Dalam konteks ASEAN, Indonesia juga berupaya memperkuat posisinya. Jokowi mendorong terciptanya Perspektif ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific) yang menunjukkan komitmen Indonesia terhadap kerja sama dan stabilitas regional.
Indonesia juga aktif di berbagai organisasi internasional, termasuk partisipasi dalam KTT G20, yang menunjukkan perannya sebagai negara berkembang yang berpengaruh. Forum G20 merupakan wadah bagi Indonesia untuk menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang.
Dalam Forum Internasional G20, Indonesia berupaya mencari solusi terhadap tantangan global dan Partisipasi Indonesia dalam forum ini mencerminkan upayanya memperkuat 𝘴𝘰𝘧𝘵 𝘱𝘰𝘸𝘦𝘳. Indonesia ingin dipandang sebagai negara yang mampu memberikan kontribusi positif.
Dalam konteks maritim, Jokowi mempunyai visi sebagai Global Maritime Fulcrum. Visi ini menekankan pentingnya lautan sebagai penghubung, bukan pemisah, dengan mengembangkan potensi maritim yang dimiliki, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di tingkat global. Pengelolaan berkelanjutan adalah kunci untuk melindungi lingkungan dan meningkatkan daya tarik investasi.
Pengembangan budaya maritim juga menjadi fokus visi ini. Jokowi ingin masyarakatnya memahami nilai-nilai maritim yang ada dan menumbuhkan rasa bangga sebagai negara kepulauan.
Untuk memperkuat 𝘴𝘰𝘧𝘵 𝘱𝘰𝘸𝘦𝘳nya, Indonesia juga berupaya untuk memperkuat seni dan budaya. Berbagai festival budaya diadakan untuk menarik perhatian dunia, yang kegiatan tersebut tidak hanya memperkenalkan budaya tetapi juga meningkatkan jumlah wisatawan.
Daya tarik tersendiri adalah seni pertunjukan seperti tari dan musik. Indonesia memiliki dunia seni yang kaya dan beragam. Indonesia bisa menyampaikan pesan-pesan positif kepada dunia melalui seni.
Jokowi juga menggalakkan pengembangan wisata budaya. Preferensi akan diberikan pada destinasi wisata yang mengedepankan budaya lokal. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia ingin memperkenalkan kekayaan budayanya kepada pengunjung.
Dengan seluruh upaya ini, Indonesia berusaha membentuk image positif di mata dunia. Sof𝘵 𝘱𝘰𝘸𝘦𝘳 sebagai indera krusial pada politik luar negeri Indonesia. Melalui budaya, pendidikan, dan pariwisata, Indonesia bisa menaikkan pengaruhnya.
Di era Jokowi, 𝘴𝘰𝘧𝘵 𝘱𝘰𝘸𝘦𝘳 Indonesia semakin terlihat dari batik sampai Mandalika, yang sangat jelas mencerminkan kekayaan budaya. Upaya ini tak hanya menaikkan gambaran Indonesia, namun pula memperkuat interaksi internasional.
Langkah-langkah ini memperlihatkan bahwa kekuatan budaya bisa sebagai indera efek yang efektif. Indonesia tidak hanya dikenal menjadi negara berkembang, namun pula menjadi negara yang kaya akan warisan budaya.