Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Teknologi Grafena : Superkapasitor Masa Depan Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

6 Oktober 2024   17:07 Diperbarui: 6 Oktober 2024   17:16 3113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manfaat Superkapasitor Grafena untuk Kendaraan Listrik

Superkapasitor grafena menawarkan beberapa keunggulan yang dapat menjadi solusi atas masalah yang dihadapi teknologi baterai saat ini. Pertama, pengisian daya yang jauh lebih cepat dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. Sehingga dalam hitungan menit, baterai kendaraan listrik yang menggunakan superkapasitor grafena dapat terisi penuh, berbeda dengan baterai lithium-ion yang membutuhkan waktu berjam-jam.

Kedua, umur siklus yang lebih panjang. Baterai grafena dapat diisi ulang hingga ribuan kali tanpa mengalami penurunan kinerja yang signifikan, menjadikannya lebih tahan lama dan efisien dalam jangka panjang. Ini sangat penting bagi pengguna kendaraan listrik di Indonesia, di mana biaya perawatan dan penggantian baterai sering kali menjadi salah satu faktor penghalang dalam adopsi kendaraan listrik.

Baterai grafena juga dinilai lebih ringan dan lebih ramping disbanding baterai Li-Ion saat ini. Ini berarti perangkat yang lebih kecil, lebih tipis, tak perlu risau dengan diharuskannya penambahan ruang ekstra. Tidak hanya itu, grafena memungkinkan kapasitas jauh lebih tinggi. Sebagai perbandingan dengan berat yang sama, Li-lion hanya mampu menyimpan 180Wh energi per kilogram sementara grafena dapat menyimpan hingga 1000 Wh per kilogram  (Hafiy, 2021).

Ketiga, superkapasitor grafena memiliki stabilitas termal yang lebih baik, artinya material ini lebih tahan terhadap suhu ekstrem, yang sangat relevan di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia. Maka dengan demikian, teknologi grafena mampu beroperasi dengan efisien dalam berbagai kondisi cuaca, mengurangi risiko overheating dan memperpanjang masa pakai baterai.

Tantangan dan Prospek Ke Depan

Meskipun memiliki banyak keunggulan, adopsi teknologi superkapasitor grafena masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah biaya produksi grafena yang masih relatif tinggi. Proses manufaktur grafena membutuhkan teknologi canggih dan biaya yang cukup besar, yang membuat harganya belum kompetitif dibandingkan dengan material baterai konvensional.

Namun, dengan semakin berkembangnya penelitian dan teknologi produksi grafena, biaya ini diharapkan akan menurun seiring waktu. Di sisi lain, pemerintah dan sektor swasta di Indonesia perlu mendorong investasi dalam riset dan pengembangan teknologi grafena agar adopsinya dapat lebih cepat dan luas.

Kesimpulan

Grafena, dengan potensinya sebagai material superkapasitor, menawarkan solusi yang menarik untuk tantangan yang dihadapi teknologi baterai kendaraan listrik di Indonesia. Kemampuan grafena untuk mempercepat pengisian daya, meningkatkan umur pakai, dan beroperasi dengan efisien dalam berbagai kondisi cuaca menjadikannya sebagai pilihan masa depan yang sangat menjanjikan. Dengan dukungan riset yang berkelanjutan dan investasi dalam teknologi ini, Indonesia dapat memanfaatkan grafena untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dan mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun