Saya mencoba searching ceramah-ceramah Gus Miftah dari dulu sudah menggunakan retorika seperti itu, namun masyarakat tidak menganggap itu tabu karena memang beliau berada pada fase pertama dan kedua. Tapi sekarang beliau sudah menjadi milik umum, lebih-lebih sudah menjadi bagian dari lingkaran kekuasaan politik, maka kata-kata guyonan yang dulu dianggap biasa pasti akan dijadikan peluru untuk menghacurkannya. Caci maki terus meluncur deras betapapun klarifikasi dan permintaan maaf sudah dilakukan oleh beliau. Â
Dan, bisa jadi penulis juga dianggap bagian dari Gus Miftah, maka cacilah sepuas hatimu....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI