Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memanfaatkan Gelombang Laut: PSGAL sebagai Solusi Energi Masa Depan Indonesia

7 Oktober 2024   16:03 Diperbarui: 7 Oktober 2024   16:13 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Editing Penulis

Fathul Bari

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi yang sangat besar dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan. Salah satu sumber energi yang menjanjikan adalah Pasang Surut Gelombang Air Laut (PSGAL). Panjang garis pantai yang mencapai 99.000 kilometer dan kondisi geografis yang sangat beragam, menjadikan PSGAL dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan energi di masa depan.

Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan, Indonesia yang memiliki luas kepualauan 2,8 juta km2, luas laut territorial 0,4 km2, dengan jumlah pulau sebesar 17.507 dan panjang garis pantai pulau-pulau nusantara mencapai 81.290 km hal ini menempatkan Indonesia merupakan negara dengan garis pantai pantai terpanjang kedua setelah Kanada. Daya listrik total yang dihasilkan dari gelombang pecah di garis pantai dunia diperkirakan mencapai 2 hingga 3 mewawatt. Pada tempat-tempat tertentu yang kondisinya sangat bagus, kerapatan gelombang energi dapat mencapai harga rata-rata 65 MW per mil garis pantai. Sumber energi ini berasal dari angin pasang surut air laut dan arus 1-15 m/s dan memiliki potensi pembangkitan sebesar 60.6 GW untuk angin dan 17.9 GW untuk air laut. Pemanfaatan energi pasang surut air laut harusnya menjadi hal yang penting untuk dikembangkan lebih lanjut. Apalagi Indonesia saat ini ingin mencapai target bauran energi bersih pada tahun 2025 sebesar 23% (Wiranata, 2021).

 

Potensi Energi Gelombang Laut

Gelombang laut di Indonesia dihasilkan oleh angin yang bertiup di atas permukaan laut. Energi ini dapat diubah menjadi energi listrik melalui teknologi yang memanfaatkan pergerakan gelombang dan pasang surut. Menurut penelitian, potensi energi gelombang laut di Indonesia mencapai 17.000 megawatt (MW), yang merupakan cadangan energi yang sangat besar jika dibandingkan dengan kapasitas pembangkit listrik saat ini.

Pembangunan turbin arus laut ini sedang dilakukan di Indonesia yaitu di Larantuka, NTT. Pemanfaatan energi pasang surut air laut dapat menggunakan beberapa cara. Penggunaan sistem pembangkitan berbentuk bendungan 'berrage'. Bendungan dipasang pada sebuah teluk yang berbentuk cekungan untuk dapat mengontrol arus air laut yang lewat. Proses ini dimulai dari pemasukan dan pengeluaran air laut melewati sebuah turbin. Pembangitan ini telah dibuat pada pembangkit listrik tenaga air danau Shiwa di Korea Selatan yang memiliki kapasistas pembangkit sebesar 254 MW, La Rance di Nova Scotia, Kanada, dengan kasistas pembangkit listrik sebesar 20 MW. Selain dengan bendungan, pembangkitan pasang surut air lait dapat menggunakan pelampung denga kapasitas hingga 1 kW (Wiranata, 2021). 

Pemanfaatan energi pasang surut air laut di Indonesia memiliki banyak tantangan. Pertama, karakter gelombang laut Indonesia yang cukup rendah dibandingkan negara Amerika dan Eropa karena tropis. Kedua, proses pembangkitan energi listrik ini bersifat intermittent. Ketiga, biaya investasi yang mahal untuk melakukan riset agar dapat sesuai dengan karakter angin Indonesia dan daya yang dihasilkan tidak terlalu besar. Keempat, efisiensi pembangkitan pasang surut sekitar 50% dan gelombang air laut sekitar 25%. Kelima, berpotensi untuk dapat merusak ekosistem dan kualitas perairan (Wiranata, 2021).

Teknologi PSGAL mencakup berbagai metode, seperti konversi energi gelombang menggunakan turbin, buoys dan sistem penyimpanan energi. Teknologi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menghasilkan energi secara terus-menerus, menjadikannya alternatif yang sangat baik untuk sumber energi fosil yang terbatas.

Keunggulan PSGAL sebagai Sumber Energi Terbarukan

Salah satu keunggulan PSGAL adalah konsistensinya. Berbeda dengan sumber energi terbarukan lainnya seperti energi matahari dan angin yang tergantung pada kondisi cuaca, energi gelombang laut memiliki pola yang dapat diprediksi dengan baik. Ini berarti bahwa energi yang dihasilkan dapat direncanakan dan dikelola secara efektif, sehingga menyediakan pasokan energi yang stabil bagi masyarakat.

Selain itu, PSGAL juga dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Pembangunan infrastruktur untuk memanfaatkan gelombang laut dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi, teknologi dan rekayasa. Ini juga dapat meningkatkan potensi wisata bahari, dengan menarik investasi di daerah pesisir yang terlibat dalam pengembangan energi terbarukan.

Tantangan dan Peluang

Meskipun PSGAL memiliki banyak potensi, ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah biaya awal yang tinggi untuk pengembangan teknologi dan infrastruktur. Namun, dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta, investasi dalam teknologi PSGAL dapat ditingkatkan.

Selain itu, aspek lingkungan juga harus diperhatikan. Pengembangan proyek PSGAL harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampak terhadap ekosistem laut dan kehidupan masyarakat lokal. Oleh karena itu, studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan menjadi langkah penting dalam setiap proyek PSGAL.

Kesimpulan

Pasang Surut Gelombang Air Laut (PSGAL) memiliki potensi yang luar biasa sebagai solusi energi terbarukan bagi Indonesia. Memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang ada melalui PSGAL dapat membantu memenuhi kebutuhan energi di masa depan, mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dukungan kebijakan pemerintah, investasi dalam teknologi, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya energi terbarukan akan menjadi kunci keberhasilan dalam memanfaatkan potensi PSGAL. Dengan langkah yang tepat, Indonesia dapat menjadikan PSGAL sebagai salah satu pilar utama dalam transisi menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Referensi :

Wiranata, I. 2021. Pasang Surut Gelombang Air Laut (PSGAL) Untuk Sumber Energi Terbarukan Masa Depan Indonesia. Indonesia Menuju Energi Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel Energi Baru Terbarukan. Piala Menteri ESDM RI 2021. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun