Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Kasta dan Warna

21 Maret 2019   11:13 Diperbarui: 3 Juli 2021   01:05 3365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasta berasal dari bahasa Portugis (caste) yang berarti pemisah atau tembok. Sistem kasta terdiri dari 4 kasta utama dan sub-kasta rendah. 4 kasta utama yaitu Brahmana (pendeta), Kesatria (pemerintah), Waisya (pedagang), dan Sudra (petani). 

Terdapat ribuan sub-kasta di India, tetapi saya hendak membahas sebuah kasta buangan yaitu kasta Dalit, kasta yang tidak boleh disentuh. Kasta didapat sejak lahir, dipercaya sebagai wujud karma dan kesucian dari kehidupan di masa lalu.

Baca juga : Pentingnya Menghormati Orang Lain tanpa Harus Memandang Kasta

          Warna dari bahasa Sanskerta (varna) berarti ‘memilih (sebuah kelompok)’. Warna didapat ketika seseorang telah menekuni suatu keahlian. Berbeda dengan kasta, meskipun seseorang terlahir dari keluarga Sudra, jika ia menekuni bidang keagamaan, maka ia berhak menyandang warna Brahmana.

          Brahmana adalah golongan bagi orang yang menekuni bidang keagamaan dan menjadi pendeta. Warna Brahmana tidak bisa didapat sejak lahir. Golongan ini umumnya tidak menyukai kekerasan sehingga mereka tidak memakan daging dan menjadi vegetarian. 

Baca juga : Kasta yang Tak Mengenal Cinta

Menurut kitab ke-10 Rig Veda, golongan Brahmana keluar dari mulut Dewa Brahmana, yang mengartikan golongan Brahmana adalah guru rakyat. Golongan Brahmana bertugas memimpin upacara keagamaan.

          Kesatria adalah golongan bagi tokoh masyarakat. Golongan ini menekuni bidang pemerintahan dan administrasi negara. Umumnya, golongan ini mahir menggunakan senjata dan kemiliteran, serta siap berkorban demi kebenaran. Dahulu, Kesatria merujuk pada bangsawan, tentara, dan raja. 

Kini, Kesatria merujuk pada profesi penegak hukum dan prajurit pembela kebenaran. Golongan ini bertugas untuk menegakkan keadilan, memberi keamanan kepada ketiga warna lainnya, dan memimpin masyarakat.

          Waisya adalah golongan yang identik dengan pedagang dan pebisnis. Waisya bersama Brahmana dan Kesatria biasanya disebut triwangsa yang berarti profesi yang menciptakan kemakmuran dalam masyarakat. Golongan ini biasanya penuh perhitungan, tekun, terampil, cermat, dan lain-lain. Contoh profesi Waisya adalah pedagang. Golongan ini bertugas memenuhi kebutuhan pokok ketiga kasta lainnya.

Baca juga : "The White Tiger", Perbedaan Kasta si Miskin dan si Kaya

          Sudra adalah kasta terendah dari keempat kasta utama. Sudra merupakan buruh, pembantu, nelayan, petani. Golongan ini melaksanakan profesinya menggunakan ketekunan, ketaatan, dan kekuatan jasmani. Golongan ini bertugas untuk membantu ketiga kasta di atasnya.

          Kasta Dalit berasal dari Sanskerta berarti patah, diinjak-injak, tertindas. Kasta Dalit dianggap tidak berhak meminum dari cangkir, menghadiri kuil, dan memakai sepatu yang sama dengan kelas atas. Kasta ini sering mendapat perlakuan diskriminasi di India karena masuk sub-kasta di India. Kasta Dalit berasal dari pedesaan. Biasanya berprofesi menjadi pekerja kasar, pembantu, dan pemulung.

          Menurut kitab ke-10 Rig Veda tentang sistem warna, tertulis bahwa “golongan Brahmana keluar dari mulut Dewa Brahmana, Kesatria dari tangannya, Waisya dari paha dan perutnya, dan Sudra dari telapak kakinya”. 

Maksudnya ialah Brahmana merupakan guru rakyat (mulut adalah saluran bagi buah pikiran), Kesatria merupakan golongan pemerintahan (tangan untuk memegang senjata saat perang), Waisya sebagai penggerak roda perekonomian (paha membawa tubuh dari suatu tempat ke tempat lainnya), dan Sudra yang membantu ketiga kasta di atasnya (telapak kaki terletak paling bawah pada tubuh manusia).

          Perbedaan kasta dan warna terlihat mencolok. Kasta sendiri didapat sejak kelahiran, berasal dari keluarga. Sementara warna merupakan golongan bagi orang-orang yang menekuni sebuah bidang pekerjaan. Dalam Hindu tidak ada istilah kasta, yang ada ialah warna atau caturwarna.

Dalam kasta tidak ada celah bagi golongan bawah untuk ke atas, sementara dalam warna, golongan Sudra bisa menjadi Brahmana jika menekuni bidang keagamaan. Sistem kasta dipengaruhi oleh Portugis yang menginginkan agar suatu kekuasaan tidak dapat diambil alih orang lain. Dalam bahasa Sanskerta, kasta berarti kayu, sedangkan warna berarti memilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun