Tercapai
5.KESIMPULAN DAN SARAN
   Perilaku anak yang merokok bukanlah  perilaku yang wajar. Oleh karena itu perilaku  demikian disebut dengan perilaku operan, yaitu perilaku yang terjadi melalui suatu proses pembelajaran.
 Perilaku merokok anak-anak di zaman sekarang dibentuk oleh kebiasaan-kebiasaan yang ditanamkan oleh masyarakat sekitar, sehingga secara  tidak langsung memberikan ruang belajar bagi anak-anak untuk belajar merokok.
 Berdasarkan argumen-argumen yang disampaikan peneliti pada Bab 4, maka peneliti dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari rumusan  masalah dan peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Kegiatan sosialisasi bahaya merokok yang dilakukan oleh Tim PKM UPN "Veteran" Jakarta di SMPN 87 Jakarta bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang risiko kesehatan akibat merokok. Sosialisasi ini melibatkan berbagai metode seperti pemaparan materi, diskusi kelompok, video edukasi, pre-test, dan post-test. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang bahaya merokok meningkat setelah mengikuti sosialisasi. Faktor-faktor seperti kepemimpinan, pengambilan data melalui pre-test dan post-test, serta interaksi aktif antara penyaji dan siswa berperan penting dalam keberhasilan kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ice breaking dan games juga membantu meningkatkan partisipasi aktif siswa.
Saran:
   Pengembangan program sosialisasi bahaya merokok perlu diperluas dengan melibatkan lebih banyak sekolah dan memperluas cakupan materi yang disampaikan. Program ini tidak hanya membahas bahaya merokok konvensional, tetapi juga mencakup informasi tentang rokok elektrik (vape) serta strategi efektif untuk berhenti merokok. Dalam upaya ini, pelatihan bagi para penyaji dan fasilitator sangat penting untuk memastikan mereka memiliki pengetahuan terbaru dan keterampilan yang diperlukan untuk menyampaikan materi secara efektif.
   Selain itu, evaluasi berkala harus dilakukan untuk menilai efektivitas program. Penggunaan data dari pre-test dan post-test dapat menjadi alat ukur untuk melihat peningkatan pemahaman siswa serta dampak jangka panjang dari program tersebut.
  Untuk mencapai audiens yang lebih luas, penggunaan media sosial sebagai platform untuk menyebarkan informasi tentang bahaya merokok dan mempromosikan gaya hidup sehat sangat dianjurkan. Media sosial memiliki potensi besar untuk menjangkau lebih banyak siswa dan masyarakat umum, sehingga informasi dapat tersebar lebih cepat dan lebih luas. Melalui strategi-strategi ini, diharapkan program sosialisasi bahaya merokok dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.
6.DAFTAR PUSTAKA
Lutfiana, M. (2021). Hubungan perilaku merokok dengan harga diri remaja putra di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul Yogyakarta (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Meliala, S., Mora, I., & Ramadhani, S. (2020). PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK GUNA MENINGKATKAN KESADARAN AKAN DAMPAK PSIKOLOGIS PADA SISWA DI SMP PABAKU STABAT. Jurnal Abdimas Mutiara, 1(2), 347-358.
Nurhayati, T. S. T. S. (2022). Sosialisasi Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Di Smp Muhammadiyah 61 Tanjung Selamat. Shihatuna: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat, 2(1), 34-38.
Prihatiningsih, D., Devhy, N. L. P., Purwanti, I. S., Bintari, N. W. D., & Widana, A. G. O. (2020). Penyuluhan bahaya rokok untuk meningkatkan kesadaran remaja mengenai dampak buruk rokok bagi kesehatan di smp tawwakal denpasar. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 3(1), 50-58.
Setyani, A. T., & Sodik, M. A. (2018). Pengaruh Merokok Bagi Remaja Terhadap Perilaku dan Pergaulan Sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H