Mohon tunggu...
Fathiyah AmaliinaS
Fathiyah AmaliinaS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Fathiyah Amaliina S merupakan seorang mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan. Dalam kesehariannya untuk mengisi waktu luang ia mempunyai hobi membaca, dan ia merupakan seorang yang mudah bergaul dengan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Eksplorasi Mata Air di Klaten

16 Juli 2024   18:36 Diperbarui: 16 Juli 2024   21:15 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah bosan mengunjungi pantai atau gunung yang itu itu saja? Mencari destinasi wisata baru memang tidak ada habisnya, apalagi di kalangan anak muda. Nah, trend wisata terbaru yang sedang naik daun di kota klaten adalah kolam renang dengan mata air alami yang sering disebut dengan nama sumber atau umbul.

Kota Klaten dikenal sebagai kota 1000 mata air yang terletak di berbagai kecamatan. Di kenal sebagai kota dengan banyaknya mata air, tidak lepas dari letaknya kota Klaten yang berada di antara pegunungan.

Sumber Gayam Ceria merupakan sumber mata air yang ada di Desa Jogodayoh Lor, Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes. Saat ini mata air tersebut masih belum diketahui oleh banyak orang karena letaknya yang tersembunyi di pinggiran desa.

Sumber Gayam Ceria bisa ditemukan melalui Google maps, letaknya kurang lebih 5 km dari wilayah kota Klaten. Tentunya, jalan yang dilewati untuk menuju mata air tersebut mudah dilalui dan mudah ditemukan

Di desa tersebut ada tiga mata air yang diberi nama Sumber Gayam Ceria, Sendang dan Sumber Kemuning. Namun, dari ketiga mata air tersebut baru satu yang bisa digunakan sebagai tempat berenang yaitu sumber gayam ceria.

Mengapa di beri nama Sumber Gayam Ceria?


Menurut penduduk setempat pak Pariman, sumber mata air tersebut diberi nama Sumber Gayam Ceria karena letaknya yang berada di bawah pohon Gayam, pak Pariman juga mengungkapkan bahwa adanya sumber mata air tersebut disebabkan karena adanya pohon Gayam yang membuat air tidak pernah surut dan air makin melimpah.

Meskipun dahulu pernah ditutup karena adanya covid-19 pada tahun 2019, kini sumber gayam ceria sudah dibuka kembali dan bisa digunakan untuk berenang, namun sampai saat ini sumber gayam ceria masih belum banyak diketahui karena terletak di pedesaan.

Saat ini warga setempat menjadikan sumber gayam ceria sebagai tempat untuk berenang baik pagi, siang maupun sore. Selain itu, di sisi samping sumber gayam ceria terdapat kolam kecil yang bisa digunakan untuk mencuci pakaian warga setempat.

Mengapa tidak dijadikan tempat wisata?

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi ketika setiap daerah memiliki objek yang bisa dijadikan sebagai tempat wisata pasti akan dimanfaatkan untuk menambah penghasilan warga setempat. 

Namun, sayangnya sumber gayam ceria belum berencana dijadikan sebagai tempat wisata, pak Pariman mengungkapkan bahwa untuk menjadikan sumber mata air tersebut sebagai tempat wisata membutuhkan dana dan perencanaan yang matang untuk merenovasi sumber mata air tersebut, selain itu juga dibutuhkan keterlibatan beberapa pihak untuk perencanaan tersebut.

Bukan karena belum adanya dana dan perencanaan, sumber gayam ceria juga belum mempunyai fasilitas yang memadai seperti belum adanya toilet untuk berganti pakaian, hal tersebut lah yang membuat sumber mata air tersebut belum dijadikan tempat wisata.

Sebagai sumber mata air murni, maka berenang di sumber gayam ceria terasa begitu menyegarkan dan tidak membuat mata pedih meski berenang cukup lama. Selain itu air dari sumber mata air ini terus mengalir sehingga air terus berganti dan selalu jernih.

Kalian bisa berenang di sumber gayam ceria dengan gratis, namun tetap menjaga kebersihan dan kemurnian dari sumber mata air itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun