Mohon tunggu...
Fathir Rosand
Fathir Rosand Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmmu pemerintahan fakultas fisip

hobi membaca buku sejarah dan bermain basket, dan topin konten politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sedekah Terbaik, Dampak Positif Santunan terhadap Anak Yatim di Madrasah Diniyyah Awwaliyah Jam'iyatul Quro Wal Huffadz

18 Juli 2024   00:28 Diperbarui: 18 Juli 2024   00:41 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
potret bersama pemilik yayasan madrasah/dok.pribadi

Santunan Anak Yatim dan Dhuafa: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Tindakan Nyata

Pendahuluan

Anak yatim memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Al-Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara, dan diperhatikan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an  mengenai keutamaan menyayangi anak yatim :

Artinya: Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Al-Baqarah Ayat 220).

Santunan terhadap anak yatim dan dhuafa merupakan tindakan kemanusiaan yang mulia dan menjadi bagian integral dari ajaran agama serta nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya sebatas pemberian materi, namun juga mencerminkan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Keutamaan dan Makna Menyantuni Anak Yatim

Menyantuni anak yatim adalah tindakan mulia yang sangat dianjurkan . Lebih dari sekadar pemberian materi, tindakan ini mengandung makna mendalam dan membawa berbagai keutamaan bagi pelakunya.

Makna Menyantuni Anak Yatim

  • Implementasi Kasih Sayang: Menyantuni anak yatim adalah wujud nyata dari kasih sayang terhadap sesama manusia, terutama mereka yang lemah dan membutuhkan.
  • Meneladani Rasulullah: Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk menyantuni anak yatim. Beliau bahkan menjadikan diri sendiri sebagai contoh dengan mengasuh dan merawat anak yatim.
  • Memenuhi Kebutuhan Dasar: Anak yatim seringkali kekurangan dalam hal materi dan kasih sayang. Dengan memberikan santunan, kita membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka.
  • Menumbuhkan Empati: Melalui kegiatan menyantuni, kita dapat lebih memahami kesulitan yang dialami oleh orang lain dan menumbuhkan rasa empati.

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim

  • Janji Surga: Banyak hadis yang menyebutkan bahwa orang yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan tempat yang mulia di surga. Rasulullah SAW bersabda, "Aku dan orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga seperti ini," sambil memperlihatkan jari telunjuk dan jari tengahnya yang dirapatkan. (HR. Bukhari)
  • Perlindungan Allah: Allah SWT akan memberikan perlindungan dan pertolongan kepada orang yang menyantuni anak yatim.
  • Pintu Rezeki Terbuka: Menyantuni anak yatim dianggap sebagai salah satu cara untuk membuka pintu rezeki.
  • Hati Menjadi Lebih Lembut: Melalui kegiatan menyantuni, hati akan menjadi lebih lembut dan penuh kasih sayang.
  • Menjadi Teladan: Orang yang menyantuni anak yatim akan menjadi teladan bagi orang lain untuk berbuat baik.

Dalam konteks Pancasila, sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" memiliki keterkaitan dengan santunan untuk anak yatim piatu. Sila ini mengandung pengertian bahwa manusia Indonesia seharusnya diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Beberapa nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila adalah:

  • Menempatkan sesama manusia sebagai makhluk Tuhan dengan segala martabat dan hak asasinya.
  • Memperlakukan sesama manusia secara adil dan beradab seperti memperlakukan dirinya sendiri.
  • Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.

Dengan demikian, santunan untuk anak yatim piatu selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila. Mari kita terus berbuat kebaikan dan memperjuangkan keadilan bagi mereka yang membutuhkan.

A . Profil MDA Jam'iyatul Qura Wal Huffadz

kelompok penugasan projek kemanusiaan/dokpri
kelompok penugasan projek kemanusiaan/dokpri

Madrasah Diniyyah Jamiyatul Qura Wal Hufadh adalah lembaga pendidikan yang menyediakan program pendidikan agama Islam dengan penekanan pada pembelajaran Al-Qur'an. Nama lengkapnya dalam bahasa Arab adalah " " yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai "Sekolah Agama Jamiyatul Qura dan Para Penghafal Al-Qur'an".

Madrasah Diniyyah Jamiyatul Qura Wal Hufadh didirikan pada tahun tahun 1982. Lembaga pendidikan ini didirikan dengan tujuan untuk mengajarkan dan membina generasi muda dalam ilmu agama Islam, terutama dalam hal membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur'an. dengan tujuan untuk mengajarkan dan membina generasi muda dalam ilmu agama Islam, terutama dalam hal membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur'an. Lembaga ini memiliki visi untuk mencetak kader-kader umat Islam yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki kemampuan dalam membaca serta menghafal Al-Qur'an dengan baik.

Tujuan dan Misi

Tujuan Utama:

  • Mendidik dan membina para santri dalam mempelajari Al-Qur'an.
  • Menanamkan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam.
  • Mencetak hafiz dan hafizah (penghafal Al-Qur'an) yang berkualitas.

Misi:

  • Menyediakan pendidikan diniyyah (pendidikan agama) yang berkualitas.
  • Meningkatkan kemampuan santri dalam membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur'an.
  • Membina karakter dan akhlak santri sesuai dengan ajaran Islam.

4. Program Pendidikan

Madrasah ini umumnya menawarkan beberapa program pendidikan, yang bisa mencakup:

  • Pengajaran Al-Qur'an: Mempelajari tajwid, makhraj, dan cara membaca Al-Qur'an dengan benar.
  • Hifzh Al-Qur'an (Penghafalan Al-Qur'an): Program untuk menghafal seluruh atau sebagian dari Al-Qur'an.
  • Pembelajaran Ilmu Fiqh dan Aqidah: Mempelajari aturan-aturan dalam Islam dan keyakinan dasar dalam ajaran Islam.
  • Tahfidzul Qur'an: Program spesial untuk menghafal Al-Qur'an secara sistematis.

5. Kurikulum

Kurikulum di Madrasah Diniyyah Jamiyatul Qura Wal Hufadh biasanya meliputi:

  • Kelas Al-Qur'an: Pembelajaran tajwid, hifzh, dan tafsir.
  • Pelajaran Agama: Fiqh (ilmu hukum Islam), Aqidah (keyakinan Islam), Hadis (perkataan Nabi Muhammad SAW), dan sejarah Islam.
  • Pelatihan Kepemimpinan: Mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan pengembangan karakter santri.

6. Hubungan dengan Masyarakat

Madrasah ini juga memiliki peran dalam masyarakat melalui berbagai kegiatan, seperti:

  • Kegiatan Sosial: Program dakwah, pengajian, dan bantuan sosial.
  • Kerjasama dengan Organisasi Lain: Bekerjasama dengan lembaga pendidikan Islam lain untuk program-program pendidikan dan keagamaan.

Susunan Dan Rangkaian acara

Susunan Acara

Adapun susunan acara sebagai berikut:

Tawassul,Yaasin, & Dzikrullah (Fathir)

Sambutan Ketua Yayasan (Drs, KH.AHMAD BADRUDDIN S.Ag,  )

Perkenalan (Semua)

Sambutan Kelompok (Dapa Permadi)

Materi (Fathir)

Sesi pertanyaan dan game (Fathir,Ary,Dapa)

Doa (Drs, KH.AHMAD BADRUDDIN S.Ag,)

Ucapan terima kasih untuk yayasan dan penutup (Ary)

Time schedule Tugas atau proyek : Dibuat di grup whatsapp dengan banyak drama,dan dilaksanakan secara terencana dan terperinci.

Pelaksanaan Acara

Pada Sabtu 14 Juli  2024, mahasiswa dari Universitas Islam "45" Bekasi turut berpartisipasi dalam acara santunan anak yatim dan kaum dhuafa di Madrasah Diniyyah Jamiyatul Qura Wal Hufadh yang berlokasi di Jl. Irigasi Rt. 010 Rw 06 No. 71 ka. Rorotan Desa Tengah Utara, Jl. Kaliabang, RT.009/RW.006, Kaliabang Tengah, Kec. Bekasi Utara, Kota Bks, Jawa Barat 17125. Acara ini dimulai sekitar pukul 20.00 dan dihadiri oleh sekitar 10 anak yatim. Setiap anak menerima santunan sebesar 250.000, Nasi kotak,dan snack yang di siapkan oleh anggota kelompok

Berbagai kegiatan diadakan selama acara, termasuk edukasi, ceramah, motivasi, kuis berhadiah, dan doa. Mahasiswa dari Unisma berperan penting dalam menjaga kelancaran dan kesuksesan acara. Mereka membantu menggelar karpet dan menyiapkan bingkisan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap peserta. Selain itu, mahasiswa juga aktif dalam mengisi acara kuis berhadiah khusus untuk anak-anak yatim yang hadir, menciptakan momen berharga dan menyenangkan bagi mereka.

Kehadiran mahasiswa Unisma tidak hanya berdampak pada kelancaran acara, tetapi juga menciptakan nuansa kebersamaan dan kehangatan di panti asuhan Sahabat Yatim. Dengan antusiasme mereka dalam berinteraksi dan berbagi cerita, mahasiswa berhasil menjalin ikatan emosional yang mendalam dengan anak-anak yatim. Lebih dari sekadar memberikan santunan, hubungan ini menjadi pertemanan yang membawa kegembiraan dan kehangatan di antara anak-anak panti asuhan.

Pengisi materi, Fathir, mengedukasi betapa pentingnya peran adab di atas ilmu pengetahuan. Ia berpesan bahwa "benar,pintar, dan terampil sebagaimana visi & misi yang diterapkan sejak masih menimba ilmu di pondok pesantren, dan ia menekankan bahwa benar dulu baru pintar. Karna jika pintar lebih dulu pasti akan berpotensi maksiat dan membawa kepada kemunkaran"

pemberian reward kepadfa santri berprestasi/dokpri
pemberian reward kepadfa santri berprestasi/dokpri

selain itu, Ary dan Dapa turut menyemarakkan acara dengan mengisi sesi pertanyaan dan games, membawa keceriaan dan kebahagiaan bagi adik-adik yatim piatu. Setelah itu dipimmpin doa Bersama ketua Yayasan , kemudian Ary mengucapkan terima kasih kepada panitia dan pihak yayasan atas kesempatan untuk berbagi dan memberikan santunan kepada adik-adik.

Tujuan dari santunan ini adalah memberikan bantuan nyata dan kehangatan sosial kepada anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat meringankan beban mereka, memberikan dukungan moral, dan menciptakan ikatan kasih sayang serta kepedulian yang menginspirasi perubahan positif dalam kehidupan mereka.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku dan orang yang merawat anak yatim seperti ini dalam surga." Beliau kemudian menunjukkan kedekatan tersebut dengan merenggangkan jari telunjuk dan jari tengah sedikit. Pesan yang disampaikan dalam hadis ini sangat jelas, yakni bahwa Allah memberikan penghargaan yang besar bagi mereka yang menyayangi dan merawat anak yatim.

Makna yang terkandung dalam hadis ini adalah bahwa orang yang memiliki kepedulian dan kasih sayang terhadap anak yatim akan mendapat kedekatan yang istimewa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di surga. Kedua jari yang disebutkan dalam hadis tersebut menggambarkan betapa eratnya ikatan antara Rasulullah dan orang yang peduli terhadap anak yatim. Sehingga, setiap kebaikan yang dilakukan kepada anak yatim akan menjadi bekal yang membawa kebaikan bagi diri sendiri di akhirat.

foto bersama para santri MDA JAQWA/dokpri
foto bersama para santri MDA JAQWA/dokpri

Penutup

Santunan anak yatim piatu memiliki makna mendalam dalam konteks kemanusiaan. Pertama-tama, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial terhadap golongan yang membutuhkan. Anak yatim sering kali berada dalam kondisi kurang mampu, dan memberikan santunan membantu meringankan beban finansial mereka serta memastikan kebutuhan dasar terpenuhi.

Kedua, santunan juga memupuk nilai-nilai kebaikan dan kasih sayang. Dalam Islam, memberikan santunan kepada anak yatim dianggap sebagai amal yang mulia. Ini tidak hanya membantu mereka secara materi, tetapi juga mengasah kelembutan hati dan mencintai sesama manusia.

Ketiga, santunan menjadi jembatan yang menghubungkan rezeki dengan yang membutuhkan. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini, kita berperan sebagai agen kebaikan yang amanah. Setiap santunan yang diberikan memiliki berkah tersendiri.

Terakhir, santunan anak yatim piatu mempererat tali persaudaraan dalam masyarakat. Kita saling berbagi kebahagiaan dan harapan, sehingga ikatan sosial semakin kuat. Dengan demikian, memilih kegiatan santunan anak yatim piatu sebagai projek kemanusiaan adalah langkah yang bermakna dan bernilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun