Mohon tunggu...
Fathinatus Suda
Fathinatus Suda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be your self

I like what makes me happy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pernahkah Kamu Sadar Jika Sebayamu Berpengaruh pada Dirimu?

28 November 2022   20:10 Diperbarui: 28 November 2022   20:21 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: orami.co.id

Adakah dampak buruk dari hubungan sebaya?

Tentu saja ada, dalam sekumpulan anak terdapat seorang anak yang sedang membicarakan keburukan temannya.

Sadarkah kalian jika temanmu itu memiliki pengaruh yang tidak baik?

Hubungan sebaya termasuk dalam sesuatu yang penting dalam perkembangan anak. Mengapa? karena hubungan sebaya berkontribusi pada hubungan sosial anak, hubungan komunal, dan keterampilan interpersonal.

Ketika anak-anak berkembang dan belajar bagaimana saling berhubungan, hubungan teman sebaya menjadi bagian penting dari kehidupan mereka. Maka dari itu pentinglah memiliki hubungan sebaya yang baik agar tidak berpengaruh kedepannya.

Sebuah studi Temple University yang meneliti hubungan antara usia dan penolakan terhadap tekanan teman sebaya menemukan bahwa anak-anak berusia antara 10 dan 14 tahun adalah yang paling rentan terhadap tekanan teman sebaya. Penelitian menunjukkan bahwa remaja selama periode ini memilih untuk tidak terlalu mengandalkan orang tua dan lebih mengandalkan teman.

Tidak hanya itu, sebaya juga bisa termasuk dalam pelaku diskriminasi. Sebuah survei konsep diri di kalangan pemuda Arab Amerika menemukan bahwa 50,8% siswa melaporkan mengalami atau mengetahui beberapa bentuk diskriminasi.

Diskriminasi dikaitkan dengan kinerja akademik yang lebih rendah dan dukungan yang lebih sedikit dari teman sekelas. Namun, penting untuk menyadari bahwa teman sebaya bukanlah satu-satunya pelaku diskriminasi di sekolah.

Sebelum lanjut, apa itu hubungan sebaya?

Hubungan teman sebaya adalah salah satu situasi sosialisasi terpenting bagi anak-anak, dan perilaku anak di dalam teman sebaya merupakan indikator kuat kompetensi sosial. Anak-anak yang menarik diri lebih cenderung mengalami pengabaian dan penolakan teman sebaya daripada anak-anak yang terpapar intimidasi teman sebaya secara sosial dan kronis.

Salah satu alasan yang mungkin untuk penolakan ini adalah, bahwa teman sebaya melihat anak-anak yang menarik diri tidak mengikuti norma perilaku spesifik usia. Kemungkinan lain adalah bahwa anak-anak yang menarik diri tidak memiliki keterampilan sosial yang sesuai dengan usianya dan dipandang sebagai target yang rentan.

Berhubungan dengan sebaya, pasti anak-anak juga bermain dengan sebayanya.

Dunia anak adalah dunia bermain yang biasanya cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya melalui bermain hal ini dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari bahwa waktu yang digunakan untuk bermain oleh anak lebih banyak dibandingakan dengan belajarnya maka dari itu dengan memahami hal di atas maka kita perlu menstimulus atau memberikan pembelajaran bagi anak melalui bermain karena belajar pada anak usia dini adalah bermain dan permainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun