Mohon tunggu...
FATHAHURAHMAN
FATHAHURAHMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Semarang

saya mahasiswa feb universitas negeri semarang. Saya sangat berminat untuk menulis, minat tersebut tumbuh karena saya sering membaca buku, koran, dan jurnal. Sehingga perlu bagi saya untuk mencurahkan apa yang sudah saya baca kedalam bentuk tulisan. Sebagai mahasiswa FEB, tentu topik yang saya minati berkaitan dengan Ekonomi dan Politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Investasi Tinggi Tak Menjamin Penyerapan Tenaga Kerja

22 Maret 2024   09:14 Diperbarui: 22 Maret 2024   09:36 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi industri dengan teknologi tinggi (pexels.com)

KPU telah menetapkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, dimana paslon tersebut berorientasi pada berkelanjutan pemerintahan Jokowi, sehingga kedepan investasi padat modal akan terus bertumbuh. Akan tetapi, jika kita tetap ingin berorientasi pada industri padat modal, maka kualifikasi masyarakat kita perlu ditingkatkan lewat pelatihan dan pendidikan. Hal ini perlu menjadi fokus pemerintah selanjutnya agar masyarakat kita dapat ditempatkan pada investasi padat modal, sehingga industri tidak perlu lagi mengimpor tenaga kerja asing. Transfer teknologi perlu benar-benar diterapkan, sehingga industri padat modal dapat berjalan dengan efektif dan harapan Indonesia menjadi negara maju akan semakin dekat.

Secara kualitas dan produktivitas tenaga kerja Indonesia masih relatif rendah. Hal tersebut dikarenakan, tingkat pendidikan yang masih rendah, yang dimana penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi masih kurang. Yang kita ketahui di era Modernisasi ini, standar klasifikasi penerimaan tenaga kerja semakin meningkat, maka pemerintah semestinya perlu memandang bahwa pendidikan dan pelatihan adalah investasi masa depan demi meningkatkan produktivitas kita. Pendidikan vokasi perlu betul-betul diperhatikan, karena sekolah vokasi adalah pencetak pekerja yang langsung dapat titempatkan untuk bekerja, tetapi jika dilihat saat ini justru pengangguran paling banyak berada pada kelompok lulusan SMK. Mungkin karena apa yang dipelajari di sekolah tidak cocok dengan yang dibutuhkan perusahaan. Maka pemerintah perlu turun tangan dengan mengajak industri untuk berkolaborasi membuat kurikulum dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Hal ini akan menjadi solusi, jika diterapkan secara konsisten sehingga meningkatkan produktivitas dan kualitas tenaga kerja di Indonesia. kita perlu melihat dan mencontoh negara-negara seperti Jepang, Korea, dan China yang bukan hanya sukses membangun industri akan tetapi juga sukses membagun manusianya. maka ketika negara tersebut mendorong industrialisasi, sumber daya manusianya dapat pula ditempatkan pada industri. Dengan kualitas yang baik tentu pekerja kita juga diharapkan menerima upah yang baik. Dengan begitu janji kemerdekaan mengenai kesejahteraan sosial dapat dipenuhi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun