Mohon tunggu...
Fathiati Azharoh
Fathiati Azharoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIVERSITAS PAMULANG

Hobi: Membaca dan Menulis Topik konten: Pendidikan,Guru,Guru sekolah dasar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Budaya 5S di Lingkungan Sekolah Dasar

22 November 2023   21:38 Diperbarui: 22 November 2023   21:39 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai-nilai budaya yang berkembang  pada kehidupan bermasyarakat ahir-ahir ini banyak mengalami penurunan karna faktor perkembangan zaman pada era globalisasi.Oleh karena itu,pentingnya kita menerapkan sejak dini kepada seseorang  untuk dapat berkomunikasi dengan baik, penerapan kebudayaan di lingkungan sekolah adalah hal yang paling dasar untuk kita terapkan. 

Dengan itu saya sebagai calon guru ingin menerapkan budaya 5s (senyum,sapa,salam,sopan,santun) di lingkungan sekolah kepada peserta didik sejak usia dini di pendidikan sekolah dasar, untuk menanamkan kebiasaan yang akan membangun karaktristik pada diri mereka dengan baik. Tujuannya yaitu adalah membangun pentingnya budaya 5s (senyum,sapa,salam,sopan,santun) dalam pendidikan sekolah dasar hingga mampu membangun karakteristik dari setiap individual peserta didik dan akan berdampak positif untuk lingkungan masyarakat.

Di perkembangan zaman yang semakin maju ini banyak hal yang menjadi pengaruh untuk kehidupan sosial maupun kebudayaan masyarakat,perkembangan zaman ini  di tandai dengan adanya alat komunikasi yang canggih seperti HandPhone dan alat transportasi yang semakin praktis dan canggih. Dari sisi lain mungkin banyak dampak positif dari perkembangan zaman ini tapi,tanpa kita sadari banyak juga yang menimbulkan dampak negatif sehingga banyak perubahan yang bisa kita katakan tidak seimbang. Salah satu contoh umum yang sering kita gunakan yaitu HandPhone (HP), faktanya dengan adanya HandPhone dapat mempermudah cara kita berkomukasi secara jauh,mencari informasi dengan mudah,dan bisa juga kita gunakan untuk media hiburan. Namun di balik dari manfaat HandPhone banyak dampak negatif yang timbul, diantaranya banyaknya informasi yang menyebar di sosial media dengan cepat padahal belum tentu kita mengetahi fakta atau tidaknya dari berita itu, maraknya situs pornografi yang bisa kita dapatkan dari HandPhone itu sendiri ini sangat membahayakan untu anak di bawah umur yang tidak di awasi oleh kedua orangtuanya hingga terjadi hal yang tidak di inginkan, dan kecanduan HandPhone terhadap penggunaan game online bagi anak-anak dan remaja di mana dampaknya yaitu menimbulkan sifat kurang peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar sehingga akibatnya pendidikan karakter untuk anak zaman sekarang tergolong rendah.

Menurut (Rusdianti,2009) ada beberapa komponen yang harus kita perhatikan dalam menjalankan pendidikan berkarakter yaitu:berpartisipasi dalam lingkungan bermasyarakat,kebijakan pendidikan,kesepakatan,kurikulum terpadu,pengalaman pembelajaran,evaluasi bantuan orang tua,pengembangan staff,serta program pendidikan karakter yang perlu kita pertahankan dan di perbaiki melalu pelaksanaan dengan perhatian khusus komitmen tinggi.

Pendidikan karakter yang paling  mendasar yaitu di tanamkan sejak usia dini khususnya pada pendidikan sekolah dasar dengan merapkan budaya 5S (Senyum,sapa,salam,sopan,santun) di lingkungan sekolah. Salam yang di maksud ini adalah dapat di lakukan dengan cara berjabat tangan dan mengucapkan salam sesuai dengan aturan agama masing-masing. Senyum adalah suatu ekspresi raut wajah seseorang yang menggambarkan seseorang itu ramah dan berhati tulus, senyum juga bisa menularkan kebahagian dari setiap individu dan bisa mencairkan suasana yang terasa kaku.  Sapa adalah suatu tindakan untuk saling menghargai sesama manusia dengan cara bertegur sapa. Sopan yaitu mencerminkan prilaku hormat seseorang yang di tunjukan kepada orang lain. Santun adalah sikap seseorang dari baik dan halusnya tutur kata dan perbuatannya. Dari penjelasan diatas, penerapan budaya 5S dapat di jadikan suatu program penguatan pendidkan karakter di lingkungan sekolah.

Penerapan 5S (Senyum,salam,sapa,sopan,santun) ini bisa kita terapkan dengan cara melakukan kegiatan observasi terlebih dahulu dengan cara pengamatan lansung terhadap prilaku peserta didik di lingkungan sekolah sehingga kita bisa menilai baik atau rendahnya prilaku karakteristik siswa saat bertemu guru atau teman sebayanya dengan menunjukan prilaku sopan santunnya. Dan jika sudah di nilai dari observasi tersebut kita bisa  menerapkan budaya 5S (Senyum,sapa,salam,sopan,santun) di lingkungan sekolah untuk seluruh warga sekolah baik siswa ataupun murid harus saling berkerja sama agar bisa saling membentuk karakteristik siswa dengan memiliki kepribadian yang baik. Program 5S (Senyum,sapa,salam,sopan,santun) ini mengajarkan siswa untuk bersikap saling menghormati sesama lain.

Setelah kegiatan observasi dilakukan kita bisa menyelanggarakan kegiatan bersosialisasi untuk memberikan pengertian tentang 5S (Senyum,sapa,salam,sopan,santun) dan memeberikan contoh secara langsung. Sudah diberikan contoh siswa diminta untuk memperaktekan langsung bagaimana bersikap baik sesuai dengan program budaya 5S (Senyum,sapa,sala,sopan,santun) yang telah di ajarkan. Selain itu, di kegiatan sosialisasi ini di sampaikan bagaimana pentingngnya bersikap saling menghargai,menghormati dan simpati empati kepada lingkungan di sekitar kita.

Di indonesia ini kita mengacu pada empat pilar pendidikan yaitu learning to know,learning to do,learing to be,learning to live together. Dari empat pilar di atas berisi yaitu diharapkan siswa mampu mengerti dan memahami mana hal yang baik yang harus dilakukan dan hal buruk yang harus di hindari serta siswa di tuntut untuk memahami artinya kehidupan bagi diri sendiri dan orang lain, sehingga dari situ mereka bisa memahami dan dapat saling menghargai untuk menciptakan lingkungan aman,damai dan tentram di sekolah.

KESIMPULAN:

Penerapan budaya 5S (Senyum,sapa,salam,sopan,santun) di lingkungan sekolah ini termasuk kegiatan positif dari hal ini kita membangun,mencetak generasi-gerasi yang hebat tetapi bukan sekedar hebat saja kita disini akan mendidik siswa dengan mempunya karakteristik yang ber-Akhlaqul karimah yang bermoral tinggi hingga membawa dampak positif di lingkungan pendidikan dan juga lingkungan bermasyarakat.

Sehingga di program budayakan 5S (Senyum,sapa,salam,sopan,santun) tidak hanya berlaku bagi siswa saja yang berprilaku baik,tetapi guru juga sebagai salah satu faktor pendukung harus mampu mencontohkan suri teladan bagi siswa-siswi di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun