Mohon tunggu...
Pendidikan

Mengapa Perkembangan Emosional Anak Beragam?

11 Mei 2019   18:48 Diperbarui: 11 Mei 2019   18:59 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan emosi yang menyebabkan terjadinya gangguan tingkah laku pada anak, yaitu seperti hubungan yang kurang harmonis antara guru anak, maupun antara anak dengan teman-temannya. Untuk itu, sebaiknya pendidik dapat memelihara hubungan keharmonisan pertamanan di antara anak, sebab jika terjadi pertengkaran , atau permusuhan akan berdampak pada perkembangan emosi pada anak tersebut. 

Mungkin semula berkembang emosi senang akan persahabatan, tetapi berubah menjadi emosi kebencian dan permusuhan. Hal yang paling dikhawatirkan adalah perilaku yang menjurus pada keinginan menyakiti teman. Meskipun kecil sifatnya, tetapi hal itu akan berdampak serius yang akan menjurus pada perubahan emosi lanjutan yang negatif.

Sikap wajar dan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan anak akan memunculkan sikap-sikap positif dalam memandang kasus-kasus yang menyertai perkembangan emosi dan sosial pada individu anak-anak. Namun, yang terpenting adalah sikap itu akan sangat berharga dalam membimbing dan membantu perkembangan emosi dan sosial anak secara lebih optimal sehingga dapat meningkatkan kematangan dan memacu potensi anak untuk dapat menerima, menjalani, serta beradaptasi pada diri dan lingkungan dengan baik. 

Akan lebih baik jika pendidik dapat mengembangkannya hingga mencapai keunggulan-keunggulan yang sesuai dengan dimensinya, yaitu sukses dalam mengantarkan anak pada level kecerdasan emosi dan sosial sesuai yang diharapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun