Nah, pendapat lain yang disampaikan oleh seorang ahli psikiatri dari Utrecht University Medical berpendapat bahwa gen kecerdasan yang diturunkan dari gen ibu itu tidaklah mutlak.Â
Karena bisa saja kan, ada orang tua yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, tetapi anaknya bahkan tidak begitu cerdas, atau bahkan sebaliknya.
Hal ini semakin diperkuat dengan fakta, bahwa selain karena keturunan genetik dari orang tua, kecerdasan yang dimiliki seorang anak dapat diperoleh dari banyak faktor, seperti misalnya lingkungan. Seperti dengan siapa saja si anak bergaul, makanan apa saja yang mereka konsumsi, pola pengasuhan seperti apa yang dia terima, dll.Â
Hal-hal tersebut tentunya juga berpengaruh pada peningkatan kecerdasan anak. Diperkirakan bahwa ada sekitar 40-60% integensi anak yang diturunkan dari orang tua, sisanya yaitu dari faktor lain di luar dirinya sendiri.
Orang tua pun sebenarnya dapat mengusahakan agar bisa meningkatkan intelegensi anak-anaknya. Tentunya dibutuhkan waktu dan kesabaran di dalamnya. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mengajarkan bagaimana keterampilan sosial pada anak-anak.
Contohnya dengan membiasakan anak untuk menyelesaikan masalahnya dengan teman, diajarkan pentingnya berbagi pada sesama, membiasakan anak untuk ikhlas membantu orang lain, dll. adalah termasuk langkah awal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan sosial anak.
Selain itu, memberi banyak kesempatan kepada anak untuk mengeksplor lingkungannya. Untuk sekali-kali, biarkan anak memilih dan mencoba hal yang salah, untuk kemudian dapat dia jadikan pelajaran agar tidak mengulanginya lagi.Â
Dan juga, terkadang masih banyak orang tua yang gemas ingin membantu segala hal yang dilakukan oleh anak. Padahal, ini sebenarnya tidak dibenarkan, karena dapat menghambat peningkatan kecerdasan mereka.
Kemudian, penting juga untuk membiasakan anak belajar sejak dini. Belajar mengenai materi apapun itu yang tentunya berguna dan tidak menyita waktu anak dalam melakukan aktivitas keseharian mereka.Â
Mendampingi anak saat belajar dan mengerjakan tugas rumah. Akan tetapi, jangan terlalu banyak membantu juga, sama seperti paragraf sebelumnya, karena dapat menghambat kecerdasan anak, dan mereka akan semakin malas dan hanya mengandalkan bantuan orang lain.
Selain itu, menjadi orang tua tidak boleh terlalu sering dalam memuji anak. Boleh saja, bahkan sangat dianjurkan untuk sesekali memuji anak guna menghargai kerja kerasnya, akan tetapi tidak boleh terlalu berlebihan.Â