Hujan merupakan tetesan air yang jatuh dari langit dengan diameter 0.5 mm. tetesan yang jatuh lebih kecil bisa kita kenal dengan nama gerimis. Tetesan air hujan dapat terbentuk oleh penggabungan tetesan air kecil yang bertabrakan atau dari pencairan kepingan salju dan partikel es lainnya saat jatuh ke udara hangat di dekat tanah.  Ahli meteorologi mengklasifikasikan hujan berdasarkan tingkat jatuhnya. Hujan ringan biasanya memiliki kecepatan sekitar 2,5 mm per jam, hujan sedang sekitar 2,6 -- 7,6 mm mm per jam, dan hujan lebat sekitar  sekitar 7,7 mm ke atas.
Tahukah kamu bahwa ada beberapa fakta yang jarang diketahui tentang hujan, salah satunya adalah hujan tidak membuat tanah basah? Berikut ulasannya:
Hujan tidak selalu datang dalam bentuk air
Hujan tidak selamanya berbentuk air, dibeberapa tempat hujan biasa berbentuk es, batu atau bahkan berupa asam sulfat. Di Venus, serta bulan dan planet lain, misalnya. hujan terbuat dari asam sulfat atau metana. Lebih aneh lagi: Tetesan hujan besi bukannya air ditemukan oleh para ilmuwan di planet yang jauh 5.000 tahun cahaya.
Tubuh kering saat hujanÂ
Tahukah kamu cara agar tetap kering selama hujan berlangsung. Emang ada? Tentu saja ada. Seperti yang dijelaskan oleh salah satu channel YouTube MinutePhysics, adalah cara agar kamu tidak basah selama hujan. Selain berlindung disebuah bangunan beratap ataupun memakai jas hujan, lari! Merupakan salah satu cara untuk menghindari hujan, semakin cepat Anda keluar dari hujan, semakin kering Anda, terlepas dari tetesan hujan tambahan yang Anda temui.
Hujan tidak membuat tanah menjadi basah
Hujan tidak membuat tanah basah. Betulkah? Hujan terkadang menguap sebelum mencapai tanah di daerah yang panas dan kering. Edward Abbey menciptakan istilah "hujan hantu" untuk menggambarkan hujan yang jatuh dari langit tetapi tidak mencapai tanah, tempat hidup organisme yang kekurangan air. Ini seperti mengharapkan sesuatu, tetapi tidak mendapatkannya.