Mohon tunggu...
Fathimatuz Zahroh
Fathimatuz Zahroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa semester 5 jurusan Psikologi di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. I'm very happy to be able to share something with the knowledge I have. So i'm here if you need my help to share stories or anything else.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Psikologis PHK: Kebutuhan Manusia yang Terabaikan

15 Desember 2024   21:18 Diperbarui: 15 Desember 2024   21:18 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pabrik Sepatu Bata (Herdi Alif Al Hikam - detikFinance) 

Bagi sebagian orang, pekerjaan adalah jalan untuk mengembangkan potensi diri. Namun, PHK menghambat proses ini. Alih-alih berkembang, karyawan yang kehilangan pekerjaan justru merasa stagnan dan kehilangan arah. Ketika kebutuhan dasar hingga harga diri terancam, aktualisasi diri menjadi semakin sulit dicapai. Akibatnya, individu merasa kehilangan kesempatan untuk meraih tujuan hidup mereka.

Membangun Kembali Kesejahteraan Karyawan

Ketidakadilan dalam PHK tidak hanya meninggalkan dampak psikologis yang berat tetapi juga mengancam stabilitas sosial. Oleh karena itu, perusahaan memiliki tanggung jawab moral untuk meminimalkan dampak ini. Dukungan psikologis, seperti konseling dan pelatihan ulang, dapat membantu karyawan bangkit. Selain itu, transparansi dalam proses pengambilan keputusan dan pemberian kompensasi yang adil adalah langkah penting untuk menciptakan rasa keadilan.

PHK memang sering tak terhindarkan, tetapi jika dilakukan dengan empati dan keadilan, dampaknya bisa diminimalkan. Bagaimanapun, pekerja bukan sekadar alat produksi; mereka adalah manusia dengan kebutuhan yang harus dihormati dan dipenuhi.

Penulis: Farah Nur Aulia

Editor: Fathimatuz Zahroh

Referensi

Muazaroh, S., & Subaidi. (2019). Dalam Pemikiran Abraham Maslow. Al-Mahazib, 7(1), 17–33.

Mustofa, A. Z. (2022). Hierarchy of Human Needs: A Humanistic Psychology Approach of Abraham Maslow. Kawanua International Journal of Multicultural Studies, 3(2), 30–35. https://doi.org/10.30984/kijms.v3i2.282

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun