Mohon tunggu...
Fathin Reyhana
Fathin Reyhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Mahasiswa Prodi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perkuat Sistem Imunitas Tubuh Dengan Suplementasi Vitamin C Dalam Tablet Effervescent Ekstrak Herbal Taro

3 Juli 2022   14:51 Diperbarui: 3 Juli 2022   15:04 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar 1. tablet effervescent komersial

Sumber gambar: hdmall.id

Pandemi COVID-19 sekarang sudah beralih menjadi endemi, tetapi jangan sampai lengah dan tetap menjaga sistem imun tubuh agar selalu tetap siap menghadapi serangan virus. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus adalah mengkonsumsi suplemen yang mengandung senyawa aktif yang dapat membantu memperkuat sistem imunitas tubuh. Senyawa yang tergolong kedalam senyawa anti-oksidan merupakan contoh senyawa yang sangat baik untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Senyawa anti-oksidan adalah senyawa yang dapat mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif. Salah satu senyawa anti-oksidan yang sudah banyak diketahui dan sering dijumpai adalah vitamin C atau yang memiliki nama lain asam askorbat. Vitamin C merupakan vitamin yang tidak diproduksi oleh tubuh dan bersifat larut air sehingga tidak dapat disimpan oleh tubuh, maka dari itu dibutuhkan konsumsi setiap hari vitamin C untuk memenuhi kebutuhan tubuh (Faisal 2020).

Berdasarkan anjuran kementrian kesehatan, setiap hari perlu mengkonsumsi vitamin C sebanyak 90 mg untuk memenuhi angka kecukupan gizi vitamin C. Vitamin C dapat ditemukan pada jeruk, lemon, pepaya, kiwi, jambu biji, kale dan berbagai jenis buah dan sayur lainnya. Selain memenuhi kebutuhan vitamin C dari buah dan sayur, dapat juga mengkonsumsi suplemen vitamin C untuk melengkapi kebutuhan harian vitamin C. Salah satu bentuk suplemen vitamin C yang banyak beredar adalah dalam bentuk tablet effervescent. Tablet effervescent pada umumnya mengandung asam organik dan senyawa bikarbonat. Ketika asam organik dan bikarbonat dilarutkan dalam air, senyawa asam organik akan menteralkan senyawa basa yang dalam pembuatan tablet effervescent sering kali menggunakan senyawa bikarbonat. Akibat dari reaksi yang terjadi, reaksi tersebut akan melepaskan gas karbon diokisa dan memberikan suara “mendesis” pada larutan. Suplemen vitamin C dalam bentuk tables effervescent memiliki beberapa kelebihan diantaranya dapat dengan mudah dikonsumsi terutama bagi orang-orang yang kesulitan untuk menelan suplemen dalam bentuk kapsul. Tablet effervescent juga mudah larut didalam air, rasa yang lebih nikmat, lebih mudah diserap tubuh dan bioavalibitias tinggi (İpci et al. 2016). 

 

Suplemen effervescent vitamin C dapat diperoleh dengan membeli produk suplemen effervescent vitamin C komersial dan ternyata dapat juga diproduksi sendiri. Di laboratorium Fakultas Teknobiologi UNIKA Atma Jaya Jakarta pada mata kuliah Jamu dan Herbal (TPP 346), produksi suplemen effervescent dapat dilakukan dengan mudah dan tentunya bahan dan alat yang digunakan juga mudah ditemui dan sangat memungkinkan jika ingin diproduksi sendiri dirumah. Sebelum memulai membuat suplemen effervescent siapkan bahan-bahan yang meliputi serbuk herbal pangan, maltodekstrin, asam tartrat, asam sitrat, natrium bikarbonat, dan manitol. Alat yang dibutuhkan meliputi mortar & alu (cobekan), pengaduk atau sendok, alat cetak tablet (manual), neraca dapur, sarung tangan, gelas berukuran 100 mL. Setelah semua bahan dan alat sudah siap, dapat dimulai produksi tables effervescent, pertama  timbang sebanyak 1 gram asam tartrat dan 0,5 asam sitrat kedalam mortar & alu atau cobekan kemudian digerus hingga halus. Kemudian ditambahkan 2,5 gram maltodekstrin, 1,5 gram manitol, serta 2,5 gram natrium bikarbonat dan digerus hingga halus dan merata. Setelah itu, sebanyak 0,2 gram serbuk pangan herbal (serbuk taro atau boleh juga menggunakan serbuk herbal lainnya) dan dilanjutkan dengan penggerusan kembali. Setelah itu, dilakukan pencetakan tablet dengan alat cetak tablet secara manual. Setelah itu, dilakukan uji sensori secara hedonik dengan skala 1-7 yang meliputi atribut tekstur, warna, rasa, dan bau. Untuk tekstur diperoleh nilai 5, warna diperoleh nilai 6, rasa diperoleh nilai 5, dan bau diperoleh nilai 5. Tablet effervescent juga dilakukan perhitungan waktu larut dalam 20 mL akuades atau air. Waktu larut yang diperoleh adalah sebesar 41 detik. 

Gambar 4. Teknologi produksi tablet effervescent

Setelah proses produksi suplemen effervescent selesai, dapat dilanjutkan dengan pengujian kadar vitamin C dan pembuatan kurva standar untuk menghitung konsentrasi vitamin C (asam askorbat) yang terkandung dalam tablet effervescent dengan mengukur absorbansi (3 kali pengulangan) dan membuat kurva standar. Dari hasil analisis, diperoleh nilai absorbansi (5x pengenceran) dengan nilai absorbansi 1 sebesar -0,0355; absorbansi 2 sebesar 0,0398; absorbansi 3 sebesar -0,0373. Berdasarkan kurva standar yang diperoleh didapatkan persamaan y = -0,0005x -0,0037 dan regresi sebesar 0,9951.

 

Perhitungan konsentrasi dilakukan dengan memasukan nilai absorbansi (y) kedalam persamaan untuk mendapatkan nilai konsentrasi (x). Setelah perhitungan didapatkan nilai konsentrasi 1 sebesar 63,6 ug/mL, konsentrasi 2 sebesar 72,2 ug/mL dan konsentrasi 3 sebesar 67,2 ug/mL sehingga rata-rata kandungan vitamin C pada tablet effervescent suplemen vitamin C dengan ekstrak herbal taro adalah sebesar 67,7 ug/mL atau sebesar 6,77%. 

Gambar 2. Kurva standar asam askorbat kelompok 2

Tablet effervescent hasil produksi kelompok 2 mata kuliah jamu dan herbal dibuat secara stetil, menggunakan bahan yang berkualitas food-grade, dan tablet yang dihasilkan memiliki warna ungu yang menarik dan belum ada produk tablet effervescent yang memiliki warna ungu unik ini sebelumnya. Selain itu, pada formulasi yang kami buat tidak ditambahkan gula dan pemanis buatan sehingga produk ini ramah bagi penderita diabetes dan tidak berbahaya bagi orang yang menderita penyakit tertentu yang tidak diperbolehkan mengkonsumsi pemanis buatan seperti pemanis buatan aspartam. Tablet yang kami produksi juga memiliki rasa asam yang khas dan segar sehingga memberikan pengalaman sensori unik dan berbeda.

 

Gambar 3. Tablet effervescent hasil produksi kelompok 2

Dalam formulasinya, produk effervescent yang kami produksi di Laboratorium UNIKA Atma Jaya, ditambahkan ekstrak herbal taro dimana taro atau ubi ungu sendiri memiliki senyawa yang dapat bertindak sebagai anti-oksidan, yaitu pigmen antosianin. Antosianin merupakan senyawa bioaktif yang pada umumnya ditemukan pada tumbuhan yang memiliki warna ungu. Antosianin juga berfungsi sebagai agen pewarna alami dalam pembuatan produk pangan. Senyawa antosianain dapat menguransi inflamasi dan membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh, memiliki aktivitas proteksi terhadap kanker, dan mencegah penyakit jantung. Kandungan antosianin pada taro adalah sebesar 515-1747 mg/kg berat segar (mg / kg FW) (Im et al. 2021).

Gambar 5. Sumber pangan yang dijadikan sebagai ekstrak herbal

Sumber gambar: Hello Sehat (google.com)

Selain memiliki kandungan vitamin C, tablet effervescent yang diproduksi dengan penambahan ekstrak herbal taro juga dilengkapi manfaat anti-oksidannya dengan keberadaan senyawa antosianin yang terkandung didalamnya sehingga produk ini sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai pangan modern yang berfokus pada kandungan senyawa anti-oksidan. Meskipun, kandungan vitamin C yang diperoleh pada hasil demo ini tidak sebesar kandungan vitamin C pada produk tablet effervescent komersial yang bisa mencapai kadar 1000 mg, produk demo ini juga tetap bermanfaat untuk memberikan manfaat anti-oksidan dan berfungsi untuk dijadikan sebagai pelengkap untuk menjaga sistem imunitas tubuh. Akhir kata, selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tablet effervescent ekstrak herbal juga dapat dengan mudah diproduksi dalam skala rumahan dan dapat pula divariasikan sumber ekstrak herbalnya dengan jenis herbal lain yang juga memiliki kandungan manfaat kesehatan.

Ditulis oleh:

Patricia Kimberly - Prodi Teknologi Pangan, Fakultas Teknobiologi

Fathin Reyhana - Prodi Teknologi Pangan, Fakultas Teknobiologi

Daftar Pustaka:

Faisal A. 2020. Formulation by design approach for effervescent granules of vitamin C using statistical optimization methodologies. J Appl Pharm Res. 8(4):62–69. DOI:10.18231/j.joapr.2020.v.8.i.4.62.69.

Im YR, Kim I, Lee J. 2021. Phenolic composition and antioxidant activity of purple sweet potato (Ipomoea batatas (l.) lam.): Varietal comparisons and physical distribution. Antioxidants. 10(3):1–17. DOI:10.3390/antiox10030462.

İpci K, Öktemer T, Birdane L, Altıntoprak N, Bayar Muluk N, Passali D, Lopatin A, Bellussi L, Mladina R, Pawankar R, et al. 2016. Effervescent tablets: a safe and practical delivery system for drug administration. ENT Updat.(June 2017):46–50. DOI:10.2399/jmu.2016001009.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun