Mohon tunggu...
FATHIR FAHREZI
FATHIR FAHREZI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mancing/sporty/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila Sebagai Pilar Pendidikan Kewarganegaraan di Era Digital

27 Desember 2024   21:56 Diperbarui: 27 Desember 2024   21:55 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas dan karakter bangsa. Lima sila yang terkandung dalam pancasila mencerminkan nilai-nilai yang universal, yang harus diinternasikan dalam kehidupan sehari-hari warga negara. di era digital yang semakin berkembang pesat saat ini, peran pancasila  dalam pendidikan kewarganegaraan menjadi semakin relavan dan penting. Dunia digital, dengan segala kecanggihan teknologi dan informasi, membawa tantangan baru dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara. oleh karna itu, pendidikan kewarganegaraan yang berbasis pada pancasila harus mampu menghadapi tantangan tersebut dab tetap mengedepankan nilai nilai luhu yang terkandung dalam pancasila. 

pancasila dalam konteks pendidikan kewarganegaraan 

pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik. dalam hal ini, pancasila berfungsi sebagai landasan moral dan etika dalam membentuk karakter waraga negara yang bermoral dan bertanggung jawab. setiap sila dalam pancasila mengandung nilai yang sangat relevan dalam konteks kehidupan digital, antara lain:

1.Ketuhanan yang Maha Esa

Di era digital, nilai toleransi dan penghargaan terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan menjadi sangat penting. Di dunia maya, Sering kali terjadi penyebaran, kebencian, berbasis agama. Pancasila mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan dan menjaga kerukunan antar umat bergama, yang harus tercermin dalam perilaku pengguna perilaku

2.kemanusiaan yang adil dan beradab

didunia digital, komunikasi, dan interaksi antar individu terjadi tanpa batasan geografis. Hal ini mengharuskan setiap individu umtuk menjaga sikap saling menghargai dan berempati. Pancasila mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama dan harus diperilakukan dengan adil dan beradab, baik dalam dunia nyata dan maya. Sikap empati sangat diperlukan agar dunia digital tetap dapat menciptakan ruang yang aman dan sehat.

3. Persatuan indonesia

Dalam dunia digital, sering kali terdapat polarisasi sosial yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Pancasila menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, yang harus menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa bangsa, yang harus diterjemahkan dalam bentuk perilaku positif didunia maya. Penggunaa media sosial yang bijak dan menghargai keberagaman bangsa indonesia menjadi salah satu wujud nyata dari sila ini.

4. Kerakyatan yang di Pimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Dalam konteks digital, demokrasi dan kebebasan berbicara menjadi salah satu tantangan terbesar. Pancasila mengajarkan pentingnya musyawarah untuk mencapai mufakat, yang relevan dengan diskusi dan interaksi dimedia sosial. Pengguna media sosial harus kebijaksanaan dalam berdiskusi dan  interaksi dimedia sosial. Pengguna media sosial harus menggunakan kebijaksanaan dalam berdiskusi, dengan menghindari penyebaran hoax, provokasi, dan informasi yang tidak jelas kebenerannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun