Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenderaan Langit Joko Avianto yang Mendarat di Bandara Internasional Lombok

15 Desember 2023   19:26 Diperbarui: 15 Desember 2023   19:31 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto https://hot.detik.com/art/d-4791843/joko-avianto-kembali-lagi-dengan-karya-instalasi-kendaraan-langit

"Seni adalah bahasa universal yang tidak membatasi diri oleh kata-kata" 

Perjalanan udara yang melelahkan dari Jambi ke Jakarta selama 1 jam 20 menit, lalu berlanjut Jakarta ke Lombok selama 2 jam, karena Bandara Sultah Thaha Jambi belum menjadi bandara Internasional sehingga masih transit di Jakarta. 

Perjalanan melelahkan ini melegakan hati ketika menginjakkan kaki di Bandara Internasional Lombok dan takjub dengan sesuatu yang unik di Bandara Internasional Lombok.

Foto Dokpri
Foto Dokpri

Apa sih yang unik di Bandara Internasional Lombok? Ada karya seni dari bambu karya Joko Avianto yang dinamakan "Kenderaan Langit". 

Seperti kita ketahui Getah-Getih di Bundaran HI Jakarta karya Joko Avianto yang juga dari bambu diresmikan bertepatan dengan event Asian Games 2018 dulu sempat viral.

Dalam keterangan yang tertera pada Kenderaan Langit, dituliskan bahwa Kenderaan Langit terinspirasi dari Kereta Kencana Paksi Naga Liman yakni sebuah kereta kencana milik Keraton Kanoman di Cirebon yang digunakan para raja dalam menghadiri upacara kebesaran.

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Kenderaan Langit menggambarkan awan sebagai lambang dunia atas dan gambaran dunia yang lebih luas, bebas dan mempunyai makna transendental. 

Sementara itu, desain kereta dilebur dengan bentuk awan yang diwakili oleh bentuk Megamendung yang berasal dari Cirebon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun