Mohon tunggu...
Fathinatul Utammimah
Fathinatul Utammimah Mohon Tunggu... -

Belajar di UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Berbakat

20 Mei 2015   03:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:48 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada diri seorang anak mereka sebenarnya mempunyai bakat, dan bakat mereka berbda-beda. Namun bakat tersebut ada yang berkembang menjadi baik karena selalu diasah atupun dilatih. Terkadang bakat dari anak ada yang tidak berkembang sehingga anak memiliki intelegensi yang wajar atau biasa-biasa saja, hal itu salah satunya karena kurang dilatihnya bakat anak tersebut.

Bakat adalah kecerdasan umum yang dimiliki seseorang dengan nilai IQ lebih dari atau sekitar 130. Maka anak berbakat adalah seorang anak yang memiliki potensi unggul dari anak normal lain. Keunggulan yang dimiliki anak terletak pada keunggulan intelegensi. Anak berbakat mereka bisa memberikan sumbangan besar baik itu untuk dirinya, keluarga, masyarakat, dll. Sumbangan tersebut baik berupa karya, seni, teknologi, dll.

Anak berbakat mereka memerlukan pendidikan yang sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Dengan diberikan pendidikan yang sesuai maka potensi pada diri anak tersebut bisa berkembang secara optimal. Dan ketika potensi itu berkembang maka hal itu bermanfaat bagidiri anak itu sendiri juga bagi orang lain disekitarnya.

Dalam pengembangan bakat anak maka seseorang yang berperan dan harus mendukung perkembangn potensi anak tersebut adalah orang tua, guru, serta masyarakat. Tanpa ada dukungan dan bantuan dari mereka maka potensi anak bisa-bisa tidak berkembang, dan jika berkembang maka perkembangan tersebut tidak maksimal.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengembangkan bakat seorang anak, diantaranya adalah: 1) Sebagai orang tua jangan membanding-bandingkan antara anak yang berbakat dengan saudara lain yang biasa-biasa. 2) Jangan membandingkan anak berbakat dengan anak orang lain. 3) Jika anak bertanya maka sempatkan untuk merespon, menengarkan dan jawab pertanyaan tersebut. 4) Berikan pada anak sebuah buku, majalah, surat kabar, atau yang lain sehingga anak bisa beajar darinya. 5) Sebagai orang tua maka berilah kesempatan seluas-luasnya pada anak agar bisa mendalami salah satu bidang yang dia minati. 6) Sebagai seseorang yang berpengaruh dalam perkembangan bakat anak maka ketika memberikan dorongan mental jangan berlebih-lebihan. 7) memberikan perhatian khusus pada anak yang kurang berbakat. 8) Dll.

Sebagai orang tua maka dalam memberikan perhatian jangan berlebihan dan disesuaikan dengan porsinya. Dan bagi guru maka berikan kesempatan pada anak didik untuk mengembangkan bakatnya sehingga mencapai hasil maksimal sesuai yang diharapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun