Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Penulis Buku dan Peneliti

Sebagai penulis dan peneliti di Institut Hijau Indonesia, saya menggabungkan keahlian akademis dengan dedikasi terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi pendidikan. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan penelitian, saya telah berkontribusi melalui karya-karya yang mendalam dan relevan, termasuk makalah tentang keadilan pemilu dan pengelolaan sumber daya alam. saya menyusun solusi berbasis lingkungan, seperti dalam karyanya tentang penggunaan bambu untuk penyimpanan air dan pengelolaan krisis air bersih di Indonesia. Selain itu, saya juga aktif dalam mengembangkan gerakan 'Kotak Suara Lingkungan' yang berfokus pada penyampaian kebijakan lingkungan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebagai penulis, saya memiliki minat mendalam dalam menganalisis isu-isu global dan lokal dari perspektif geografi dan lingkungan. Dengan pendekatan yang kritis dan sarkastik terhadap demokrasi, beliau terus berkomitmen untuk memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Geopolitik dan Geografi: Dampak Potensial Konflik Nuklir di Semenanjung Korea Terhadap Struktural Global

1 September 2024   17:53 Diperbarui: 1 September 2024   18:04 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fathul Bari, M.Pd

Pendahuluan

Geopolitik telah lama menjadi faktor kunci dalam membentuk hubungan internasional dan struktur global. Salah satu wilayah yang terus menjadi pusat perhatian geopolitik adalah Semenanjung Korea. Situasi politik yang tidak stabil di kawasan ini, ditambah dengan ancaman persenjataan nuklir, menghadirkan potensi dampak yang signifikan terhadap tatanan global.  Potensi dampak konflik nuklir di Semenanjung Korea melampaui ketidakstabilan regional, mempengaruhi dinamika geopolitik global secara signifikan. Interaksi kekuatan besar dalam konteks ini membentuk hubungan internasional dan perdagangan.

Secara lanskap geopolitik wilayah Semenanjung Korea berfungsi sebagai "rimland" strategis, di mana kepentingan militer dan ekonomi bertemu, menjadikannya titik fokus bagi kekuatan global seperti AS, China, dan Rusia (Kim, 2023). Ambisi nuklir Korea Utara yang sedang berlangsung memperburuk ketegangan, yang mengarah pada percabangan aliansi, terutama antara blok pimpinan AS dan poros China-Rusia-Pyongyang (Maryina, 2023). Risiko geopolitik tentu saja dapat berdampak pada Implikasi Ekonomi. Hal ini termasuk ancaman nuklir, berdampak buruk pada perdagangan internasional Korea Selatan, karena meningkatnya ketegangan menyebabkan berkurangnya pertukaran ekonomi dengan mitra utamanya (Kim & Jin. 2023).

Strategi nuklir DPRK, didorong oleh naluri bertahan hidup, memperumit upaya diplomatik dan kerja sama ekonomi di kawasan ini (Song, 2023). Stabilitas regional dapat terganggu akibat masalah rudal dan nuklir yang juga berkontribusi pada lingkungan keamanan yang genting di Asia Timur Laut, dengan potensi eskalasi ke konflik yang lebih luas yang dapat mengacaukan tatanan global (Juice, 2023). Sementara fokus langsungnya adalah pada dinamika regional, konsekuensi dari konflik nuklir di Semenanjung Korea dapat membentuk kembali aliansi global dan hubungan ekonomi, menyoroti keterkaitan geopolitik lokal dan internasional. Artikel ini akan menganalisis dampak potensial dari konflik nuklir di Semenanjung Korea terhadap struktur global dengan menyoroti aspek-aspek geografis yang relevan.

Aspek Geografis dan Strategis Semenanjung Korea

Semenanjung Korea memiliki posisi geografis yang sangat strategis di Asia Timur. Terletak di antara China, Jepang dan Rusia, wilayah ini secara historis menjadi titik konflik antara kekuatan besar. Dikaji secara geografis, Semenanjung Korea menjadi jalur penting dalam alur perdagangan dan transportasi antara negara-negara besar di sekitarnya. Posisi strategis ini menempatkan Korea dalam persilangan kepentingan geopolitik global, di mana setiap ketidakstabilan di kawasan ini memiliki potensi dampak yang meluas.

 

Dampak Lingkungan dan Kemanusiaan dari Konflik Nuklir

Konflik nuklir di Semenanjung Korea tidak hanya akan menghancurkan infrastruktur dan menelan korban jiwa dalam jumlah besar, tetapi juga akan menyebabkan dampak lingkungan yang tak terukur. Radiasi nuklir yang dihasilkan dari ledakan nuklir dapat mencemari tanah, air dan udara, tidak hanya di Korea tetapi juga di negara-negara tetangganya. Fenomena ini dikenal dengan sebutan "nuclear fallout" atau "fallout nuklir", di mana partikel radioaktif yang tersebar di atmosfer dapat menyebar ke wilayah yang lebih luas dan mencemari lingkungan secara global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun