Jakarta, 15 Oktober 2024 -- Deflasi yang terjadi beberapa bulan terakhir di Indonesia memberikan dampak yang signifikan terhadap daya beli masyarakat. Penurunan harga barang dan jasa secara umum, meskipun terlihat menguntungkan, ternyata menjadi sinyal melemahnya aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat.
Menanggapi fenomena ini, berbagai pihak memberikan pandangannya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam wawancara dengan tempo.co pada Jumat, 4 Oktober 2024, menyatakan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi beberapa faktor penyebab deflasi dan tengah merumuskan kebijakan untuk mengatasinya. "Deflasi yang terjadi saat ini merupakan dampak dari beberapa faktor, seperti penurunan harga komoditas global dan peningkatan produksi dalam negeri. Namun, kami menyadari bahwa hal ini juga berdampak pada daya beli masyarakat," ujar Airlangga.
Senada dengan Airlangga, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, dalam keterangannya kepada finance.detik.com pada Senin, 7 Oktober 2024, menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga dan meningkatkan daya beli masyarakat. "Pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan memberikan insentif kepada pelaku usaha untuk meningkatkan produksi dan menciptakan lapangan kerja baru," jelas Agus.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, dalam wawancara dengan tribunnews.com pada Jumat, 4 Oktober 2024, lebih fokus pada upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok. "Kami akan terus memantau perkembangan harga pangan dan memastikan ketersediaan pasokan di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, pemerintah juga akan bekerja sama dengan pelaku usaha untuk menjaga stabilitas harga," kata Zulkifli.
Meskipun pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi deflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat, namun sejumlah ekonom menilai bahwa upaya yang dilakukan belum cukup efektif. Mereka berpendapat bahwa pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang lebih konkret dan komprehensif untuk mengatasi masalah struktural yang mendasari penurunan daya beli.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat berpenghasilan rendah, meningkatkan belanja pemerintah, serta mendorong pertumbuhan sektor swasta. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi Indonesia. Diharapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, kondisi ekonomi Indonesia dapat segera membaik dan daya beli masyarakat dapat kembali pulih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H