Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jamuan Terakhir

20 Januari 2025   11:41 Diperbarui: 20 Januari 2025   11:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-zvhqh


Fittonia putih mungil di tengah meja berdiri lucu
Beralaskan taplak rajut merah jambu
Seperti pipiku yang selalu bersemu
Kopi panas, kue cucur dan keripik talas telah tersaji
Aku akan datang sebentar lagi
Pesan berdenting getarkan nadi

Degup jantung tak pernah berubah
Dari pertama bertemu sampai saat senja memerah
Mencoret-coret seuntai puisi dengan gelisah
Kopi dan aku bersedekap dingin
Mungkinkah kangen sedang tak ingin?
Atau lupa sedang menghampiri batin

Malam telah berjelaga menutup jamuan terakhir
Kabar darimu tak lagi mampir
Kehidupan kembali asing bernama takdir
Kenang, tangis jatuh diam-diam
Jangan biarkan hati meratap berdegam
Asa berserak menunggu disulam

FS, Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun