Mohon tunggu...
FATHAN SYARIFHIDAYATULLAH
FATHAN SYARIFHIDAYATULLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Matematika Universitas Sebelas Maret

memiliki hobi menulis, membaca, dan memelihara ikan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bagaimana Agar Anak Menjadi Jujur?

9 April 2023   15:22 Diperbarui: 9 April 2023   15:27 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejujuran sepertinya sebuah hal sangat mahal di zaman ini. Bisa kita lihat dipentas-pentas politik, betapa ketidakjujaran, pembohong dan kebohongan, lebih-lebih kebohongan publik adalah sebuah sarapan yang bisa kita santap setiap hari, baik di media cetak, media elektronik, dan internet.

Menurut negara, kejujuran merupakan salah satu nilai dasar pemerintahan yang baik. Pemerintah dan lembaga publik harus menghormati integritas dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab mereka kepada orang-orang. Kejujuran adalah dasar hubungan yang baik antara pemerintah dengan rakyat dan antara pemerintah dengan negara lain. Negara yang tidak menghargai kejujuran dapat menciptakan ketidakpercayaan dan ketidakstabilan, merusak fondasi negara.

Dalam Islam, kejujuran adalah salah satu sifat mulia yang paling populer. Rasulullah SAW sendiri menekankan pentingnya kejujuran dalam berbagai bidang kehidupan seperti bisnis, pergaulan dan politik. Islam juga menekankan bahwa kejujuran merupakan bagian penting dalam menegakkan keadilan baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam masyarakat.

Dalam Islam pun, kejujuran ditekankan sebagai bagian dari amal kebaikan. Kejujuran adalah sebagian dari iman dan sebagian dari takwa kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyebutkan bahwa orang yang jujur akan mendapat pahala yang besar dan kebaikannya akan berlipat ganda. Secara umum, kejujuran merupakan nilai yang sangat penting baik di mata negara maupun Islam. Kejujuran menjadi dasar tata kelola yang baik dan hubungan antarmanusia yang baik serta merupakan bagian dari amal saleh dan takwa kepada Allah SWT.

Perilaku jujur merupakan sifat dari orang-orang mukmin, hal ini tertera dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 23-24 yang berbunyi,

"Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya),"

"agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan mengazab orang munafik jika Dia kehendaki, atau menerima taubat mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Dusta adalah seorang yang mengatakan satu ucapan yang tidak sebenarnya dan menyelisihi kepada yang terjadi. Dan dusta ini menjadi salah satu ciri dari ciri-ciri orang munafik sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya, "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga: jika berkata dusta, jika berjanji mengingkari, jika diberi amanat khianat."

Kewajiban untuk berperilaku jujur juga disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, yang berbunyi,

.. : : , ,
.

"Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Wajib atasmu berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di Surga. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, Karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka".

Begitu sulitnya berkata jujur dan mengungkap sebuah kejujuan pada hari ini, maka hendaklah berusaha dan bersungguh-sungguh untuk menjadi pribadi yang jujur, yang mana ini kelak akan berguna ketika mendidik anak-anak sehingga menjadi anak-anak yang berjiwa jujur.

Parenting anak adalah proses mendidik dan membimbing anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan bahagia. Dalam parenting anak, orang tua harus memahami kebutuhan dan perkembangan anak-anak mereka, serta memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan. Dengan memberikan lingkungan yang aman dan mendukung, serta memberikan teladan yang baik anak.

Orang tua muslim harus membekali anaknya dengan pendidikan agama Islam yang kuat dan seimbang. Pendidikan agama harus mencakup pengetahuan tentang Al-Qur'an, Hadits dan ajaran Islam lainnya. Orang tua juga harus menanamkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari anaknya.

Ada beberapa cara untuk mendidik anak agar menjadi anak yang jujur:

  1. Sampaikan kepada anak agar mengetahui dan meyakini bahwa Allah tidak menyukai manusia yang suka berdusta, dimana dusta adalah lawan dari jujur
  2. Anjurkan untuk membiasakan lisannya untuk berkata jujur, karena lisan itu terbiasa dengan apa yang membiasakannya
  3. Beritahukan kepada anak bahwa kejujuran itu keselamatan dan dalam dusta itu kehancuran
  4. Sampaikan pada anak agar jangan suka mengobral janji, karena kebanyakan kebohongan terjadi karena kita suka mengobral janji. Hendaknya supaya dipikir matang-matang dulu sebelum berjanji, kira-kira bisa tidak menepatinya. Ingat janji adalah hutang

Lebih baik diam, karena diam adalah kiat yang paling jitu agar kita tidak terjatuh dalam ketidakjujuran. Demikian beberapa cara untuk menjadi pribadi yang jujur dan untuk mendidik anak yang jujur, mudah-mudahan kita bisa mewujudkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun