Mohon tunggu...
Fathannisa Azzahra Puti Astva
Fathannisa Azzahra Puti Astva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Senang membahas hal hal yang menarik juga membingungkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Film Divergent dan Unsur Estetika di dalamnya

24 Oktober 2022   14:31 Diperbarui: 24 Oktober 2022   14:50 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak hal yang berkembang salah satunya adalah dalam bidang perfilman. Siapa sih yang tidak suka menonton film? Dengan kehidupan yang semakin sulit dan berat, film menjadi pelarian bagi sebagian orang untuk sejenak melupakan rasa lelah menjalani hari, dengan terbenam didalam indahnya visual yang memanjakan mata dan indahnya lantunan audio yang disajikan didalam film.

Sejak dulu hingga sekarang, film kerap digemari oleh masyarakat dari segala kalangan dan usia. Salah satu genre yang paling digemari khususnya oleh kalangan remaja adalah genre sci-fi (science fiction) yaitu genre cerita fiksi yang memiliki unsur ilmiah atau bisa dijelaskan secara ilmiah. Salah satu film yang memiliki genre tersebut adalah Film Divergent.

Divergent adalah sebuah trilogy. Serial Divergent yang pertama dirilis pada tahun 2014 oleh Red Wagon Entertainment dan disutradarai oleh Neil Burger. Film ini bercerita tentang dunia dimana saat seseorang menjadi dewasa ia akan dimasukkan ke salah satu dari 5 faksi berdasarkan karakter dan sikap masing-masing. Ke 5 faksi tersebut adalah Candor (kejujuran), Erudite (si genius), Amity (baik hati), Abnegation (suka menolong) dan Dauntless (Pemberani). Pemeran utamanya adalah seorang perempuan yang baru saja beranjak dewasa yang Bernama Tris Prior (Shailene Woodley) dan saat melakukan test yang akan menentukan ia akan masuk faksi mana ia mengetahui kalua ternyata ia adalah seorang divergent yang tidak bisa masuk kedalam satu faksi saja, karena ia memiliki semua sifat dari masing masing faksi. Tris pun dilarang untuk memberitahu ke siapapun bahwa dia adalah seorang divergent karena jika ada yang mengetahuinya, dia terancam dibunuh. Pada akhirnya Tris memilih untuk bergabung dengan Dauntless karena itu adalah keinginannya sejak kecil. Seiring berjalannya waktu Tris membongkar rahasia pemerintahan yang ternyata mengancam semua orang yang ia cintai.

Film ini merupakan film semi-moderen yang dimana latar filmnya terlihat seperti belum modern, namun teknologi yang digunakan sudah maju. Film Divergent ini memiliki unsur estetika visual yang diambil dari prespektif teori Yunani Antik dimana ciri khasnya adalahkonsep mengenai seni sabagai Teknik yang sejalan dengan pemikiran plato dimana seni adalah aktivitas yang melibatkan pengetahuan dan metode tertentu untuk menghasilkan efek tertentu.

Faksi Dauntless adalah faksi yang menjunjung tinggi rasa keberania, saat baru masuk saja para anggota baru Dauntless langsung di ikut sertakan tes untuk menguji keberanian para anggotanya. Selain itu dalam faksi Dauntless, bela diri adalah hal yang utama dan perlu dikuasai. Hal ini sejalan dengan salah satu Teknik dari Yunani Antik yaitu Teknik bertarung.

Dari segi Mise en scne film ini sangat bagus dalam menggambarkan suasana, artistik, kostum, teknik kamera, dan lainnya,

1. Suasana

Film ini cukup menggambarkan suasana mencekam dimana orang-orang terbagi menjadi faksi yang berbeda-beda, dimana setiap faksi saling merasa lebih baik dan tidak suka dengan faksi lainnya. Terutama faksi Dauntless yang merasa bahwa mereka adalah faksi terkuat.

2. Artistik

Artistik yang digunakan cukup mendukung suasana dan aspek lainnya dalam film. Salah satunya bangunan-bangunan dan tempat tinggal masyarakatnya yang terlihat berbeda-beda tergantung faksinya masing masing. Contohnya, tempat tinggal dan kerjanya faksi Erudite terlihat sangat futuristik dan modern sedangkan tempat tinggal dan kerjanya faksi Amity seperti pedesaan yang pekerjaannya adalah Bertani dan bercocok tanam.

3. Kostum

Pada film ini setiap faksi memiliki atribut masing masing yang tentunya memperkuat makna setiap faksi. Dimana dauntless umumnya memakai atribut bela diri yang moderen yang berwarna hitam-hitam, dan Amity yang menggunakan baju seperti orang desa yang dilengkapi dengan selendang berwarna oranya, lalu Erudite yang beratribute baju jas formal atau jas lab yang moderen.

4. Teknik kamera

Teknik kamera pada film ini sangatlah memanjakan mata, karena seperti yang tak sedikit orang ketahui film action membutuhkan teknik framing yang mendukung banyaknya movement aksi dalam film. Film ini menggunakan Teknik angle kamera eye level.

Selain itu Film Divergent ini juga memiliki unsur Estetika didalamnya yaitu,

1. Estetika Helenis

Film Divergent memiliki kaitan dengan estetika helenis dilihat dari aspek artistik, suasana, kostum, dan latar yang telah dirancang sedemikian rupa oleh sang penulis naskah cerita.

2. Estetika Yunani Antik

Seperti yang telah dijabarkan di atas film ini memiliki beberapa unsur Yunani Antik yang bisa dilihat dari benda dan alat pada film yang memiliki fungsi dan kegunanaanya masing-masing.

Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk menonton Film ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun