Mohon tunggu...
Fathiyyah SalmaZ
Fathiyyah SalmaZ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca buku, menonton film/drama. Saya membuka media ini untuk membagikan materi-materi yang saya dapat di perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Komprehensif dalam Dakwah: Sasaran, Metode, dan Strategi

23 Mei 2024   08:28 Diperbarui: 23 Mei 2024   08:32 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ditulis oleh: Fathiyyah Salma

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sebagaimana kita ketahui, dakwah adalah aktivitas yang bertujuan mengajak, menyeru, dan memanggil individu untuk beriman dan patuh kepada Allah Swt. sesuai dengan prinsip-prinsip akidah, syariat, dan akhlak islam. Intinya, dakwah merupakan proses komunikasi antara seorang pengajak (da'i) dan pendengarnya (mad'u). Melalui komunikasi ini, seorang da'i bisa menyampaikan pikiran dan perasaanya, serta memengaruhi pemikiran dan perilaku para pendengarnya.

Dakwah juga mencerminkan semangat untuk memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dalam hati manusia. Pentingnya metode dakwah di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kelompok-kelompok yang dapat mengingatkan dan mengajak individu untuk kembali ke jalan yang benar.

Dakwah memiliki beberapa target yang diharapkan agar pesan dan nilai-nilai yang disampaikan dapat diterima dari berbagai aspek. Pertama, target dakwah dari segi sosiologi mencakup beberapa perspektif dan teori yang bisa digunakan untuk memahami sasaran dakwah. Teori interaksi sosial, misalnya dapat dipahami melalui interaksi antara pendakwah dan masyarakat.

Teori sosialisasi bisa diidentifikasi berdasarkan tahap sosialisasi, seperti anak-anak, remaja, atau dewasa. Selain itu, teori struktural-fungsional dilihat dari individu atau kelompok yang memainkan peran dalam struktur sosial dan berkontribusi terhadap fungsi sosial yang ada.

Kdua, target dakwah dari segi struktur kelembagaan ditetapkan berdasarkan fokus utama lembaga, seperti pendidikan islam, pemberdayaan masyarakat, dan penyebaran literatur agama. Selain itu, target ini juga ditentukan berdasarkan karakteristik demografi, seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Terakhir, struktur organisasi yang dijalankan melalui kerjasama kemitraan yang dibangun oleh lembaga tersebut juga memengaruhi dengan tujuan memperluas jangkauan sasaran dakwah.

Ketiga, target dakwah dari segi sosial kultural mengacu pada individu, kelompok, atau komunitas dengan latar belakang budaya dan sosial yang spesifik. Dalam konteks ini, target dakwah ditentukan oleh budaya dan nilai-nilai untuk menyelaraskan pesan-pesan agama dengan cara yang relevan, membantu penyampaian pesan secara efektif melalui bahasa dan komunikasi yang sesuai, serta memahami tradisi dan adat istiadat agar tidak terjadi konflik dengan tradisi yang ada.

Keempat, target dakwah berdasarkan tingkat usia mencakup anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia. Untuk anak-anak, digunakan pendekatan pengajaran yang inovatif seperti dongeng, lagu, dan permainan untuk menarik minat dan mengajarkan nilai-nilai agama. Bagi remaja, pendekatan dilakukan dengan memperhatikan aspek fisik, emosional, dan sosial, serta mempertimbangkan interaksi sosial, identitas, dan media sosial. Sedangkan untuk dewasa dan lansia, target dakwah didasarkan pada pemahaman dan kebijaksanaan agama dalam berbagai peran dan tanggung jawab mereka sebagai individu, anggota keluarga, dan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun