Tni dan pemerintah memegang penuh tanggung jawab atas musibah yang menimpa ini, pasalnya saat kejadian, Nanggalla sedang melakukan persiapan untuk tugas kenegaraan, saat hal ini terjadi dan memakan 53 korban, terdapat keluarga yang ditinggalkan dan merasakan kehilangan yang mendalam, terlebih lagi para korban merupakan tulang punggung keluarga.
Sebelum musibah ini terjadi, tentunya harus ada persiapan dan antisipasi apabila terjadi masalah. Kita semua tentunya tidak menginginkan kejadian seperti ini terjadi lagi, namun mulai sekarang kita harus mempersiapkan segalanya dengan baik dengan belajar dari kesalahan sebelumnya agar jangan sampai musibah ini terulang.
KRI-Nanggala tentunya diisi oleh orang orang terpilih Indonesia, tidak sembarang orang bisa menaikinya, diperlukan beberapa seleksi khusus dimana orang orang berpengalaman dan berpengetahuan lebih bisa menaiki kapal selam ini. Maka dari itu, ini merupakan kehilangan yang membekas bagi masyarakat Indonesia.
TNI dan pemeritah harus membangun komunikasi internal dan mekanisme pelaporan dalam menangani kasus ini, pelaporan dan kerangka kejadian harus jelas serta cara cara menanganinya harus tepat dan sesuai agar pelaporan ini harus mencakup prosedur dalam mengkonsolidasikan informasi risiko yang sesuai dari berbagai sumber, dengan tetap mempertimbangkan dampaknya.
TNI harus bekerjasama dengan pemerintah serta Negara Negara yang ikut membantu pencarian Nanggala agar membangun komunikasi yang baik satusama lain, termasuk pada masyarakat. TNI harus membangun komunikasi yang baik agar terjalin kepercayaan serta memastian bahwa informasi yang diberikan efektif.
Fathia zulfa 201980207
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H