Mohon tunggu...
FATHIA ANNISA ALYA
FATHIA ANNISA ALYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hanya menulis apa yang bisa ditulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menelisik Kegiatan Studi Independen di Kampung Merak

21 Mei 2022   23:02 Diperbarui: 21 Mei 2022   23:08 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Jember (UNEJ) mengadakan Studi Independen (SI) sebagai bagian dari serangkaian kegiatan MBKM yang mulai digalakkan semenjak tahun 2021. Kegiatan Studi Independen yang bermitra dengan Kampung Merak ini juga mencakup kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang dapat disetarakan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bermanfaat bagi kedua belah pihak dalam menangani dan memecahkan suatu permasalahan di lingkungan masyarakat.

Kampung Merak sendiri merupakan salah satu wilayah di kabupaten Situbondo yang ditunjuk sebagai lokasi target dari kegiatan pengabdian. Wilayah seluas 400 Ha ini terletak si Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dengan jumlah penduduk 866 jiwa pada tahun 2018. 

Kegiatan yang dilaksanakan sejak tanggal 17 Desember 2021 sampai 1 Maret 2022 meliputi beberapa hal seperti diskusi dan pendampingan dengan para petani delima, mengajari anak-anak di kampung Merak, sampai aktivitas reboisasi Manggrove di Pantai.

Kegiatan disusun berdasarkan permasalahan yang muncul pada pengamatan di lokasi mitra. Permasalahan-permasalahan seperti kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengidentifikasi penyebab munculnya penyakit dan kerusakan pada buah delima serta jarangnya kegiatan pendampingan dan penyuluhan budidaya delima yang baik membuat masyarakat kesulitan dalam menjaga kesehatan tanaman dan kualitas hasil panen delima. 

Tanaman delima merupakan salah satu komoditas unggulan di wilayah Merak yang memiliki rasa buah manis, namun memiliki tampilan luar yang secara umum kurang menarik akibat serangan hama. Hal tersebut mendasari saya untuk melakukan pendampingan sembari berdikusi dengan para petani terkait metode budidaya serta pengendalian penyakit dan hama delima yang paling sesuai dengan kondisi lapang.

Permasalahan lainnya yang saya perhatikan adalah kesulitan para anak-anak di wilayah tersebut untuk memahami materi pelajaran yang sudah diajarkan diakibatkan oleh sedikitnya waktu belajar di sekolah akibat kebijakan belajar daring. 

Selain hal tersebut, para anak-anak ini juga masih belum memahami maupun mengetahui beberapa materi pelajaran formal dan non-formal seperti agama yang biasanya sudah diketahui oleh anak-anak dengan usia sebaya di wilayah lain. 

Hal ini mendasari saya untuk memberikan materi pelajaran baru maupun mengulangi materi pelajaran yang sudah dipelajari namun masih sulit untuk mereka pahami.

Sedangkan untuk kegiatan penanaman mangrove, didasarkan oleh kondisi pantai di wilayah tersebut yang cocok sebagai tempat penanaman mangrove namun sangat jarang dijumpai adanya mangrove dibandingkan dengan wilayah pantai Bama yang terletak tidak jauh dari lokasi pelaksanaan penanaman mangrove. Masyarakat di sekitar wilayah ini juga secara umum belum mengetahui cara menanam bibit mangrove dengan baik dan benar serta manfaat penanaman mangrove terhadap lingkungan.

Kegiatan ini dimulai pada bulan Desember dengan melakukan observasi, komunikasi, dan permintaan perizinan kegiatan KKN kepada aparat sekitar dan masyarakat setempat. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama masyakat, termasuk perwakilan dari para pemilik kebun delima (Pak Sai, Pak Saiful, Pak Nurahwi, Pak Dul, dan Pak Katino) terkait kondisi lapang dan informasi rinci terkait permasalahan yang mereka alami. Selanjutnya saya melakukan survei untuk memastikan langsung dan menganalisis penyebab permasalahan yang terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun