Mohon tunggu...
FATHIR A
FATHIR A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobo saya olahraga kepribadian agak humoris dan konten yang saya suka tentang motivasi pengembangan diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bagi Bangsa

5 November 2024   23:47 Diperbarui: 5 November 2024   23:47 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

Saya Fathir Afthus Alamsyah fakultas Ekonomi Prodi Perbankan Syari'ah akan menuliskan sebuah opini tentang Dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

Pancasila merupakan sumber hukum Indonesia, sebagaimana tertuang dalam ketentuan tertinggi Pembukaan UUD 1945. Secara konstitusional, Pancasila merupakan sumber hukum yang mengatur Negara Kesatuan Republik Indonesia dan unsurnya, yaitu rakyat, wilayah, dan pemerintahan negara. Pancasila mengandung nilai dan norma yang dapat dijadikan pedoman berperilaku. Nilai-nilai dalam Pancasila juga dapat diartikan sebagai cita-cita negara. Dengan kata lain, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi implementasi dari visi kehidupan berbangsa dan bernegara Pada masa orde lama, Presiden Soekarno sebagai Kepala Negara sekaligus sebagai Kepala Pemerintahan. Sebagai negara yang baru merdeka, tidak heran jika sistem pemerintahannya mengalami beberapa kali perubahan pada masa pemerintahan lama. 

Sistem pemerintahan yang pernah diterapkan di Indonesia meliputi sistem presidensial, sistem parlementer dan sistem demokrasi terpimpin. Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang harus dijadikan pedoman hidup, agar masyarakat setiap dapat menjunjung tinggi sikap Patriotisme, dan Nasionalisme. Nilai-nilai luhur yang penting dalam Pancasila dapat menjadi petunjuk serta pedoman hidup bagi masyarakat dalam segala kegiatan. Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila Mencerminkan kehidupan bangsa Indonesia dan telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Nilai-nilai utama Pancasila adalah Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Nilai Persatuan Indonesia, Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam permusyawaratan Perwakilan, dan Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Butir-butir yang tercantum dalam Pancasila tersebut, berasal dari pandangan hidup bangsa Indonesia. Sehingga makna Pancasila dapat disebut juga sebagai jiwa bangsa, kepribadian bangsa dan sebagai sumber hukum negara.

Dinamika pancasila:

Adaptasi terhadap Perubahan Zaman: Pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa beradaptasi dengan perubahan zaman. Nilai-nilai Pancasila diinterpretasi dan diaktualisasikan dalam konteks yang berbeda-beda sesuai dengan perkembangan masyarakat yang terjadi saat ini.

Relevansi dalam Kehidupan Modern: Upaya untuk menjaga relevansi Pancasila dalam kehidupan modern terus dilakukan. Nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga pertahanan keamanan.

Interpretasi yang Beragam: Pancasila sering kali menjadi objek interpretasi yang beragam oleh berbagai kelompok masyarakat. Hal ini memunculkan berbagai pandangan dan pemahaman yang berbeda mengenai makna dan implementasi Pancasila.

Relevansi Pancasila: Sebagian besar masyarakat Indonesia masih meyakini bahwa Pancasila tetap relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai luhur Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dianggap sebagai fondasi yang kokoh untuk membangun negara yang adil dan makmur.

Interpretasi yang Beragam: Namun, interpretasi terhadap nilai-nilai Pancasila seringkali berbeda-beda. Perbedaan ini muncul karena adanya dinamika sosial, budaya, dan politik yang terus berubah. Hal ini memunculkan tantangan dalam mengimplementasikan Pancasila secara konsisten.

Pancasila sebagai Identitas Nasional: Pancasila juga dipandang sebagai identitas nasional yang membedakan Indonesia dengan negara lain. Masyarakat Indonesia bangga dengan nilai-nilai Pancasila dan ingin melestarikannya untuk generasi mendatang.

Tantangan pancasila:

Globalisasi dan Individualisme

Globalisasi telah membawa perubahan besar dalam cara hidup masyarakat. Salah satu dampak negatif dari globalisasi adalah meningkatnya individualisme. Individualisme adalah paham yang mementingkan hak individu di atas kepentingan bersama. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan pentingnya gotong royong dan kebersamaan. Dalam konteks ini, tantangan bagi Pancasila adalah bagaimana mempertahankan nilai-nilai kebersamaan di tengah arus globalisasi yang kuat.

Pengaruh Budaya Asing

Masuknya budaya asing melalui media sosial dan internet juga menjadi tantangan bagi Pancasila. Budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat, terutama generasi muda. Tantangan ini memerlukan upaya untuk memperkuat pendidikan karakter dan pemahaman tentang Pancasila sejak dini.

Radikalisme dan Terorisme

Radikalisme dan terorisme merupakan ancaman serius bagi stabilitas negara dan nilai-nilai Pancasila. Ideologi radikal yang bertentangan dengan Pancasila dapat menyebar dengan cepat melalui internet dan media sosial. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih intensif dalam menangkal penyebaran ideologi radikal dan memperkuat pemahaman tentang Pancasila sebagai ideologi negara.

Korupsi

Korupsi adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia. Praktik korupsi merusak tatanan sosial dan ekonomi, serta bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kelima tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Upaya pemberantasan korupsi harus terus ditingkatkan untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Ketimpangan Sosial dan Ekonomi

Ketimpangan sosial dan ekonomi masih menjadi masalah yang signifikan di Indonesia. Ketimpangan ini dapat memicu ketidakpuasan dan konflik sosial yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengurangi ketimpangan ini melalui kebijakan yang adil dan merata.

Penyebaran Berita Bohong (Hoaks)

Di era digital, penyebaran berita bohong atau hoaks menjadi tantangan besar. Hoaks dapat memecah belah masyarakat dan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Pendidikan literasi digital dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya adalah langkah penting untuk mengatasi tantangan ini.

Polarisasi Masyarakat

Polarisasi masyarakat, baik dalam hal politik, agama, maupun sosial, dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Polarisasi ini seringkali diperparah oleh media sosial yang memungkinkan penyebaran informasi yang bias dan provokatif. Pancasila sebagai ideologi pemersatu harus terus diperkuat melalui dialog dan komunikasi yang konstruktif antar kelompok masyarakat.

Kurangnya Pemahaman tentang Pancasila

Kurangnya pemahaman tentang Pancasila, terutama di kalangan generasi muda, menjadi tantangan tersendiri. Pendidikan Pancasila harus lebih ditekankan di semua jenjang pendidikan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dipahami dan dihayati oleh seluruh masyarakat.

Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan robotik, membawa tantangan baru bagi Pancasila. Teknologi dapat mengubah cara hidup dan bekerja masyarakat, yang mungkin tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang bijak dalam mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai Pancasila.

Tantangan Pendidikan

Pendidikan adalah kunci untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila. Namun, sistem pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kualitas pendidikan yang belum merata dan kurangnya akses pendidikan di daerah terpencil. Upaya untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan harus terus dilakukan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dapat ditanamkan dengan baik.

Cara mengatasi nya yakni:

Menguatnya Individualisme: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersamaan dan gotong royong melalui pendidikan yang baik.

Maraknya Kosmopolitanisme: Menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air sejak dini melalui kurikulum pendidikan.

Masuknya Budaya Asing: Memperkuat budaya lokal dan tradisi melalui festival budaya, seni, dan pendidikan.

Kurangnya Pemahaman Pancasila: Mengadakan pelatihan dan seminar tentang Pancasila untuk semua lapisan masyarakat.

Penyebaran Berita Bohong (Hoaks): Meningkatkan literasi digital dan kritis di kalangan masyarakat untuk mengenali dan menangkal hoaks.

Radikalisme dan Ekstremisme: Menggalakkan dialog antaragama dan antarbudaya untuk memperkuat toleransi dan kerukunan.

Polarisasi Sosial: Mendorong diskusi dan debat yang sehat serta inklusif untuk mengurangi polarisasi.

Pola Hidup Konsumtif: Mempromosikan gaya hidup sederhana dan berkelanjutan melalui kampanye publik.

Eksklusivisme Sosial: Meningkatkan inklusi sosial dengan program-program yang mendukung kesetaraan dan keadilan.

Kurangnya Pengawasan Teknologi Informasi: Mengembangkan regulasi yang ketat dan pengawasan terhadap penggunaan teknologi informasi untuk mencegah penyalahgunaan.

Cukup sekian itulah contoh2 dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar negara dan landasan hidup bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun