Reaksi tersebut pasti akan positif maupun negatif. Tentunya kritikan yang kita munculkan haruslah sesuai aturan dan prosedur, sepertii kritikan yang halus, elegan, cerdas dan tidak mencibir sesuatu tersebut. Jika seperti itu, maka kita pasti akan menuai respon positif dari orang banyak sebab kritik tersebut memang diharapkan.Â
Nah, kenapa kita perlu berbicara dalam mengkritik sesuatu itu sudah merupakan tantangan dan keberanian yang perlu diuji ketika kita mencoba untuk menghindari rasa takut saat berbicara.Â
Berbicara itu bukan hanya komunikasi keseharian, tetapi juga komunikasi antar orang lain dan kita sendiri. Maka perlulah sosialisasi yang cukup agar kita selalu berani dan tidak takut lagi saat berbicara. Salah satunya dengan mengkritik tersebut, kapan perlu kita perlu melihat seorang motivator atau pengkritik yang selalu bisa menyampaikan aspirasi dari setiap yang ingin kita sampaikan atau pun yang ingin seluruh orang sampaikan. Contoh dari salah satu pengkritik tersebut seperti Najwa Shihab yang sangat digandrungi oleh Masyarakat apalagi para remaja sebab mampu mengkritik dengan elegan dan juga menjadi panutan oleh banyak orang.
 Kedua, berbicara dalam pembelajaran. Ini maksudnya adalah pada saat belajar kebanyakan dari siswa/siswi, mahasiswa dan mahasiswi selalu mengalami kesulitan pada saat berbicara dikelas atau didepan umum. Padahal pada saat belajar itulah kita bisa berbicara dengan lantang ataupun mengeluhkan pembelajaran yang dipelajari seperti tidak mengerti maka bisa bertanya dengan mengacungkan tangan, lalu bisa menyela atau membantah apa yang dijelaskan oleh guru/dosen ketika apa yang dijelaskan oleh mereka dirasa keliru ataupun salah, juga bisa menjawab pertanyaan dari guru/dosen maupun teman ketika kita mendapat pertanyaan pada saat presentasi. Hal itu merupakan berkaitan dengan berbicara pada saat belajar.
 Juga ketika kita mendapat kesempatan untuk berbicara ketika kita mengisi pidato atau penyambutan maka kita harus pandai juga dalam berbicara. Karena dari sanalah kita akan belajar dan terbiasa dalam berbicara ketika kita melakukan sesuatu yang selalu berulang dan juga dilakukan dengan enjoy dalam aktivitas kita sehari-hari.
 So, dari semua yang telah dicoba untuk melatih rasa takut pada saat berbicara manakah dari kalian yang salah satunya adalah seseorang yang diatas? Tenang, enjoy saja saat menghadapi situasi seperti itu, karena semua orang memang mempunyai mentalitas yang berbeda-beda. Jadi, tetap lah berani dalam berbicara dan jangan pernah takut lagi ya pada saat berpendapat! You definetly can and don’t be optimistic about you’re own situation! Fighting guys!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H