu berbanding lurus dengan jumlah masyarakat nelayan yang banyak. Namun, masih jauh tertinggal kualitasnya dengan nelayan-nelayan dari luar negeri. Hal ini tentu dikarenakan bukan hanya berasal dari kurangnya sumber daya manusia. Tetapi juga kurangnya sumber daya teknologi yang dapat membantu para nelayan tersebut dalam mencari ikan tangkapan (Billah, 2021).

Berdasarkan data, lebih dari 50% nelayan Indonesia masih menggunakan perahu motor berbahan bakar solar dan bensin menjadi bagian terpenting dalam operasional kapal-kapal penangkap ikan di Indonesia. Selain itu, dalam biaya total operasional kapal motor, sebesar 60% digunakan untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar untuk nelayan dapat pulang pergi melaut. Kapal nelayan Indonesia Sebagian besar merupakan kapal tradisional berkapasistas kurang dari 5GT. Namun tidak sedikit pula ada yang lebih dari 20 GT (Billah, 2021).


Kapal Jungkuh dan Pentingnya Keberlanjutan

Kapal jungkuh merupakan alat penangkap ikan yang telah digunakan secara tradisional di Indonesia. Namun, dengan meningkatnya tekanan terhadap sumber daya laut dan perubahan iklim, penting untuk mengadopsi teknologi yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Kapal jungkuh yang menggunakan energi dari sumber terbarukan, seperti energi surya dan angin, dapat mengurangi jejak karbon dan meningkatkan efisiensi operasional.

Ombak dan cahaya matahari di Laut dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif penggerak kapal nelayan. Konsep yang pernah ditawarkan yaitu dengan memanfaatkan energi ombak air laut sebagai energi penggerak kapal yang sistemnya di integrasikan pada cadiknya. Selain mudah didapatkan, energi ini juga ramah lingkungan dan energi outputnya pun lumayan besar. Namun, namun energi ombak sangat tergantung pada kondisi tinggi dan periode gelombangnya yang tidak selalu tetap. Sementara untuk energi surya, energi outputnya relatif kecil namun konstan/ tidak berubah selama selang waktu yang lama kecuali terdapat awan (Billah, 2021).

Salah satu agar ketergantungan dan pemborosan terhadap energi BBM pada masyarakat nelayan dapat dikurangi yaitu dengan menawarkan inovasi KAJURI : Kapal Jukung Ramah Lingkungan dengan Hybrid Energy System Pelamis -- Surya yang dilengkapi Light Fishing LED  Guna mewujudkan SDGS 2030. Energi dari ombak diubah menjadi energi listrik yang kemudian energi dapat disimpan di dalam baterai/aki. Kemudian sel surya pada bagian atap kapal akan menghasilkan energi tambahan pada mesin sehingga dapat dimanfaatkan sebagai penggerak motor kapal dan sebagai sumber energi lampu penerangan sebagai sistem penangkapan ikan (Billah, 2021).

Sistem Energi Hybrid

Sistem energi hybrid yang menggabungkan Pelamis (gelombang laut) dan energi surya menawarkan solusi cerdas untuk kapal jungkuh. Energi yang dihasilkan dari panel surya dapat digunakan untuk menjalankan sistem kapal dan peralatan penangkapan ikan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, pemanfaatan teknologi gelombang laut sebagai sumber energi alternatif membantu meningkatkan daya tahan kapal dalam operasi yang lebih lama di laut.

Teknologi Pancing LED

Salah satu inovasi terbaru dalam penangkapan ikan adalah penggunaan pancing LED. Teknologi ini telah terbukti lebih efisien dalam menarik ikan dibandingkan dengan metode konvensional. Lampu LED tidak hanya mengurangi konsumsi energi, tetapi juga mengurangi dampak terhadap lingkungan. Menggunakan pancing LED, dapat membuat kapal jungkuh dapat menangkap ikan secara lebih selektif, sehingga membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Kontribusi terhadap SDGs 2030

Implementasi kapal jungkuh ramah lingkungan ini sangat relevan dengan beberapa tujuan SDGs 2030. Pertama, tujuan 14 tentang kehidupan di bawah air dapat tercapai melalui pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Mengurangi dampak penangkapan ikan dan mempromosikan praktik penangkapan yang bertanggung jawab, keberadaan kapal jungkuh ini berkontribusi pada pelestarian ekosistem laut.

Kedua, tujuan 7 mengenai energi bersih dan terjangkau dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. Penggunaan energi hybrid tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga menjamin akses energi yang lebih bersih bagi komunitas nelayan.

Ketiga, tujuan 8 tentang pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi dapat dipenuhi melalui penciptaan lapangan kerja baru dalam industri perikanan yang berkelanjutan. Melalui cara mempromosikan teknologi yang ramah lingkungan, nelayan dapat meningkatkan hasil tangkapan dan pada saat yang sama, menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

Penutup

Kapal jungkuh yang dilengkapi dengan sistem energi hybrid dan teknologi pancing LED menjadi salah satu inovasi penting untuk mewujudkan SDGs 2030. Mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan perikanan, kapal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membantu melestarikan ekosistem laut untuk generasi mendatang. Maka di dalam upaya mencapai keberlanjutan, kolaborasi antara pemerintah, industry dan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa solusi inovatif ini dapat diimplementasikan secara luas dan efektif.

Pemanfaatan energi yang ada di sekitar lingkungan laut sebagai sumber energi listrik, harapannya dapat dijadikan pilihan lain dari bahan bakar mesin kapal selain BBM. Selain itu keadaan Pelabuhan laut di Indonesia yang tercemar minyak buangan mesin kapal, akan lemoh diminimalisir. Bukan hal yang tidak mungkin jika nelayan Indonesia akan kehilangan profesinya dan kalah dengan nelayan prosesional yang berteknologi tinggi dari luar negeri. Sudah saatnya teknologi baru yang ramah lingkungan dapat menambah kualitas hidup nelayan dapat hadir di tengah-tengah mereka terlebih di daerah kita. Sehingga, dapat menumbuhkan kesejahteraan kehidupan nelayan dan dengan ini juga tentunya dapat mendorong terwujudnya Sustainable Development Goals SDGS 2030 (Billah, 2021).

Referensi :

Billah, M.A. 2021. KAJURI : Kapal Jungkuh Ramah Lingkungan dengan Hybrid Energy System Pelamis -- Surya yang dilengkapi Light Fishing LED Guna Mewujudkan SDGS 2030. Indonesia Menuju Energi Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel Energi Baru Terbarukan. Piala Menteri ESDM RI 2021. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books 

Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM), 2021. Indonesia Menuju Energi Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel Energi Baru Terbarukan. Piala Menteri ESDM RI 2021. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun