Mohon tunggu...
Fathi Falah
Fathi Falah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat - Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

Saya adalah pembelajar yang mulai suka menulis di bidang self improvement, pendidikan, kesehatan masyarakat, dan lingkungan hidup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebangkitan Nasional Sebagai Momentum Semangat Pemuda Dalam Membangun Karya Untuk Indonesia

19 Juni 2023   17:45 Diperbarui: 19 Juni 2023   17:48 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebangkitan nasional lahir sebagai bentuk persatuan bangsa. Peran kaum intelektual dan pemuda saat itu sangat membawa perubahan bagi kemajuan dan pembangunan bangsa Indonesia. Kebangkitan nasional ada karena terbentuk suatu organisasi bernama Boedi Utomo. Organisasi yang lahir pertama sebagai gerakan masyarakat dan didirikan oleh dr. Wahidin Soedirohusodo yang mencari dana untuk biaya pemuda pintar tapi miskin. Tiga pelajar dari Stovia; Soetomo, Mangunkusumo, dan Suraji mengusulkan kepada Wahidin unuk membentuk organisasi yang lebih luas agar kemanfaataannya bisa lebih besar. Akhirnya, mereka berhasil mengadakan rapat dengan output berdirinya organisasi seperti yang mereka inginkan. Dana rapat dari uang sendiri yang didapatkan dari berbagai usaha, misal jualan.

Pada akhirnya, pemuda Indonesia sangat antusias mengikuti organisasi ini, bahkan ada 10.000 pemuda bergabung dalam satu tahun setelah terbentuk. Pemuda yang tergabung ini banyak yang akhirnya menjadi pemimpin gerakan kemerdekaan lainnya. Cara ini merupakan terobosan yang sangat baik dalam membentuk suatu organisasi untuk melawan penjajah (kala itu) selain peperangan yang sudah menjadi cara lama dalam menyatukan Indonesia menjadi negara yang utuh tanpa penjajah. Dengan organisasi, gerakan tidak terpaku pada pemimpin. Misalkan, melakukan perlawanan dan pemimpinnya tertangkap, maka organisasi akan tetap bisa melanjutkan gerakannya. Beda kalau memakai cara lama, ketika pemimpin tertangkap dan terbunuh, maka selesai sudah gerakannya.

Kita maju pada zaman sekarang, memaknai hari kebangkitan nasional sebagai tempat bertemunya pemuda Indonesia yang bertujuan untuk menjadi sebuah pemersatu bangsa, sama halnya juga dengan peran anak muda yang dibutuhkan pada zaman sekarang untuk tetap menjaga semangat kepemudaan dalam berkarya. Era modernisasi dan distruptif pada era saat ini bisa memberikan pemaknaan yang lebih adaptif dalam menjaga eksistensi bangsa Indonesia dikancah nasional maupun internasional. Anak muda harus terus menjadi agen terdepan dalam memulai dan melakukan perubahan, banyak karya yang sudah ditorehkan untuk membanggakan nama Indonesia di kancah nasional maupun internasional. Memang sudah selayaknya kita memberikan peran masing-masing untuk tetap berkontribusi pada negeri kita tercinta ini agar selalu menjadi negara yang menghasilkan banyak prestasi dan banyak berkontribusi di nasional dan internasional untuk saling memberikan bantuan serta eranya kerjasama untuk membentuk tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik lagi, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan juga pola pemikiran maju.

Ayo bangkit dan terus berkarya untuk Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun