Mohon tunggu...
Fathia FerizthaSaifuddin
Fathia FerizthaSaifuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hanya mahasiswi biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Dunia Maya

6 Juli 2021   23:23 Diperbarui: 6 Juli 2021   23:39 1822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tak akan terlepas dari interaksinya dengan manusia lain, baik di dunia nyata maupun di dunia maya (internet). Saat kita berinteraksi dengan orang lain, diperlukan adanya etika untuk menjaga sopan santun kita dan juga sebagai wujud menghargai orang lain. Etika-etika yang bisa diimplementasikan ketika berinteraksi dengan orang lain dapat kita ambil dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila yaitu sebagai berikut:

1. Implementasi sila pertama

Sila pertama mengandung nilai keagamaan dan spiritual. Sila inilah yang memerintah warga Indonesia untuk beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan ibadah dan kepercayaan masing-masing. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mengimplementasikannya dengan menghargai kepercayaan orang lain yang berbeda dengan kepercayaan kita dan tidak memaksa mereka untuk meyakini kepercayaan kita.

Di dunia maya, ada cukup banyak platform atau pun akun-akun religius yang menebarkan nilai-nilai kepercayaan masing-masing. Di sinilah kita bisa mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam sila pertama tersebut. Janganlah kita mengusik apalagi mengolok-olok orang lain yang memiliki kepercayaan yang berbeda dan jagalah kerukunan dan perdamaian yang ada. Sebagai contoh studi kasus, terkadang, ketika sebuah akun menyebarkan nilai-nilai yang diikuti agamanya, ada orang dari agama yang berbeda yang membalas dengan komentar yang bersifat provokatif dan berpotensi menimbulkan perdebatan. Hal ini adalah hal yang tidak patut untuk dilakukan karena dapat merusak perdamaian antarumat dan juga melanggar hak pribadi seseorang untuk menjalankan agamanya dengan damai. Jadi, jalanilah agama sendiri dengan baik sambil  menghargai perbedaan kepercayaan yang ada di antara kita dan umat lain.

2. Implementasi sila kedua

Sila kedua mengandung nilai kemanusiaan dan keadilan. Untuk mengimplementasikan sila ini, kita harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan. Kita harus memiliki tenggang rasa dan tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan ras, suku, agama, dan lain-lain. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena Indonesia adalah negara majemuk dimana orang-orang dengan berbagai macam ras, suku, agama, dan bahasa hidup berdampingan.

Ini harus lebih ditekankan lagi ketika seseorang mengakses dunia maya. Hal ini dikarenakan dengan mengakses dunia maya, seseorang dapat terekspos dengan mudah terhadap orang-orang yang berasal dari daerah lain dengan suku atau pun adat yang berbeda. Hal ini berbeda dengan kehidupan nyata dimana orang-orang terdekat kita kemungkinan besar memiliki suku atau adat yang sama. Terlebih lagi, jejak digital pun juga dapat menyebar dengan mudah dan menyebabkan kerusuhan. Jadi, berhati-hatilah dalam berbicara dan janganlah mempertentang SARA.

3. Implementasi sila ketiga

Sila ketiga mengandung nilai persatuan Indonesia yang harus dijaga oleh seluruh warga Indonesia. Indonesia adalah negara yang telah merdeka setelah warga Indonesia terdahulu yang berasal dari semua kalangan bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan. Kini, Indonesia tetap berdiri sebagai negara majemuk dimana semua suku, adat, ras, dan agama hidup berdampingan dengan damai. Jika persatuan ini tidak dijaga dengan baik, maka negara Indonesia akan cepat hancur, baik karena faktor internal maupun eksternal.

Di dunia maya, kabar-kabar tertentu dapat tersebar dengan cepat. Beberapa di antaranya adalah hoaks atau benih-benih kebencian yang bertujuan memecah belah negara Indonesia. Oleh karena itu, pandai-pandailah menyaring kabar yang diterima dari internet, apalagi kabar-kabar yang bersifat kontroversial yang dapat memecah belah warga. Tunggulah hingga ada kejelasan dari sumber yang kredibel. Dan jangan pula menjadi oknum yang menjadi penyebar kabar atau hasutan pemecah belah bangsa tersebut. Intinya, jangan menyebarkan dan jangan pula mudah terhasut oleh kabar-kabar kontroversial yang dapat merusak persatuan.

4. Implementasi sila keempat

Sila keempat mengandung nilai yang mengutamakan musyawarah dimana setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya masing-masing. Perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Sebagai jalan keluarnya, kita bisa mengadakan musyawarah untuk mempertimbangkan setiap pendapat dengan tetap menghargai pendapat orang lain walaupun kita tidak sependapat.

Begitu juga di dunia maya ketika berdiskusi tentang topik tertentu. Terlebih lagi, di dunia maya, kemungkinan besar akan ada lebih banyak orang yang berinteraksi dengan topik tersebut. Dari sekian banyaknya orang yang berpartisipasi, akan ada lebih banyak pula pendapat-pendapat yang dikeluarkan. Oleh karena itu, supaya tidak terjadi kerusuhan, tetaplah menghargai perbedaan pendapat yang muncul ketika berdiskusi.

5. Implementasi sila kelima

Sila kelima mengandung nilai kekeluargaan dan keadilan dimana setiap orang berhak mendapat perlakuan yang sama. Perlakukanlah setiap orang dengan baik tanpa membeda-bedakan. Misalnya, dengan membantu orang yang sedang berada dalam kesulitan. Dengan adanya internet, ada opsi untuk mengumpulkan donasi untuk suatu daerah yang sedang ditimpa musibah. 

Demikianlah implementasi kelima sila Pancasila yang dapat saya tulis ini.

Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun