Ditulis oleh: Fathiyyah Salma
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sebagaimana kita ketahui, dakwah adalah aktivitas yang bertujuan mengajak, menyeru, dan memanggil individu untuk beriman dan patuh kepada Allah Swt. sesuai dengan prinsip-prinsip akidah, syariat, dan akhlak islam. Intinya, dakwah merupakan proses komunikasi antara seorang pengajak (da'i) dan pendengarnya (mad'u). Melalui komunikasi ini, seorang da'i bisa menyampaikan pikiran dan perasaanya, serta memengaruhi pemikiran dan perilaku para pendengarnya.
Dakwah juga mencerminkan semangat untuk memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dalam hati manusia. Pentingnya metode dakwah di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kelompok-kelompok yang dapat mengingatkan dan mengajak individu untuk kembali ke jalan yang benar.
Dakwah memiliki beberapa target yang diharapkan agar pesan dan nilai-nilai yang disampaikan dapat diterima dari berbagai aspek. Pertama, target dakwah dari segi sosiologi mencakup beberapa perspektif dan teori yang bisa digunakan untuk memahami sasaran dakwah. Teori interaksi sosial, misalnya dapat dipahami melalui interaksi antara pendakwah dan masyarakat.
Teori sosialisasi bisa diidentifikasi berdasarkan tahap sosialisasi, seperti anak-anak, remaja, atau dewasa. Selain itu, teori struktural-fungsional dilihat dari individu atau kelompok yang memainkan peran dalam struktur sosial dan berkontribusi terhadap fungsi sosial yang ada.
Kdua, target dakwah dari segi struktur kelembagaan ditetapkan berdasarkan fokus utama lembaga, seperti pendidikan islam, pemberdayaan masyarakat, dan penyebaran literatur agama. Selain itu, target ini juga ditentukan berdasarkan karakteristik demografi, seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Terakhir, struktur organisasi yang dijalankan melalui kerjasama kemitraan yang dibangun oleh lembaga tersebut juga memengaruhi dengan tujuan memperluas jangkauan sasaran dakwah.
Ketiga, target dakwah dari segi sosial kultural mengacu pada individu, kelompok, atau komunitas dengan latar belakang budaya dan sosial yang spesifik. Dalam konteks ini, target dakwah ditentukan oleh budaya dan nilai-nilai untuk menyelaraskan pesan-pesan agama dengan cara yang relevan, membantu penyampaian pesan secara efektif melalui bahasa dan komunikasi yang sesuai, serta memahami tradisi dan adat istiadat agar tidak terjadi konflik dengan tradisi yang ada.
Keempat, target dakwah berdasarkan tingkat usia mencakup anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia. Untuk anak-anak, digunakan pendekatan pengajaran yang inovatif seperti dongeng, lagu, dan permainan untuk menarik minat dan mengajarkan nilai-nilai agama. Bagi remaja, pendekatan dilakukan dengan memperhatikan aspek fisik, emosional, dan sosial, serta mempertimbangkan interaksi sosial, identitas, dan media sosial. Sedangkan untuk dewasa dan lansia, target dakwah didasarkan pada pemahaman dan kebijaksanaan agama dalam berbagai peran dan tanggung jawab mereka sebagai individu, anggota keluarga, dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H