Fittonia putih mungil di tengah meja berdiri lucu
Beralaskan taplak rajut merah jambu
Seperti pipiku yang selalu bersemu
Kopi panas, kue cucur dan keripik talas telah tersaji
Aku akan datang sebentar lagi
Pesan berdenting getarkan nadi
Degup jantung tak pernah berubah
Dari pertama bertemu sampai saat senja memerah
Mencoret-coret seuntai puisi dengan gelisah
Kopi dan aku bersedekap dingin
Mungkinkah kangen sedang tak ingin?
Atau lupa sedang menghampiri batin
Malam telah berjelaga menutup jamuan terakhir
Kabar darimu tak lagi mampir
Kehidupan kembali asing bernama takdir
Kenang, tangis jatuh diam-diam
Jangan biarkan hati meratap berdegam
Asa berserak menunggu disulam
FS, Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H