Struktur atau pola bahasa termasuk kedalam hal yang sangat penting bahkan hal yang wajib dalam bahasa. Kenapa struktur itu sangat penting dalam bahasa? Karena struktur bahasa merupakan merupakan bagian dari kompetensi komunikatif, yang menjadi tujuan akhir dari pembelajaran bahasa.
Namun, Ada juga alasan untuk mengajarkan bahasa. Seperti yang dikatakan oleh swan, ada dua alasan yang swan katakan yaitu yang pertama adalah komprehensibilitas dimana struktur itu diajarkan untuk meemberikan pemahaman yang luas dan lengkap serta wawasan yang luas. Lalu yang kedua adalah keberterimaan dimana struktur itu tidak hanya diajarkan untuk pemahaman akan tetapi menyambut bahasa yang diproduksi. Maka dari itu disini kita akan mengulas struktur yang terdapat dalam bahasa.
Bahasa memiliki beberapa struktur didalamnya antara lain: fonologi; morfologi; sintaksis; semantik; dan pragmatis. Apasih itu fonologi; morfologi; sintaksis; semantik; dan pragmatis itu? Nah, disini kita akan membahas satu-satu detailnya.
Yang pertama adalah fonologi? Fonologi bisa dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang dikeluarkan oleh salah satu panca indera manusia yaitu mulut yang digunakan sebagai alat ucap manusia. Manfaatnya apa sih kita harus mempelajari fonologi? Jadi, Fonologi itu dapat meminimalkan kesalahan dalam pelafalan yang kita ucapkan dan menjadikan penggunaan bahasa secara lisan menjadi lebih baik . Fonologi memiliki berbagai istilah anta lain fonem, vokal dan konsonan. Fonologi terbagi menjadi dua yaitu Fonetik dan Fonemik. Fonemik adalah bagian atau cabang yang mempelajari produksi atau cara menghasilkan bunyi bahasa yang dilafalkan. Sedangkan Fonemik adalah bagian atau cabang yang mempelajari fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda arti. Adapun contoh fonologi yaitu seperti orang jawa saat menyebutkan kata "contoh" ada huruf yang hilang yaitu "huruf H" Harusnya 'contoh' menjadi 'conto'. Nah ini menandakan kenapa kita harus mempelajari fonologi. Selain meminimalkan kesalahan, juga memberikan kita pemahaman.
Yang kedua adalah Morfologi. Apa itu Morfologi? Morfologi bisa dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk pembentukan dan perubahan kata dalam bahasa. Manfaatnya apa sih kita harus mempelajari morfologi? Jadi, Morfologi itu berfungsi agar memudahkan kita dalam menentukan makna kata serta berkomunikasi bermakna. Morfologi sering diartikan sebagai bagian linguistik yang mempelajari morfem. Apa itu morfem? Dalam Morfologi memiliki objek kajian yang terbagi menjadi dua yaitu objek kajian yang disebut kata dan objek kajian yang disebut morfem. Morfologi masih berkaitan dengan fonologi. Morfologi mempelajari tentang pembentukan kata, dan fonologi mempelajari tentang membedakan kata. Morfologi memiliki beberapa aspek diantaranya adalah aspek bunyi; aspek perubahan fonem dan bentuk-bentuk morfem.
Yang ketiga adalah Sintaksis. Apa itu Sintaksis? Sintaksis bisa dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar kata dalam pelafalan dan penulisannya. Manfaatnya apa? Sintaksis berguna untuk memudahkan kita untuk menyusun kata. Sintaksis memiliki ruang lingkup diantaranya adalah kata; Frase; Klausa dan Kalimat. Sintaksis memiliki objek kajian yaitu objek kajian terkecil disebut frase dan objek kajian terbesar yaitu kalimat. Sintaksi juga memiliki empat macam alat yaitu urutan, bentuk kata, intonasi, dan kata tugas. Contoh Sintaksis yaitu Ayah membelikan kakak sepatu baru yang di belinya di toko. Secara sintaksis, kalimat ini terdiri dari Ayah (Subjek); membelikan (predikat); adik (objek); baju baru (pelengkap berbentuk frasa); dan yang dibelinya di toko buku (keterangan yang berbentuk frasa).
Yang keempat adalah Semantik. Apa itu Semantik? Semantik bisa dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tentang makna yang terkandung didalam bahasa. Manfaatnya apa? Semantik bermanfaat untuk memudahkan kita menggunakan kata dalam pelafalan dengan makna yang tepat dan juga dapat dipahami atau di dimengerti oleh masyarakat. Satuan bahasa semantik terbagi menjadi dua yaitu memiliki makna (Kata, frase, kalimat)) dan yang tidak memiliki makna tetapi menyatakan makna seperti morfem. Contohnya Semantik yaitu seperti kata apabila dan jika itu memiliki arti yang sama. Ada juga yang sama katanya tetapi berbeda maknanya seperti kata budal dalam bahasa jawa artinya berangkat akan tetapi dalam bahasa bali budal artinya pulang.
Yang terakhir adalah Pragmatis. Apa itu Pragmatis? Pragmatis bisa dikatalan sebagai ilmu yang mempelajari tentang penggunaan bahasa yang berkaitan dengan kondisi sosial. Manfaatnya apa? Pragmantis bermanfaat agar maksud dari sebuah kata tersebut mudah dipahami. Objek kajian Pragmatis berada dalam tatanan wacana. Contoh dari pragmatis dalam sebuah kata 'Rumah makan padang' Mungkin dalam segi semantik rumah makan padang adalah rumah memakan kota padang. Namun dalam segi pragmatis, rumah makan padang berarti rumah makan yang menyediakan masakan khas padang. Sebenarnya bisa saja ditulis rumah makan khas padang namun supaya lebih ringkas dalam penulisannya, akhirnya dipersingkat menjadi rumah makan padang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H