Mohon tunggu...
Muhammad Fathi Farhan
Muhammad Fathi Farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Airlangga

Coffee, Lo-Fi, Phillosophy

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gen Z dan Masa Depan Politik Indonesia

27 Desember 2024   22:14 Diperbarui: 27 Desember 2024   22:14 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Meskipun memiliki potensi besar, Gen Z juga menghadapi sejumlah tantangan dalam berpolitik di Indonesia. Tantangan-tantangan ini perlu diatasi agar mereka dapat berpartisipasi secara optimal dan mewujudkan masa depan politik yang lebih baik.

Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pengetahuan politik dan literasi digital. Banyak anak muda Gen Z yang belum memahami sistem politik, ideologi, dan isu-isu sosial secara mendalam. Hal ini menyebabkan mereka rentan terhadap manipulasi, propaganda, dan disinformasi. Survei yang dilakukan oleh Jurnal Ilmu Politik dan Sosial, Universitas Indonesia (2022) menunjukkan bahwa mayoritas Gen Z tidak paham sistem pemilu di Indonesia. Kurangnya literasi digital juga membuat mereka kesulitan dalam menyaring informasi dan membedakan berita faktual dari hoaks. 

Selain itu, partisipasi politik Gen Z masih tergolong rendah. Meskipun aktif di media sosial, banyak dari mereka yang belum terlibat dalam kegiatan politik formal, seperti pemilihan umum. Angka golput di kalangan Gen Z pada Pemilu 2024 tergolong cukup tinggi (KPU, 2024). Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kekecewaan terhadap politik dan politisi, kurangnya akses informasi, hingga sikap apatis.

Tantangan lainnya adalah rentannya Gen Z terhadap polarisasi dan politik identitas. Di era media sosial, algoritma seringkali menjebak pengguna dalam "echo chamber" di mana mereka hanya terpapar pada informasi dan pandangan yang sejalan dengan keyakinan mereka. Hal ini dapat memperdalam polarisasi dan mempersulit dialog antar kelompok yang berbeda. Gen Z perlu dibekali dengan kemampuan berpikir kritis, empati, dan toleransi agar dapat menavigasi keragaman pandangan dan menghindari jebakan politik identitas.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, dan media. Peningkatan pendidikan politik, literasi digital, dan pengembangan karakter yang berintegritas menjadi kunci bagi Gen Z untuk menjadi aktor politik yang cerdas, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif bagi masa depan Indonesia.

Peluang Gen Z dalam Mewujudkan Masa Depan Politik 

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Gen Z memiliki peluang besar untuk membawa perubahan positif dalam politik Indonesia. Karakteristik unik mereka, dipadukan dengan perkembangan teknologi dan kondisi sosial-politik saat ini, menciptakan peluang-peluang yang perlu dioptimalkan.

Gen Z memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan dan inovator dalam politik. Idealism, kreativitas, dan keberanian mereka dalam menyuarakan pendapat dapat mendorong terciptanya sistem politik yang lebih demokratis, transparan, dan akuntabel. Mereka tidak terbebani oleh cara-cara lama dan lebih terbuka terhadap perubahan. Gen Z juga lebih peka terhadap isu-isu keadilan sosial, kesetaraan, dan lingkungan. Hal ini dapat mendorong munculnya kebijakan-kebijakan yang lebih progresif dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Pemanfaatan teknologi menjadi salah satu kunci bagi Gen Z untuk meningkatkan partisipasi politik dan transparansi. Mereka dapat mengembangkan platform digital untuk memfasilitasi dialog politik, menyebarkan informasi, dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Gen Z juga dapat memanfaatkan teknologi untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah dan politisi, sehingga meningkatkan akuntabilitas dan mencegah korupsi.

Selain itu, Gen Z memiliki peluang untuk mendorong politik yang lebih bersih dan berintegritas. Mereka memiliki kesadaran yang tinggi terhadap bahaya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Mereka juga lebih kritis terhadap politisi dan tidak mudah terpengaruh oleh janji-janji manis. Hal ini dapat mendorong regenerasi kepemimpinan politik dan terciptanya sistem politik yang lebih jujur dan adil.

Dengan mengoptimalkan peluang-peluang tersebut, Gen Z dapat menjadi kekuatan pendorong perubahan positif dalam politik Indonesia. Mereka dapat membawa politik Indonesia ke arah yang lebih baik, lebih demokratis, dan lebih memperhatikan kepentingan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun