Mohon tunggu...
Fathi Falah
Fathi Falah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat - Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

Saya adalah pembelajar yang mulai suka menulis di bidang self improvement, pendidikan, kesehatan masyarakat, dan lingkungan hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kupas Hasil Presidensi G20, Akankah Kesehatan Global Teratasi?

11 Desember 2022   00:58 Diperbarui: 11 Desember 2022   01:48 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia mendapatkan mandat dan kesempatan yang luar biasa pada serangkaian Presidensi G20. Presidensi G20 Indonesia sangat berkorelasi pada penguatan arsitektur kesehatan global. Salah satunya adalah pembentukan Pandemic Fund yang akan mendukung pembiayaan kesiapsiagaan negara berpendapatan rendah dan menengah dalam menghadapi pandemi di masa depan. Kini kita ketahui bahwa pandemi belum berakhir, varian Covid-19 XBB mulai terdeteksi di Indonesia, masyarakat dihimbau tetap mengenakan protokol kesehatan yang tepat dan tetap menjaga kesehatan dengan baik. 

Presiden Jokowi mengatakan, "inisiatif tersebut harus diikuti penambahan kontribusi pendanaan agar berfungsi secara optimal, arsitektur kesehatan global harus diperkuat. Tidak hanya untuk menanggulangi pandemi saat ini, namun juga untuk mempersiapkan dunia agar memiliki daya tanggap dan kapasitas yang lebih baik dalam menghadapi krisis kesehatan lain kedepannya."

Selanjutnya, Presiden Jokowi juga mendorong agar negara berkembang diberdayakan sebagai bagian dari solusi. Menurut Presiden, kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan dan negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan. Negara berkembang juga harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset.

Presiden pun menegaskan bahwa dunia tidak boleh mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19. Menurut beliau, pandemi Covid-19 yang sudah dialami adalah pelajaran berharga untuk menyiapkan dunia dari darurat kesehatan global.

Oleh karena itu, upaya pemerintah dalam menyusun arsitektur kesehatan global terus diupayakan. Utamanya dalam pertemuan forum G20 antara Menteri Kesehatan RI dan Menteri Kesehatan anggota negara G20 beserta jajaran mengenai arsitektur kesehatan global telah menghasilkan 5 poin yang disahkan melalui outcome document. Pertama, yakni penguatan dukungan atas pendirian Pendirian Financial Intermediary Fund (FIF) atau Dana Perantara Keuangan. 

Kedua, adanya susunan yang terstruktur untuk memobilisasi sumber daya esensial kesehatan. Ketiga, Penguatan genomic surveillance, serta penggunaan platform kerja sama berbagi data patogen untuk kesiapsiagaan dan penanganan pandemi yang lebih baik. Keempat, penguatan dukungan adanya platform bersama dalam menghubungkan berbagai sistem digital. Kelima, memperluas networking pusat penelitian dan manufaktur global.

Dengan kelima poin tersebut, telah dibuktikkan bahwa Presidensi G20 menghasilkan banyak manfaat, salah satunya mendiskusikan terkait kelanjutan dan persiapan arsitektur kesehatan global untuk saat ini dan juga masa depan.

Salam sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun