Fathul Bari
Pada era modern saat ini, beragam tantangan hadir termasuk perubahan iklim serta diperkuat akan kebutuhan energi terbarukan yang semakin mendesak. Sebuah solusi yang dapat dilakukan yakni memanfaatkan limbah pertanian sebagai sumber alternatif energi terbarukan. Seringkali limbah pertanian dianggap sebagai maasalah namun sebetulnya memiliki potensi untuk diubah menjadi energi yang bermanfaat. Pembahasan adalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi transformasi limbah pertanian menjadi sumber energi terbarukan yang berkelanjutan.
Limbah pertanian yang dimaksud ini mencakup sisa-sisa tanaman, dedaunan, batang dan produk sampingan dari proses pertanian. Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO), sekitar 30% dari hasil pertanian menjadi limbah. Sektor pertanian di Indonesia menyumbang lebih dari 13% terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Jika dikelola dengan baik, limbah ini bisa menjadi sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Teknologi Pengolahan Limbah
Ada berbagai teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah limbah pertanian menjadi energi. Salah satunya adalah teknologi biogas, di mana limbah organik diolah dalam kondisi anaerobik untuk menghasilkan biogas. Biogas sendiri terdiri dari metana, yang dapat digunakan untuk memproduksi listrik dan panas. Selain itu, proses pirolisis juga dapat digunakan untuk mengubah limbah pertanian menjadi biochar, yang tidak hanya dapat digunakan sebagai sumber energi, tetapi juga bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan tanah.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian luas lahan pertanian yang bukan sawa pada tahun 2019 memiliki luas 29.353.138 Ha. Sementara luas lahan sawah pada tahun yang sama di Indonesia memiliki luas 7.463.948 Ha. Lahan pertanian yang dimiliki Indonesia masuk pada peringkat 25 besar di dunia (Nugroho, 2021). Bahkan dapat dipertimbangkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm berskala besar yang menggunakan sumber daya limbah pertanian. Pembangkit listrik dengan tenaga biomassa memiliki beberapa keunggulan disbanding pembangkit listrik lainnya (Nugroho, 2021).
Manfaat Lingkungan dan Ekonomi
Pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber energi terbarukan memiliki berbagai manfaat. Pertama, ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, karena pengolahan limbah organik menghasilkan lebih sedikit emisi dibandingkan dengan penguraian alami di tempat pembuangan akhir. Kedua, ini membantu mengurangi pencemaran lingkungan dengan mengurangi jumlah limbah yang dibuang.
Beberapa keuntungan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2015) :