Mohon tunggu...
Fathul Fata
Fathul Fata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Program Studi Televisi dan Film, Universitas Jember

Creative Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menggali Sense of Place di Kawasan Wisata Bromo Melalui Seni dan Budaya Lokal

15 November 2024   07:05 Diperbarui: 15 November 2024   09:00 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya Lokal dan Ekowisata

Seni dan budaya lokal Suku Tengger juga mendukung konsep ekowisata, yaitu pariwisata yang mengutamakan kelestarian lingkungan dan budaya. Wisatawan diajak bukan hanya untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga menghargai budaya setempat. Dengan cara ini, wisatawan yang mengenal dan memahami tradisi seperti Upacara Kasada dan Ojung akan lebih menghargai nilai-nilai budaya masyarakat Tengger. Dalam jangka panjang, hal ini membantu menjaga keberlanjutan pariwisata di Bromo, sehingga dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Seni dan Budaya sebagai Daya Tarik Wisata yang Berkelanjutan

Daya tarik budaya Suku Tengger bukan sekadar pemandangan atau tempat foto yang indah, tetapi menawarkan pengalaman unik yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Ritual-ritual seperti Kasada, Ojung, dan Karo adalah contoh bagaimana budaya lokal yang khas bisa menciptakan sense of place yang kuat. Ini menjadi alasan mengapa banyak wisatawan tertarik mengunjungi Bromo, bahkan di tengah banyaknya destinasi wisata alam lainnya. Dengan memperkuat elemen budaya lokal, kawasan ini mampu menarik pengunjung secara berkelanjutan.

Kesimpulan: Mengapa Seni dan Budaya Penting dalam Menciptakan Sense of Place?

Seni dan budaya adalah elemen penting dalam menciptakan identitas suatu tempat. Di kawasan wisata seperti Gunung Bromo, budaya lokal yang ditampilkan oleh masyarakat Suku Tengger memberikan nilai tambah yang tidak dapat disamakan dengan keindahan alam saja. Sense of place yang terbentuk melalui budaya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Kehadiran ritual-ritual adat seperti Upacara Kasada dan Ojung, serta nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tengger, memberikan pengalaman yang unik dan mendalam bagi para pelancong. Mereka tidak hanya menikmati pemandangan alam, tetapi juga merasa lebih dekat dan memahami kehidupan serta sejarah masyarakat setempat.

Dengan demikian, peran seni dan budaya dalam menciptakan sense of place sangatlah penting bagi keberlangsungan kawasan wisata seperti Bromo. Ini tidak hanya mendukung pariwisata, tetapi juga menjadi langkah untuk menjaga identitas budaya yang ada. Bagi wisatawan, pengalaman ini tidak hanya sekadar liburan, tetapi juga pelajaran hidup yang berharga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun