Â
                                   ABSTRAK
Sosialisasi akan pentingnya kesadaran bahaya merokok pada siswa SMPN 87 Jakarta merupakan kegiatan penting untuk memperhatikan kesehatan masyarakat, khususnya remaja. Harapannya setelah sosialisasikan tentang bahaya merokok siswa SMPN 87 Â lebih sadar dan menciptakan lingkungan sehat bebas anti rokok. Metode yang dilakukan dengan edukasi bahaya rokok, serta perbandingan antara perokok dan tidak. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam sosialisasi bahaya merokok antara lain tujuan, alternatif, pengambilan data melalui pelatihan pre-test dan post-test , kepemimpinan, dan risiko. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mendorong Siswa SMPN 87 memiliki sikap dan perilaku anti merokok. mengurangi konsumsi rokok yang tidak sehat, mengurangi risiko terjadinya penyakit akibat merokok, dan memberikan alternatif kegiatan positif bagi siswa SMPN 87 sebagai pengganti kebiasaan rokok.
Kata kunci : Merokok, Sekolah Menengah Pertama, Edukasi, Kesadaran Siswa, Sosialisasi.
ABSTRACT
Socialization of the importance of smoking hazard awareness to SMPN 87 Jakarta students is an important activity to pay attention to public health, especially adolescents. It is hoped that after socializing the dangers of smoking, SMPN 87 students will be more aware and create a healthy environment free of anti-smoking. The method is done by educating the dangers of smoking, as well as a comparison between smokers and non-smokers. Factors that influence decision making in the socialization of the dangers of smoking include goals, alternatives, data collection through pre-test and post-test training, leadership, and risk. This socialization activity aims to encourage SMPN 87 students to have anti-smoking attitudes and behaviors. reduce unhealthy cigarette consumption, reduce the risk of disease due to smoking, and provide alternative positive activities for SMPN 87 students as a substitute for smoking habits.
Keywords: Smoking, Junior High School, Education, Student Awareness, Socialization
  Â
- PENDAHULUAN
Merokok adalah suatu tindakan di mana seseorang menghirup dan menghembuskan asap yang dihasilkan dari bahan tanaman terbakar, seperti tembakau yang mengandung nikotin. Nikotin adalah alkaloid yang terdapat dalam tembakau dan memiliki efek psikoaktif yang merangsang dan menenangkan. Sejarah merokok tembakau dimulai dari praktik yang dilakukan oleh suku Indian Amerika, dan kemudian diperkenalkan ke Eropa oleh penjelajah seperti Christopher Columbus. Sejak itu, kebiasaan merokok menyebar ke seluruh dunia dan masih menjadi praktik umum meskipun terdapat argumen medis, sosial, dan agama yang menentangnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat lebih dari 1,1 miliar perokok di seluruh dunia, dan lebih dari 80 persen anggotanya tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Yang menjadi perhatian khusus adalah penggunaan tembakau, termasuk dalam bentuk selain rokok, terus meningkat di kalangan generasi muda di banyak negara dan kemungkinan besar akan membahayakan kemajuan dalam mengurangi penyakit kronis dan kematian akibat tembakau (WHO, 2014). Prevalensi merokok di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia, dengan 46,8 persen laki-laki dan 3,1 persen perempuan di atas 10 tahun merokok. Jumlah perokok meningkat menjadi 62,8 juta, 40% di antaranya berasal dari latar belakang ekonomi lemah. Terlepas dari kenyataan bahwa merokok merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia dan menyebabkan lebih dari 200.000 kematian setiap tahunnya, Indonesia adalah satu-satunya negara di kawasan Asia-Pasifik yang belum menandatangani Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO (WHO, 2011).
Kebiasaan merokok  remaja sangat erat kaitannya dengan lingkungan sosialnya, pada umumnya mereka mempunyai keinginan untuk diterima dalam kelompok teman sebayanya dan tidak  merasa terisolasi dari orang lain, sehingga sebagian besar bagi perokok merupakan kesempatan untuk bergabung dengan dunia sosial dan bergaya. Lebih jauh lagi, karena orang dewasa  melambangkan "otoritas", kaum muda percaya bahwa merokok adalah ekspresi perlawanan dan kemandirian. Pengetahuan juga dapat mempengaruhi perilaku merokok. Pengetahuan  merokok mengacu pada sejauh mana seseorang  mengetahui dan memahami rokok.
Siswa SMP merupakan kelompok yang rentan terhadap pengaruh negatif merokok. Masa remaja adalah periode di mana banyak orang mulai mencoba merokok dan mengembangkan kebiasaan merokok. Faktor-faktor seperti tekanan teman sebaya, keingintahuan, dan eksperimen sering menjadi pemicu siswa untuk mencoba merokok. Namun, dampak merokok terhadap kesehatan fisik dan psikologis siswa dapat berdampak jangka panjang yang serius.
Oleh karena itu, Tim PKM mengambil topik Pengabdian Masyarakat pilar ke 1 Visi Indonesia Emas 2045 dengan tema " Kesehatan dan kualitas hidup rakyat ". Dalam kegiatan sosialisasi ini,Tim PKM Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta akan  fokus pada siswa SMPN 87 Jakarta dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsekuensi negatif merokok, baik terhadap kesehatan pribadi maupun dampak sosial yang dapat ditimbulkan. Sosialisasi yang dilakukan dalam penelitian ini, diharapkan dapat terlihat dampak dari sosialisasi yang dilakukan terhadap peningkatan kesadaran siswa tentang bahaya merokok. Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat memberikan informasi yang berharga untuk menyempurnakan program sosialisasi, meningkatkan dampaknya, dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada siswa SMP, seperti pengaruh teman sebaya, keluarga, dan media sosial. Pemahaman yang diperoleh melalui penelitian ini akan membantu dalam merancang program sosialisasi yang lebih efektif dalam mencegah siswa SMP menjadi perokok pemula dan melindungi kesehatan mereka.
2.PERMASALAHAN
Menumbuhkan kesadaran akan bahaya-nya merokok pada siswa Sekolah Menengah Pertama dikarenakan mayoritas remaja yang rasa ingin tau-nya lebih besar akan melakukan hal negatif seperti merokok . Oleh sebab itu, bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsekuensi negatif merokok, baik terhadap kesehatan pribadi maupun dampak sosial yang dapat ditimbulkan. Pemahaman yang diperoleh melalui penelitian ini akan membantu dalam merancang program sosialisasi yang lebih efektif dalam mencegah siswa SMP menjadi perokok pemula dan melindungi kesehatan mereka.
3.METODOLOGI
Kegiatan yang dilakukan meliputi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan penulisan ilmiah (mini riset) sebagai pekerjaan rumah bagi instruktur yang membidangi mata kuliah wajib universitas (MKWU) Kepemimpinan Pilar Pembangunan Indonesia 2045, dalam pilar ke - 1 point kesehatan dan kualitas hidup rakyat. Hal ini menyadarkan  mahasiswa akan risiko kesehatan akibat merokok, dan dapat dilakukan, di tekan, dikurangi pengguna tembakau. Manfaat dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan sikap dan pengetahuan siswa tentang resiko akibat merokok. Target dan sasarannya adalah siswa kelas IX SMPN 87 Jakarta Selatan Ciputat Raya.
Tim PKM juga menyusun racangan evaluasi dan indikator pelaksanaan kegiatan ini berupa evaluasi yang dilakukan selama satu hari dengan jadwal sebagai berikut:
1.Memberikan pretest terhadap siswa/i SMPN 87 mengenai bahayanya merokok
2.Selanjutnya, pemaparan materi melalui power point oleh tiga orang dari mahasiswa UPN " Veteran " Jakarta, materi yang disampaikan mengenai pengertian rokok, kandungan rokok, bahaya rokok, dan juga undang-undang tentang rokok dan disertai dengan video. Setelah penyampaian materi selesai, penyaji melakukan sesi tanya jawab tentang materi yang telah dipaparkan.
3.Setelah pemamparan materi kegiatan selajutnya melaksanakan sesi ice breaking dan games dengan memberikan bayak hadiah sebagai bentuk apresiasi kepada siswa/i karena telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi ini.
4.Memberikan postest untuk megetahui pengetahuan siswa/i tentang bahayanya merokok
5.Melaksanakan tambahan games  tebak gambar dan sesi dokumentasi dengan siswa/i