Semenjak covid 19 muncul, hotel Sunarko tidak dapat melakukan kegiatan berbagi Jumat Barokah secara langsung. Jumat Barokah adalah salah satu kegiatan yang sudah ditekunin oleh pihak Hotel Sunarko bersama Sunarko Family yang mana kegiatan tersebut adalah berbagi makan gratis dengan warga disekitar jalan Parangtritis.Â
Mayoritas yang datang adalah tukang becak, ojek online, hingga pemulung. Akan tetapi yang membuat perbedaan kali ini adalah saat Idul Adha hotel Sunarko menjadikan momentum itu sebagai kegiatan berbagi hewan qurban kepada masyarakat sekitar yang kurang mampu. Hotel Sunarko berada di jalan Parangtrtis No, 105, kecamatan Mergangsan, Yogyakarta. Hotel tua ini sudah berdiri sekitar lebih dari 50 tahun yang dikelola oleh keluarga Sunarko yaitu Lisa Sunaryudanti dan suaminya.Â
Awal mula terjadinya Jumat Barokah ini diakui Lisa sebagai ungkapan rasa syukurnya dan keluarga besarnya kepada Allah SWT dalam memberikan kenikmatan tiada tara. Dia sadar bahwa sedekah adalah jalan utama untuk menyebarkan kebaikan terhadap sesama tanpa harus menghina orang yang hendak dibantu.Â
Kegiatan Jumat Barokah sudah diadakan lebih dari 4 tahun yang sebelum ada covid dilakukan secara makan bersama dihalaman belakang hotel Sunarko, masyarakat bebas untuk makan sepuasnya. Akan tetapi kegiatan tersebut diubah menjadi makanan tersebut dibawah pulang atau 'take away' dengan styrofoam makanan guna menghindari kerumunan.Â
Menu yang dimasakpun setiap waktu berubah-ubah, ada yang ayam goreng dicampur sayur tumis toge tahu, ada juga ikan sambal dengan sayur tumis kacang, dan masih banyak lagi menu-menu lainnya. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Jumat mulai dari pukul 8.00 pagi sampai selesai.Â
Namun pada hari raya Idul Adha ini, hotel Sunarko membagi potongan hewan qurban kepada masyarakat sekitar yang kurang mampu. Dikarenakan pemberlakuakn PPKM darurat, kegiatan berbagi makanan di hotel Sunarko ditiadakan diganti dengan hewan qurban yang belum diolah tersebut diantar langsung ke beberapa tempat dari orang-orang yang sudah dicatat untuk menerima secara langsung daging tersebut.Â
Daging qurban berupa 4 ekor kambing besar yang sudah dipotong dan dibungkus dengan plastik sesuai dengan nama penerima. Pihak hotel mengaku kegiatan ini juga sekaligus menjadi kegiatan berkumpul keluarga dan berbagi sesama makan ditengah pandemi covid dan PPKM darurat.Â
Kendati demikian, beberapa sisa daging qurban dibuat menu tonseng dan sate klatak (sate kambing) untuk dibuat makan staff hotel dan Sunarko Family. Sisa masakan juga dibagikan kepada beberapa orang yang mungkin membutuhkan.Â
Kegiatan ini sangat produktif walaupun ditengah pandemi dan PPKM akan tetapi hotel Sunarko tetap menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah kerumunan.Â
Lisa dan Sunarko Family berharap, kegiatan rutin Jumat Barokah atau sedekah makanan ini rutin dilakukan guna mengajarkan banyak orang tentang sedekah. "Sedekah itu tidak akan membuatmu miskin, malah semakin kaya.Â
Orang-orang jadi baik sama kita, kita juga bisa menolong mereka tanpa harus terlihat sombong ataupun menghina." ungkap Lisa saat ditanya kenapa dia mau melakukan kegiatan rutin ini. Lisa juga mengatakan bahwa kegiatan ini banyak memotivasi orang sekitarnya untuk ikut menyumbang dan membantu mempersiapkan kegiatan Jumat Barokah atau berbagi makanan.Â
"Semakin banyak orang yang sadar kalau sedekah itu penting. Tanpa kita sadari Allah akan memberikan kemudahan dan  balasan yang tiada tara tanpa kita mengharapkan apapun. Saya yakin itu." kata Lisa diakhir wawancara.
Ini cerita Idul Adha Ku. Apakah anda tertarik untuk berbagi bersama?Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI