Mohon tunggu...
Fathir Rosand
Fathir Rosand Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmmu pemerintahan fakultas fisip

hobi membaca buku sejarah dan bermain basket, dan topin konten politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sedekah Terbaik, Dampak Positif Santunan terhadap Anak Yatim di Madrasah Diniyyah Awwaliyah Jam'iyatul Quro Wal Huffadz

18 Juli 2024   00:28 Diperbarui: 18 Juli 2024   00:41 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama para santri MDA JAQWA/dokpri

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku dan orang yang merawat anak yatim seperti ini dalam surga." Beliau kemudian menunjukkan kedekatan tersebut dengan merenggangkan jari telunjuk dan jari tengah sedikit. Pesan yang disampaikan dalam hadis ini sangat jelas, yakni bahwa Allah memberikan penghargaan yang besar bagi mereka yang menyayangi dan merawat anak yatim.

Makna yang terkandung dalam hadis ini adalah bahwa orang yang memiliki kepedulian dan kasih sayang terhadap anak yatim akan mendapat kedekatan yang istimewa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di surga. Kedua jari yang disebutkan dalam hadis tersebut menggambarkan betapa eratnya ikatan antara Rasulullah dan orang yang peduli terhadap anak yatim. Sehingga, setiap kebaikan yang dilakukan kepada anak yatim akan menjadi bekal yang membawa kebaikan bagi diri sendiri di akhirat.

foto bersama para santri MDA JAQWA/dokpri
foto bersama para santri MDA JAQWA/dokpri

Penutup

Santunan anak yatim piatu memiliki makna mendalam dalam konteks kemanusiaan. Pertama-tama, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial terhadap golongan yang membutuhkan. Anak yatim sering kali berada dalam kondisi kurang mampu, dan memberikan santunan membantu meringankan beban finansial mereka serta memastikan kebutuhan dasar terpenuhi.

Kedua, santunan juga memupuk nilai-nilai kebaikan dan kasih sayang. Dalam Islam, memberikan santunan kepada anak yatim dianggap sebagai amal yang mulia. Ini tidak hanya membantu mereka secara materi, tetapi juga mengasah kelembutan hati dan mencintai sesama manusia.

Ketiga, santunan menjadi jembatan yang menghubungkan rezeki dengan yang membutuhkan. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini, kita berperan sebagai agen kebaikan yang amanah. Setiap santunan yang diberikan memiliki berkah tersendiri.

Terakhir, santunan anak yatim piatu mempererat tali persaudaraan dalam masyarakat. Kita saling berbagi kebahagiaan dan harapan, sehingga ikatan sosial semakin kuat. Dengan demikian, memilih kegiatan santunan anak yatim piatu sebagai projek kemanusiaan adalah langkah yang bermakna dan bernilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun