Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Penulis Buku dan Peneliti

Sebagai penulis dan peneliti di Institut Hijau Indonesia, saya menggabungkan keahlian akademis dengan dedikasi terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi pendidikan. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan penelitian, saya telah berkontribusi melalui karya-karya yang mendalam dan relevan, termasuk makalah tentang keadilan pemilu dan pengelolaan sumber daya alam. saya menyusun solusi berbasis lingkungan, seperti dalam karyanya tentang penggunaan bambu untuk penyimpanan air dan pengelolaan krisis air bersih di Indonesia. Selain itu, saya juga aktif dalam mengembangkan gerakan 'Kotak Suara Lingkungan' yang berfokus pada penyampaian kebijakan lingkungan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebagai penulis, saya memiliki minat mendalam dalam menganalisis isu-isu global dan lokal dari perspektif geografi dan lingkungan. Dengan pendekatan yang kritis dan sarkastik terhadap demokrasi, beliau terus berkomitmen untuk memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Fotokatalistis Berbasis Ti02 untuk Mengkonversi CO2 Menjadi Biofuel

6 Oktober 2024   01:50 Diperbarui: 6 Oktober 2024   01:54 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Edit Penulis

Selain inovasi pada industri sendiri juga menjadi aspek penting untuk menciptakan industri berkelanjutan bagi triple bottom line, yakni people, planet dan profit. Teknologi konversi karbon dioksida menjadi methanol denga energi berbasis matahari merupakan teknologi yang visioner. Dengan penelitian dan pengembangan lebih jauh, teknologi surya sangat dimungkinkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjamin adanya produksi bahan kimia yang terbarukan serta berkelanjutan (Budi, 2021).

Tantangan Teknologis

Meskipun memiliki potensi besar, penerapan teknologi fotokatalisis TiO dalam konversi CO menjadi biofuel masih menghadapi sejumlah tantangan teknologis yang signifikan. Salah satunya adalah efisiensi konversi yang relatif rendah. Reaksi fotokatalisis TiO membutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan elektron dan hole, namun energi tersebut belum bisa sepenuhnya dioptimalkan dalam proses konversi CO. Selain itu, pengembangan material fotokatalis yang lebih efisien juga masih menjadi fokus penelitian. Upaya untuk meningkatkan kemampuan TiO dalam menyerap cahaya, terutama di wilayah spektrum sinar tampak, serta meningkatkan stabilitas material selama reaksi berlangsung merupakan beberapa tantangan utama yang sedang dihadapi oleh para peneliti.

Sementara itu, integrasi teknologi ini dengan infrastruktur energi yang ada di Indonesia juga memerlukan adaptasi yang cukup besar. Teknologi fotokatalisis masih memerlukan pengembangan sistem skala besar yang efisien dan ekonomis sebelum dapat diimplementasikan secara komersial. Pengolahan dan penyimpanan hasil konversi juga memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal pengelolaan produk sampingan dan kestabilan biofuel yang dihasilkan.

Tantangan Ekonomi dan Regulasi

Tantangan lain di Indonesia yakni ekonomi dan regulasi menjadi salah satu hambatan utama dalam pengembangan teknologi fotokatalisis untuk produksi biofuel. Investasi awal yang diperlukan untuk membangun fasilitas fotokatalitik masih sangat tinggi dan teknologi ini belum memiliki daya saing dengan teknologi energi terbarukan lain yang lebih mapan, seperti tenaga surya, angin, atau biomassa.

Selain itu, regulasi terkait pemanfaatan CO sebagai bahan baku energi masih belum sepenuhnya terstruktur. Kebijakan energi terbarukan di Indonesia lebih berfokus pada peningkatan kapasitas energi listrik dari sumber-sumber konvensional seperti panas bumi dan hidro. Dukungan pemerintah dalam bentuk insentif atau subsidi untuk pengembangan teknologi fotokatalisis masih terbatas. Diperlukan kerangka regulasi yang lebih inklusif yang mendukung pengembangan teknologi ini secara signifikan, baik dalam tahap riset maupun implementasi komersial.

Peluang di Indonesia

Meskipun adanya tantangan, namun peluang pengembangan teknologi fotokatalisis di Indonesia cukup menjanjikan. Negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk sinar matahari yang intens sepanjang tahun, yang dapat menjadi energi utama dalam reaksi fotokatalitik. Melaui potensi tersebut, Indonesia dapat memposisikan diri sebagai salah satu pemimpin dalam pengembangan biofuel berbasis fotokatalisis.

Selain itu, dengan meningkatnya perhatian global terhadap pengurangan emisi dan target net zero emissions, Indonesia memiliki insentif yang kuat untuk mengadopsi teknologi ini. Biofuel yang dihasilkan melalui proses ini dapat menjadi alternatif yang berkelanjutan bagi bahan bakar fosil, sekaligus membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi dalam Perjanjian Paris.

Kerjasama antara sektor akademisi, industri dan pemerintah sangat penting dalam mendorong inovasi dan implementasi teknologi fotokatalisis. Dukungan penelitian dan pengembangan serta insentif bagi perusahaan-perusahaan yang tertarik mengadopsi teknologi ini akan menjadi langkah penting dalam mempercepat penerapan teknologi fotokatalisis berbasis TiO di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun