Gambar 1. tablet effervescent komersial
Sumber gambar: hdmall.id
Pandemi COVID-19 sekarang sudah beralih menjadi endemi, tetapi jangan sampai lengah dan tetap menjaga sistem imun tubuh agar selalu tetap siap menghadapi serangan virus. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus adalah mengkonsumsi suplemen yang mengandung senyawa aktif yang dapat membantu memperkuat sistem imunitas tubuh. Senyawa yang tergolong kedalam senyawa anti-oksidan merupakan contoh senyawa yang sangat baik untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Senyawa anti-oksidan adalah senyawa yang dapat mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif. Salah satu senyawa anti-oksidan yang sudah banyak diketahui dan sering dijumpai adalah vitamin C atau yang memiliki nama lain asam askorbat. Vitamin C merupakan vitamin yang tidak diproduksi oleh tubuh dan bersifat larut air sehingga tidak dapat disimpan oleh tubuh, maka dari itu dibutuhkan konsumsi setiap hari vitamin C untuk memenuhi kebutuhan tubuh (Faisal 2020).
Berdasarkan anjuran kementrian kesehatan, setiap hari perlu mengkonsumsi vitamin C sebanyak 90 mg untuk memenuhi angka kecukupan gizi vitamin C. Vitamin C dapat ditemukan pada jeruk, lemon, pepaya, kiwi, jambu biji, kale dan berbagai jenis buah dan sayur lainnya. Selain memenuhi kebutuhan vitamin C dari buah dan sayur, dapat juga mengkonsumsi suplemen vitamin C untuk melengkapi kebutuhan harian vitamin C. Salah satu bentuk suplemen vitamin C yang banyak beredar adalah dalam bentuk tablet effervescent. Tablet effervescent pada umumnya mengandung asam organik dan senyawa bikarbonat. Ketika asam organik dan bikarbonat dilarutkan dalam air, senyawa asam organik akan menteralkan senyawa basa yang dalam pembuatan tablet effervescent sering kali menggunakan senyawa bikarbonat. Akibat dari reaksi yang terjadi, reaksi tersebut akan melepaskan gas karbon diokisa dan memberikan suara “mendesis” pada larutan. Suplemen vitamin C dalam bentuk tables effervescent memiliki beberapa kelebihan diantaranya dapat dengan mudah dikonsumsi terutama bagi orang-orang yang kesulitan untuk menelan suplemen dalam bentuk kapsul. Tablet effervescent juga mudah larut didalam air, rasa yang lebih nikmat, lebih mudah diserap tubuh dan bioavalibitias tinggi (İpci et al. 2016).
Suplemen effervescent vitamin C dapat diperoleh dengan membeli produk suplemen effervescent vitamin C komersial dan ternyata dapat juga diproduksi sendiri. Di laboratorium Fakultas Teknobiologi UNIKA Atma Jaya Jakarta pada mata kuliah Jamu dan Herbal (TPP 346), produksi suplemen effervescent dapat dilakukan dengan mudah dan tentunya bahan dan alat yang digunakan juga mudah ditemui dan sangat memungkinkan jika ingin diproduksi sendiri dirumah. Sebelum memulai membuat suplemen effervescent siapkan bahan-bahan yang meliputi serbuk herbal pangan, maltodekstrin, asam tartrat, asam sitrat, natrium bikarbonat, dan manitol. Alat yang dibutuhkan meliputi mortar & alu (cobekan), pengaduk atau sendok, alat cetak tablet (manual), neraca dapur, sarung tangan, gelas berukuran 100 mL. Setelah semua bahan dan alat sudah siap, dapat dimulai produksi tables effervescent, pertama timbang sebanyak 1 gram asam tartrat dan 0,5 asam sitrat kedalam mortar & alu atau cobekan kemudian digerus hingga halus. Kemudian ditambahkan 2,5 gram maltodekstrin, 1,5 gram manitol, serta 2,5 gram natrium bikarbonat dan digerus hingga halus dan merata. Setelah itu, sebanyak 0,2 gram serbuk pangan herbal (serbuk taro atau boleh juga menggunakan serbuk herbal lainnya) dan dilanjutkan dengan penggerusan kembali. Setelah itu, dilakukan pencetakan tablet dengan alat cetak tablet secara manual. Setelah itu, dilakukan uji sensori secara hedonik dengan skala 1-7 yang meliputi atribut tekstur, warna, rasa, dan bau. Untuk tekstur diperoleh nilai 5, warna diperoleh nilai 6, rasa diperoleh nilai 5, dan bau diperoleh nilai 5. Tablet effervescent juga dilakukan perhitungan waktu larut dalam 20 mL akuades atau air. Waktu larut yang diperoleh adalah sebesar 41 detik.
Gambar 4. Teknologi produksi tablet effervescent
Setelah proses produksi suplemen effervescent selesai, dapat dilanjutkan dengan pengujian kadar vitamin C dan pembuatan kurva standar untuk menghitung konsentrasi vitamin C (asam askorbat) yang terkandung dalam tablet effervescent dengan mengukur absorbansi (3 kali pengulangan) dan membuat kurva standar. Dari hasil analisis, diperoleh nilai absorbansi (5x pengenceran) dengan nilai absorbansi 1 sebesar -0,0355; absorbansi 2 sebesar 0,0398; absorbansi 3 sebesar -0,0373. Berdasarkan kurva standar yang diperoleh didapatkan persamaan y = -0,0005x -0,0037 dan regresi sebesar 0,9951.
Perhitungan konsentrasi dilakukan dengan memasukan nilai absorbansi (y) kedalam persamaan untuk mendapatkan nilai konsentrasi (x). Setelah perhitungan didapatkan nilai konsentrasi 1 sebesar 63,6 ug/mL, konsentrasi 2 sebesar 72,2 ug/mL dan konsentrasi 3 sebesar 67,2 ug/mL sehingga rata-rata kandungan vitamin C pada tablet effervescent suplemen vitamin C dengan ekstrak herbal taro adalah sebesar 67,7 ug/mL atau sebesar 6,77%.
Gambar 2. Kurva standar asam askorbat kelompok 2